ᴋʜᴜɴ ᴇᴅᴜᴀɴ || ɪ ʟɪᴋᴇ ᴍᴇ ʙᴇᴛᴛᴇʀ

2.1K 223 13
                                    

➵➵➵➵➵➵➵❂➵➵➵➵➵➵➵

-------------------------------------------------------------I knew from the first time, I'd stay for a long time 'cause, I like me better when I'm with you

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

-------------------------------------------------------------
I knew from the first time, I'd stay for a long time 'cause, I like me better when
I'm with you.
-------------------------------------------------------------

Eduan menyisip wine seraya melihat wajah wanita di sebelahnya yang tengah terlelap. Wajahnya disirami oleh cahaya bulan yang sedikit masuk dari celah jendela kamar, membuatnya terlihat seperti lukisan karya seniman ternama. Sangat cantik dan seperti tidak berasal dari dunia ini.

Eduan menyentuh alis [Name] dengan telunjuknya, lalu turun ke mata, hidung, dan berhenti di bibir.

"Apa yang kau lakukan?" [Name] membuka mata ketika merasakan sentuhan aneh di wajahnya.

Eduan terkekeh, menaruh gelas wine-nya di nakas dan beralih memeluk [Name]. "Seperti biasa, kau terlihat sangat cantik."

"Tapi aku sedang tidak enak badan."

"Jadi kau baru saja bilang kalau kau tetap kelihatan sangat cantik walau sedang sakit?"

[Name] menatap Eduan yang masih dengan senyum jahilnya. Terkekeh, wanita dengan surai (h/c) itu memukul pelan kepala Eduan.

"Tidak lucu."

"Tapi aku serius, kau adalah wanita tercantik di Menara ini."

Kali ini [Name] tersenyum jumawa. "Tentu saja! Aku, [Name] adalah wanita tercantik di Menara! Berlututlah padaku Eduan!"

Tawa Eduan pecah.

Eduan tahu dari mana [Name] mendapatkan sifat itu sekarang. Mungkin terlalu sering bersamanya membuat [Name] juga ikut narsis seperti dirinya?

"Aku mencintaimu."

"Oh, maksudmu kau mencintai kami?"

Eduan tahu 'kami' yang [Name] maksud adalah dia dan istri-istrinya yang lain.

"Maksudmu wanita-wanita itu? Jangan khawatir, aku tidak pernah mencintai mereka." Eduan serius, [Name] adalah cinta pertamanya, jadi sebelum bertemu [Name], Eduan hanya menjadikan wanita untuk kesenangan semata.

Eduan mengeratkan pelukannya pada [Name] saat merasakan wanita itu ingin beranjak dari ranjangnya.

"Jangan pergi, tetaplah bersamaku."

[Name] menatap Eduan tanpa ekspresi, bingung kenapa hari ini dia bersikap sangat manja.

"Aku hanya ingin ambil minum sebentar. Jangan terlalu dramatis, Eduan."

Eduan mengambil wine di nakas, lalu memberikannya pada [Name]. Mata (e/c) itu menatap gelas yang berisi wine di tangannya dan Eduan bergantian.

[Name] mendengkus, meminum wine itu hingga habis dan menyerahkan gelas kosong itu pada pria di sampingnya.

"Tetaplah di sini, aku lebih suka saat bersamamu."

[Name] tidak menjawab dan lebih memilih memainkan rambut biru milik Eduan---mengepangnya. Tentu saja Eduan tidak keberatan, apapun yang dilakukan [Name], dia menyukainya.

"Aku mencintaimu," Eduan bicara sekali lagi dengan bibir mengerucut sebal karena [Name] tidak kunjung membalas ungkapan perasaannya.

"Aku juga mencintaimu, Idiot!"


______________________________________

________________________________

____________________

A/N: Saya lagi suka nulis songfic
╮(. ❛ ᴗ ❛.)╭

𝗻𝗲𝗼𝗻 𝗺𝗼𝗼𝗻 • ᥫ᭡ 𝗍𝗈𝗀 𝗈𝗇𝖾-𝗌𝗁𝗈𝗍𝗌Where stories live. Discover now