chapter 2 : lulus?

3.8K 653 103
                                    

Dont lupa to vote

"KYAAA" tiba-tiba (Y/n) mendengar teriakan, tanpa berpikir gadis itu langsung berlari menuju suara. Sesampainya disana ia melihat seorang lelaki dan dua perempuan. Si laki-laki mencoba melindungi dua perempuan itu, padahal bisa dilihat jelas tubuhnya bergetar hebat karna takut.

Iblis itu melirik kearah (Y/n), menyeringai lebar lalu berkata "fufufu gadis kecil, sebaiknya kau pergi, aku sedang baik hati malam ini"

(Y/n) hanya mendecih "percaya diri sekali sepertinya dirimu itu"

"HAAHHAHHA tentu saja, aku ini cepat" iblis itu tertawa. "Begitu? Coba saja serang aku" ucap (Y/n) tersenyuk meremehkan. "Ck jangan menyesal" iblis itu menyerang (Y/n), dengen mudah (Y/n) menghindar.

"Hanya itu?" (Y/n) menyiapkan kuda-kudanya.

"Pernafasan cahaya, bentuk pertama : Cahaya ilahi" (Y/n) berlari menuju si iblis itu, sangat cepat bahkan tiga orang yang (Y/n) tolong tak bisa melihat pergerakannya.

Iblis itu terkejut, dan (Y/n) menatapnya dengen sedikit aura membunuh dimatanya.

"Secepat apapun dirimu, cahaya lah yang tercepat" gumam (Y/n) dan berjalan meninggalkan iblis yang berubah menjadi abu, menuju kearah tiga orang yang ia selamatkan.

(Y/n) melihat dua gadis itu orang yang meremehkan dirinya. (Y/n) menatap ketiga orang itu sebentar dan berjalan menjauh.

"A-ano, sebelumnya terima kasih, tapi pernafasan apa itu tadi? Aku belum pernah melihat atau mendengar tentang pernafasan itu" ucap si lelaki.

"Ya sama-sama, itu pernafasan cahaya, aku sendiri yang membuatnya" (Y/n) menghentikan langkahnya untuk menjawab pertanyaan lelaki itu dan melirik kepada tiga orang itu. "Berhati-hatilah" ucap (Y/n) dan lanjut berjalan

"h-ha'i !"

Mari kita kesisi ayato. Ia sedang duduk di bawah pohon, pasalnya ia tidak menemukan iblis satupun malam ini, itu membuatnya bosan.

"Apa iya udah di bantai (Y/n)?" Gumamnya

Kresek.. kresek..

Ayato berdiri dan langsung memasang kuda-kudanya. Tiga iblis meloncat kearahnya sambil tertawa senang karna mendapat mangsa.

"Pernafasan kegelapan, bentuk kelima : Putaran hitam" ayato meloncat dan memutar tubuhnya, dan dengan sekejap mata, kepala tiga iblis tadi sudah terpisah dari tubuhnya. Ayato berjongkok, lalu berdoa untuk ketiga iblis itu, sama seperti yang dilakukan tanjirou.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hari terakhir sudah lewat harukawa bersaudara selamat. Dengan (Y/n) membunuh sekitar 57 iblis dan Ayato 55 iblis. Ayato lebih dahulu sampai ditempat awal mula seleksi dimulai. Keadaan ayato bersih dan tanpa luka. Ia hanya berkeringat dan mungkin tubuhnya lengket karna tidak mandi selama 7 hari. Mata ayato melihat sekitar, baru sepuluh termasuk dirinya yang ada di lokasi itu. Ia mencari keberadaan adiknya.

Tak lama, orang yang ia cari muncul dari hutan, ayato lega, keadaan (Y/n) tidak beda jauh darinya, bersih tanpa luka.

"Yo-! Abanggg berapa banyak yang kau bunuh" (Y/n) berlari menuju sang kakak dengan senyuman di wajahnya.

"55 iblis" jawab ayato dengan menyeringai, "kau?"

"Ckckck hanya segitu? Aku 57 iblis" ucap (Y/n) dengan wajah sombongnya.

"Dasar bocah, iblis iblis itu takut kepadaku asal kau tahu hingga aku yang mencari mereka" ayato mencari alasan, tapi itu ada benarnya. Bukan iblis yang mencari ayato, tapi ayato lah yang mencari iblis.

"Cih kau pikir aku tidak seperti itu? Aku juga mencari iblis asal kau tahu" saut (Y/n).

Sebelum perdebatan mereka dimulai, ubuyashiki bersaudara sudah datang, total 12 orang yang lulus.

"Selamat untuk kalian yang selamat, kami senang kalian baik-baik saja"

Singkatnya, tubuh mereka akan di ukur untuk diberikan baju pemburu iblis, mereka juga diberi gagak kasugai yang akan jadi pemandu mereka selama misi. Ada 10 peringkat dan harukawa bersaudara ini berada di tingkat paling rendah yaitu mizunoto. Setelah itu mereka disuruh memilih batu tamahagane untuk di tempa menjadi nichirin dan akan selesai sekitar 2 minggu.

Harukawa bersaudara maju pertama untuk memilih batu tamahagane mereka. Mereka  berdua cukup bingung untuk memilih, mereka ingin mendapat kualitas terbaik.

'(Y/n) pilih bagian kanan paling atas, ayato kau yang bagian bawahnya, itu kualitas terbaik' tiba-tiba ada suara di kepala mereka yang membuat terkejut.

'Raya ya?' Batin (Y/n)

'Ya ini aku' jawab raya

'Uwoooh kita bisa teleportasi nih?' Ucap ayato dalam batin.

'Dasar bodoh, bukan teleportasi!' Saut raya dengan ngegas.

'Lah terus?' Tanya (Y/n)

'Ah itu umm, dahlah ga penting, cepat pilih saja'

(Y/n) lebih dulu mengambil batu miliknya disusul dengan ayato. Merekapun kembali ke rumah mereka. Diperjalanan secara tak sengaja mereka bertemu tanjirou si tokoh utama yang sedang berjualan arang. Ternyata sebentar lagi akan masuk musim dingin.

"Bang beli ga ni?" Tanya (Y/n) kepada ayato.

"Beli aja, kesian tu arang masih lumayan banyak dahal dah siang bolong gini"

(Y/n) dan Ayato langsung menghampiri tanjirou untuk membeli arangnya.

"Yo bocah, bisa ku beli arangnya?" Ayato dengan gaya sksdnya kepada tanjirou.

"Ah tentu tuan" jawab tanjirou dengan senyum merekah diwajahnya.

'Aduh silau mamang' batin (Y/n) saat melihat senyum tanjirou.

Ayato terkekeh dan menepuk kepala tanjirou "tak perlu kaku seperti itu, kau tahu? Aku jadi tampak tua jika dipanggil seperti itu, siapa namamu?"

"Ah baik, aku kamado tanjirou, kakak bisa panggil aku tanjirou" jawab tanjirou lagi dengan senyum diwajahnya dan menyerahkan sekantung arang kepada ayato.

"Tanjirou-san ya? Aku Harukawa (Y/n) dan dia kakak ku, Harukawa Ayato. Aku 11 tahun ngomong-ngomong, kau?" Ucap (Y/n) yang terlihat senang, tentu saja, ketemu husbu kesekiannya.

"Ah kalau begitu kita seumuran (Y/n)-san" senyum diwajah tanjirou semakin merekah.

'Haduh silau banget' batin (Y/n) resah, karna hampir saja dia oleng dari dedek muinya.

"Baiklah tanjirou, ini uangnya, terima kasih ya" ayato memberikan koin-koin emas kepada tanjirou. Tanjirou tampak terkejut karna uang yang diberikan sangat banyak.

"E-eh tapi ayato-san ini terlalu banyak" ia terlihat gelisah

"Daijoubu, kau tampak membutuhkannya tanjirou, semangat untuk jualannya ya, jaa mata nee" saut (Y/n) lalu menyeret kakaknya untuk pulang.

Tanjirou berkali-kali membungkuk dan mengucapkan terima kasih. Ia sempat mencium aroma dari harukawa bersaudara itu. Ia mencium aroma kebahagiaan dan kehangatan dari mereka yang membuat tanjirou juga bisa merasakannya.

.
.
.
.
.
.
.
Tbc
Maaf ya bahasanya campuran gitu

Mau ngasih tau, kalau bahasanya baku tandanya mereka lagi ngomong pake bahasa jepang, kalau santai ala² anak +62 ya tau lah, mrk lagi ngomong pake bahasa indonesia.

[END]𝐋𝐢𝐠𝐡𝐭 𝐚𝐧𝐝 𝐃𝐚𝐫𝐤𝐧𝐞𝐬𝐬 | kimetsu no yaiba × readerWhere stories live. Discover now