chapter 20 : ....

2.3K 435 83
                                    

"Aku pergi dulu sensei"

"Yo, balik idup-idup"

(Y/n) tersenyum sembari melambai melihat kepergian muridnya yang akan menjalankan misi.

Seminggu lagi adalah arc. Desa penempa, (Y/n) dengar tanjirou pergi kesana untuk membetulkan nichirinnya jadi (Y/n) tak perlu khawatir, dan katanya juga tanaka akan pergi ke desa itu besok.

Karna merasa bosan, akhirnya ia pergi dari kediamannya dan berjalan asal, tak tahu tujuan.

"(Y/n)?"

"Are? Giyuu? Kenapa kau disini?"

"....ini dekat kediamanku.."

(Y/n) tersentak dan melihat sekitar, ia menggaruk pipinya yang tak gatal itu

"Ah begitu, aku tak sadar.."

"Mau mampir?"

(Y/n) mengangguk "boleh, aku sedang bosan juga"

Mereka berdua berjalan beriringan, (Y/n) melihat kearah langit yang sudah berwarna oranye itu, ia pun terpikir sebuah ide.

"Nee nee giyuu, bagaimana kita jalan-jalan ke kota? Sekalian mencari makan malam"

Giyuu mengangguk setuju, (Y/n) langsung menarik tangannya berlari menuju kota yang membuat giyuu terkejut.

'Hangat...'

●●●●

"Untuk apa kau belanja sebanyak itu?"

Giyuu mengkerutkan dahinya saat melihat plastik belanjaan (Y/n) yang sangat banyak itu.

"Fufufu, aku akan masak untuk makan malam!"

Hening tak ada jawaban, giyuu hanya mengikuti kemana arah (Y/n) berjalan hingga sampai ke kediaman si pilar cahaya.

"Masuklah, aku akan memasak makan malam"

"???" Giyuu menatap (Y/n) bingung

Yang ditatap hanya tersenyum dan melangkah masuk kedalam kediamannya, giyuu hanya pasrah mengikuti gadis itu.

(Y/n) mempersilahkan giyuu duduk di ruang tengah dan menyuruhnya untuk menunggu.

Giyuu benar-benar menurut, ia menunggu sampai (Y/n) selesai memasak.

'Aku terkejut, dia benar-benar penurut' batin (Y/n) sweatdrop saat melihat giyuu yang hanya diam tak bergerak.

"Sudah selesai~ ayo kita makan"

Mata giyuu berbinar saat melihat salmon daikon, makanan favoritnya.

'Husbu sapa ni? Gemes btul'

"Ittadakimasu"

¤¤¤¤

Esok harinya (Y/n) pergi ke kediaman pilar serangga karna bosan, ia belum mendapat misi satupun.

"Permisi"

"Ah? (Y/n)-sama, apa anda ada perlu?"

(Y/n) langsung disambut oleh gadis berkuncir dua dengan hairpin kupu-kupu berwarna biru, aoi.

"Iie, aku hanya mampir"

Aoi mengangguk paham dan melanjutkan pekerjaannya.

(Y/n) berjalan kearah taman belakangnya kebetulan shinobu sedang ada disana.

"Shinobu!"

"Ara ara, ada apa (Y/n)-chan?"

"Hanya mampir~ kau sendiri yang memintaku untuk mampir tanpa luka"

Shinobu tersenyum seperti biasa, "aku akan siapkan ocha dulu"

(Y/n) mengangguk, ia duduk di engawa sampai shinobu datang kembali dengan dua gelas teh ocha.

Dengan senang hati (Y/n) meminumnya dan berbincang hal-hal random seperti iblis,racun dan lain-lainnya bersama gadis kupu-kupu itu.

Hingga ada suara yang mengejutkan mereka

"Kocho-sama! Are? (Y/n)-sama?"

Seorang kakushi datang kehadapan mereka terlihat panik, kepanikannya bertambah saat melihat (Y/n).

"Ada apa kakushi-san?" Tanya (Y/n) sembari tersenyum menenangkan.

"H,h,harana-sama......"

"?!?!?!"

■■■■■

Marah, sedih, dendam itulah yang sedang (Y/n) rasakan.

Matanya yang kosong menatap kearah jasad muridnya yang tertutup kain putih.

Gadis bersurai (h/c) mengepalkan tangannya sampai kukunya memutih, urat-urat bermunculan dari dahi hingga rahangnya, jelas ia sedang menahan amarahnya.

Sudah tujuh jam dia berdiam diri didepan jasad harana, tak berniat untuk beranjak, tak ada satupun kakushi yang menegurnya karna merasakan aura amarah yang mengerikan dari (Y/n).

"Oi.."

Merasa bahunya dipegang, secara reflek (Y/n) langsung menghempas tangan itu dengan kasar.

"?!"

(Y/n) terkejut, pelakunya adalah kakaknya ayato.

"Gua tau lo galau, tapi ga guna diem terus-terusan natep jasadnya, lu pelototin dia sampe kapanpun gaakan balik idup, yang udah tiada ga akan bisa balik."

(Y/n) tetap diam

"Cepet balik, banyak yang khawatir sama lu. Bentar lagi harana bakal dikuburin."

(Y/n) melirik kebelakang, benar saja semua hashira ada disana menatapnya khawatir, beberapa kakushi juga terlihat ingin mendekat, tapi tak berani.

"Ini semua Udah takdir, kita harus nerima walau susah. Dan lu ga bisa diem gini, lu juga harus jalanin hidup lu"

Tbc■

Pengen bikin sad ending masa...

[END]𝐋𝐢𝐠𝐡𝐭 𝐚𝐧𝐝 𝐃𝐚𝐫𝐤𝐧𝐞𝐬𝐬 | kimetsu no yaiba × readerWhere stories live. Discover now