CHAPTER 1 | WHO IS HE?

60 9 2
                                    

Halooo kalian!
Selamat datang di cerita aku yang baru! 🤍

.
.
.

Kakinya melangkah dengan anggun menuju lift untuk mencapai ruangan pribadinya. Wajahnya tampak memancarkan kebahagiaan karena pekerjaannya selalu berjalan dengan lancar dan sesuai ekspetasi, apalagi Hana baru saja mendengar kabar bahwa angka pendapatan perusahaan terus melonjak naik.

Hana adalah sosok yang cerdas, kompetitif, kreatif, bertanggungjawab, terutama berambisi. Berkat kegigihannya, Yuhn Corp yang mulanya hanya sebuah perusahaan properti, kini berhasil berkembang ke beberapa bidang lainnya, seperti digital elektronik, kecantikan dan fashion. Bahkan beberapa dari itu berhasil menembus pasar Asia dan bersaing di pasar internasional.

Hana juga tengah mencoba menjalani sebuah travel, meski masih terbilang cukup dini dan hanya beroperasi di dalam negeri.

Menjadi seorang pemimpin dan bertanggungjawab atas perusahaan besar tidaklah semudah yang dibayangkan. Mungkin hal seperti ini merupakan impian banyak orang. Namun bagi Hana, jika boleh memilih, ia tidak akan melakukan profesi ini.

Berhasil mencapai kesuksesan, tidak membuat Hana bahagia sepenuhnya. Banyak sekali isu-isu miring yang menerpa dirinya, dan perusahaannya.

Tak hanya itu, banyak juga pesaing yang ingin menjatuhkan dirinya agar tak mampu bertahan lebih lama di pasar saing lokal, apalagi internasional.

"Bisa-bisanya kau bersantai ditengah ombak yang tengah menyapa reputasimu,"

Hana menyeruput kembali soju yang berada dalam genggamannya, ia belum merespon ucapan wanita yang duduk dihadapannya itu.

"Tetap tenang itu baik," respon Hana benar-benar tenang.

"Tapi, skandal tentang dirimu, juga tentang kedua orang tuamu itu bukan hal yang baik!"

Wanita dihadapannya itu kembali mengingatkan Hana tentang problema yang tengah menyelimuti dirinya kini.

Hana masih diam, namun tampaknya kalimat yang baru saja ia dengar sukses membuatnya kembali berpikir tentang apa yang harus ia lakukan untuk masalah ini.

"Semua ini bisa merusak reputasimu. Urusan pribadimu tidak pernah terekspos dimana pun, bahkan di dalam perusahaan pun tidak. Apa kau tidak khawatir?" timpal wanita itu lagi.

Hana tersenyum, wanita itu terus menatap Hana dengan tatapan seperti meminta penjelasan. Hal seperti ini sungguh baru terjadi setelah 8 tahun.

Hana memang bukan sosok orang yang mudah peduli, tetapi ia cukup sensitif soal privasinya sendiri, apalagi keluarganya.

Hana memperbaiki posisi duduknya, menyilangkan kedua kakinya, juga kedua tangannya di atas paha dengan rapih.

"Belajarlah mengerti keadaan, kita semakin berkembang, tentu saja banyak orang yang tidak suka. Mereka yang akan melakukan apa saja agar kita jatuh dengan membuat skandal seperti itu..

Jadi, santai saja, itu hanya isu. Kau tahu bukan kalau aku tidak benar-benar melakukannya, kau juga tahu bagaimana keadaan kedua orang tuaku. Bahkan jika aku mau, aku yang akan mengendalikan mereka."

Hana merespon keresahan wanita dihadapannya itu dengan begitu tenang. Ia memang selalu seperti itu jika wanita yang merupakan sekretarisnya itu merasa resah, apalagi jika penyebabnya bersangkutan dengan dirinya.

LATHOS [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang