16.30

971K 112K 78K
                                    

Part 17.00? Wajib baca note di bawah yaa.

SEBAGIAN PART AKAN DI PRIVATE, FOLLOW DULU BARU BISA BACA.

Absen jam berapa kamu baca part ini?

Jangan lupa nabung, supaya bisa meluk 00.00 beserta babo nya.

Kara duduk diam di sebelah Aslan yang sedang mengendarai mobil, sejak Aslan menjalankan mobilnya sama sekali tidak ada percakapan di antara keduanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kara duduk diam di sebelah Aslan yang sedang mengendarai mobil, sejak Aslan menjalankan mobilnya sama sekali tidak ada percakapan di antara keduanya.

Kara sibuk menatap rintik hujan yang turun membasahi kaca jendela di sebelahnya, menghiraukan Aslan yang sedari tadi sesekali menatapnya lewat kaca spion.

Merasa sangat sunyi, Aslan berdehem pelan, menyingkirkan jarak yang tercipta di antara keduanya. Biasanya di saat-saat seperti ini Kara akan mengoceh panjang lebar tentang betapa senangnya ia saat hujan turun, namun saat ini gadis itu hanya diam.

Aslan merindukan saat-saat itu. "Kara," panggil laki-laki itu tiba-tiba.

Kara yang duduk di sebelahnya tidak menjawab, bahkan menoleh sekalipun tidak, ia hanya diam menunggu kalimat apa yang akan keluar dari mulut Aslan selanjutnya.

Aslan perlahan menghentikan mobilnya saat sampai di depan lampu merah, laki-laki itu kembali melirik ke arah Kara yang saat ini sibuk dengan jari telunjuk yang menyentuh kaca jendela.

"Ini hari pertama lo masuk sejak satu bulan di-skors," tutur Aslan.

Kara tetap diam, Aslan sekali lagi menghela napas panjang. "Jadi gue harap lo nggak buat masalah lagi, Kar," lanjut laki-laki itu.

Tangan Kara yang sedari tadi mengetuk-ngetuk kaca jendela seketika berhenti, gadis itu menarik turun tangannya lalu menoleh ke arah Aslan yang sedari tadi sudah menatapnya. Gadis itu menaikkan sebelah alisnya.

"Ya, Kar?" tanya Aslan.

Kara merotasikan bola matanya lalu menoleh kembali ke jendela di sebelahnya. "Iya," ucapnya singkat, padat, dan jelas, tanpa bantahan sedikitpun.

Tangan Aslan naik menyisir rambutnya, ia kembali menoleh ke jalanan basah di hadapannya, penyeka kaca mobil sesekali naik turun menyingkirkan air hujan yang menutup pandangannya. Pagi yang benar-benar dingin untuk keduanya.

'Kalau udah waktunya, gue bakal bawa lo keluar dari semua masalah ini.'

'Bukan sekarang, jadi kasih gue dan Naka sedikit waktu.'

'

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
00.00Where stories live. Discover now