Chapter 21 : rapat

2.2K 387 33
                                    

Hari demi hari telah terlewati, arc desa penempa pun juga sudah terjadi tanpa (Y/n) sadari.

(Y/n) gadis itupun menjadi lebih pendiam dari biasanya, semenjak kematian murid sekaligus sahabatnya. cahaya dimatanya seolah-olah menghilang.

Dia tak bisa menangis, entah kenapa, saat mendengar kematian harana dia sedih tapi air mata tak kunjung keluar, hingga kesedihan itu tergantikan dengan amarah.

Dan saat ini dia sedang perjalanan ke kediaman kupu-kupu, berniat untuk menjenguk tanjiro dan yang lainnya.

"Permisi.."

"(Y/n)-sama, anda ingin menjenguk tanjiro ya?"

Seperti biasa, aoi yang menyambut kedatangannya. (Y/n) hanya mengangguk, aoi pun memintanya untuk mengikutinya

Srekk sreekk

Baru saja ingin masuk, (Y/n) merasakan haorinya ditarik oleh seseorang, sontak (Y/n) langsung menengok

"Nezuko?"

Ya itu adalah nezuko yang sudah tahan dengan matahari. Nezuko menatapnya khawatir, tatapannya berkata 'apa yang terjadi? Kamu terlihat berbeda'

(Y/n) hanya tersenyum tipis dan mengelus kepala nezuko, ia lanjut berjalan menuju kamar rawat tanjirou.

Setelah sampai, (Y/n) langsung masuk disana nampak tanjirou sedang makan onigiri ditemani salah satu kakushi.

"(Y/n)-sama! Saya pamit dahulu, sampai jumpa"

Kakushi itu langsung pergi, (Y/n) mengedikan bahunya dan duduk dikursi samping kasur tanjirou.

"Bagaimana kabarmu?" Tanya (Y/n).

Tanjirou tak menjawab, ia malah terus menatap (Y/n) dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Tanjirou?"

"..."

"?!?!"

(Y/n) terkejut, tiba-tiba saja tanjirou memeluknya dengan erat.

"Tanji-"

"Pasti berat bukan? Kehilangan orang yang sangat kamu sayangi"

"...."

"Daijoubu.. kamu bisa menangis sepuasmu (Y/n)" tanjirou mengusap punggung (Y/n) yang menegang dengan lembut.

".....hiks...hiks..."

Tanjirou tersenyum tipis dan tetap mengelus punggung gadis itu agar ia lega.

"Iblis sialan.. hiks...hiks..akan kubunuh dia... hiks"

Setelah merasa lega (Y/n) melepas pelukannya

"Maaf merepotkanmu tanjiro.." ucap (Y/n) menyesal

Tanjiro menggelengkan kepalanya, "Iie, aku tidak merasa seperti itu. Aku turut sedih juga, harana-san adalah orang kuat dan baik, karna itu kami-sama tak ingin dia kesulitan lagi berada di dunia penuh oni ini.."

(Y/n) tersenyum lalu berdiri, "cepatlah sehat, aku pergi dulu"

■■■■

"Arrgh aku iri pada kalian sialan, kenapa aku tak pernah bertemu iblis bulan atas"

"Tidak semua orang bisa bertemu dengan mereka, tapi bagaimana keadaan kalian kanroji, tokito?"

"Ya, aku merasa lebih baik!"

"Aku... masih belum pulih sepenuhnya"

Tok.. tok..

Pintu fusuma terbuka

[END]𝐋𝐢𝐠𝐡𝐭 𝐚𝐧𝐝 𝐃𝐚𝐫𝐤𝐧𝐞𝐬𝐬 | kimetsu no yaiba × readerWhere stories live. Discover now