Chapter 5 : Narwhal

10 1 0
                                        

Taehyung menghempaskan tubuhnya ke sofa sembari mendesah lega menghela nafas panjang. Ia baru saja kembali ke apartemen sepulangnya dari Bright Electronic, perusahaan ayahnya. Sebuah perusahaan terbesar nomer tiga diseluruh penjuru Korea Selatan.

Menjadi anak satu-satunya yang terlahir dengan sendok emas dimulut dalam keluarga, tak lekang membuat Taehyung dituntut untuk menjadi seorang pewaris tunggal perusahaan. Saat kecil, Taehyung adalah anak yang sangat penurut dengan orang tuanya. Bahkan ketika dirinya dijodohkan dengan Ji Hee saat ia berumur tujuh tahun, Taehyung hanya mengiyakan saja tanpa mengerti apa-apa. Karna Taehyung adalah anak tunggal dalam keluarganya, membuat dirinya memiliki kepribadian yang penyayang dan sangat manja, terutama pada ibunya.

Saat Taehyung duduk dibangku sekolah menengah atas, disitulah Taehyung bertemu dengan Park Jimin dan mereka berakhir dengan sebuah hubungan persahabatan hingga sekarang.

TING TONG. TING TONG.

Suara bel pintu kamar apartemen Taehyung berbunyi, mengusik dirinya yang ingin rehat sejenak. Taehyung beranjak menuju ke arah pintu, ia melihat ke arah layar monitor kecil. Ternyata yang datang adalah sahabatnya si pria bertumbuh pendek, Park Jimin. Taehyung lalu memencet tombol kuncian dan membukakan pintu untuknya.

"Kenapa pencet bel sih? Kau kan sudah tau password-nya!" Dumel Taehyung.

Jimin hanya tertawa cengengesan sembari berjalan masuk ke dalam kamar Taehyung, "Kau tidak liat tanganku penuh?" Balasnya.

Taehyung berbalik ke arah Jimin yang mengekorinya di belakang, ia melihat kedua tangan Jimin yang dipenuhi oleh kresek makanan dan beberapa kaleng soda, "Itu apa?" ia mengarahkan dagunya ke sebuah kresek ditangan kanan Jimin. Didalamnya terdapat tiga buah kotak sterofoam berwarna putih.

"Ini? Makanan." Sahut Jimin dengan tampang polosnya.

Taehyung menutup matanya sejenak sembari menghembuskan nafas panjang, "Aku tau itu makanan. Tapi itu makanan apa?"

Jimin berjalan ke arah sofa melewati Taehyung, ia menaruh kreseknya diatas meja dan duduk dengan santai disana, "Duduklah jangan sungkan."

"Harusnya aku yang berkata begitu, bodoh!" Sambar Taehyung. Lalu ia menghampiri Jimin dan duduk di sampingnya.

"Ini tteokbokki, makanan kesukaanmu. Makanlah."

Taehyung tersentak, "Sebanyak ini?"

"Sebanyak ini kau bilang?" Jimin mulai nyolot. "Kau pernah menghabiskan tteokbokki lebih dari ini, saekkia*!" (*Korea : Bajingan)

Taehyung hanya terkekeh, "Hehe. Thank you!" Ucapnya sembari membuka bungkusan berisi tteokbokki tadi.

Jimin membukakan sebuah kaleng soda untuknya dan Taehyung, "Minumlah."

Taehyung mengambil kaleng sodanya dari tangan Jimin, lalu mereka menubrukan ujung kaleng soda mereka sehingga menghasilkan suara dentingan, "Cheers!" Ucap mereka bersamaan, lalu meneguk cola milik mereka.

"Taehyung-ahh.." Ucap jimin secara tiba-tiba.

Taehyung yang sedari tadi asik melahap makanannya, hanya merespon singkat, "Hm?"

"Aku tadi baru pulang latihan dengan Minnie."

Taehyung terus mengunyah tteokbokki-nya, "Lalu?"

"Dan, ketika dijalan menuju parkiran, aku melihat Manajer Ahn sedang berbincang-bincang dengan Hoejangnim."

"Hoejangnim? Maksudmu Hyun-sik Ahjussi ?"

"Tentu saja bodoh. Memangnya kita punya Hoejangnim lain?" Taehyung hanya meng-oh-kan sembari mengangguk mengerti, kemudian Jimin melanjutkan ceritanya, "Aku tidak sengaja mendengar percakapan mereka. Katanya, mereka berencana akan mengadakan tour concert pertama kita!" Nada suara Jimin menaik, dia begitu bahagia dan antusias kali ini.

We're LearnМесто, где живут истории. Откройте их для себя