"Terus?" Raiden menaik alis satu.

"Ya, aku pergi kedepan komplek, sendiri." Cicit nya pelan.

"Kenapa gak telfon gue?" Raiden menatap alena dingin.

"Iy-ya aku mau minta tolong kamu, tapi aku telfon kamu enggak anggkat."

Raiden menghembus nafas kasar. Merasa bersalah tidak ada saat alena membutuhkan nya. Sekarang alena menjadi incaran anak geng rior yang diketuai darren.

"Maaf, mulai sekarang lo gak boleh pergi kemana pun tanpa gue. Lo gak boleh sendiri, jangan keluar kaya semalem lagi. Paham?"

Alena mengganguk paham. "Iya, tapi mereka siapa sih?"

"Lo gak perlu kenal, bahkan jangan pernah, semalem lo di apain sama mereka?" Tanya raiden serius.

Alena menunduk. "Dibentak, ditampar, dipukul, sama di caci maki." Jawab alena tertunduk. Perlakukan seperti itu sungguh alena baru merasakan dan menjadi luka dalam hati nya.

Mainan raiden boleh juga

Dibayar berapa si cewek polos kaya gini

Gue bayar mau gak?

Dan banyak lagi hinaan yang alena dengar dari mulut lelaki itu. Entah siapa alena juga tak mengenal nya.

Raiden mengepal tangan kuat. Bisa-bisa nya darren melakukan itu pada alena. Tidak akan raiden biarkan darren hidup aman.

"Gak mau hiks takut." Alena menggeleng dan kembali menangis.

Raiden membawa alena dalam dekap nya. Mengusap punggung gadis itu yang bergetar hebat.

"Lo aman sekarang sama gue, dia gak bakalan berani gangguin lo lagi." Ucap raiden.

___________

Diruang tamu alena duduk disamping raiden masih dalam dekapan lelaki itu.

"Udah kali pelukan nya." Cibir samudra.

Geno memukul paha samudra. "Diem! alena masih trauma sama kejadian kemaren." Raiden sudah menceritakan semua. Geno kembali untuk memastikan keadaan anak nya. Geno akan memperketat keamanan alena.

"Alena," panggil geno pelan. "Sini." Suruh nya untuk masuk dalam dekapan.

Alena mengganguk. Melepas pelukan raiden berjalan menghampiri sang ayah dan masuk dalam peluknya.

Geno mengusap lembut surai alena. "Ayah udah tau semua raiden yang cerita."

"Maafin ayah sayang jarang ada dirumah, maaf gak bisa jagain alena." Ucap nya.

"Ayah bakalan perketat keamanan alena dirumah mau pun disekolah." Ucap nya tegas.

"Ayah bakalan sewa 2 satpam untuk dirumah. Dan kalo disekolah alena dijagain raiden sama bang sam."

"Alena gak boleh keluar tanpa sepengetahuan mereka ya, dan gak boleh keluar sendiri kaya kemaren." Peringat geno.

Alena mengganguk. "Tapi bang sam kenapa pindah sekolah?"

"Dia yang mau." Jawab geno.

"Cari suasana baru aja, siapa tau disekolah lo nanti gue jadi inceran cewek-cewek." Ucap sam.

Alena memutar mata malas. "Kenapa masuk sekolah aku?"

"Kenapa emang itu sekolah punya lo?" Ucap sam dengan wajah yang menyebal 'kan.

"Biasa aja kali muka nya!" Alena melotot 'kan mata kesal.

"Udah malah berantem, kalian lanjut ngobrol aja ayah capek mau istirahat dulu." Geno mengusap sayang rambut alena. "Ayah istirahat dulu ya." Alena mengganguk sembari tersenyum. "Iya, yah."

"Rai, skuy main." Ajak samudra.

"Main apaan?" Tanya nya datar.

"Main ps la bro!" Jawab samudra.

"Gak usah, bang sam mah noob." Ejek alena menatap sam remeh.

"Oke kita tanding!" Deru nya tak terima dengan ucapan alena.

"Gak bisa, gue mau pulang." Jawab rai.

"Yah kok pulang?" Tanya alena.

"Ya, gue mau pulang." Jawab nya datar.

"Yaudah sana pulang, kita main berdua aja ya bang sam." Ucap alena memandang raiden kesal.

"Gak, alena istirahat. Lo juga sam baru sampe harus istirahat." Ucap raiden. Mereka semua seumuran itu sebab nya raiden tak memanggil dengan embel bang pada sam. Alena tidak nyaman jika memanggil sam tanpa embel bang. Udah kebiasaan dari kecil.

"Gak, aku mau main ps sama bang---"

"Alena." Potong raiden cepat dengan raut wajah dingin.

Alena mendegus kasar. "Iya- iya! aku istirahat." Ia berlalu menaiki tangga meninggalkan kedua lelaki itu tanpa sepatah kata.

"Gue pulang." Pamit raiden.

"Yoi bro, hati-hati sampai ketemu besok disekolah siap-siap posisi lo sebagai cowok tertampan lengser ya." Ucap samudra.

Raiden memutar mata malas. Bagus jika disekolah ia tak menjadi sorotan lagi.

"Seterah, gue cabut."

"Yoi, hati-hati mas bro." Teriak sam.

•••

Tbc.




Raiden. (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now