Esok harinya, seperti yang dijanjikan kemarin, pria itu benar-benar membawakan jaket berwarna merah milik Ji Hee. Jaket yang begitu berharga untuk Ji Hee, karna jaket itu adalah kado ulang tahun dari Taehyung, kekasihnya. Suasana hati Ji Hee kembali ceria sekarang. Dari situlah mereka berkenalan. Bahkan saling bertukar nomer telfon.
Nama pria itu adalah Kim Min Ji. Anak jurusan vokal , semester dua. Tapi ada yang aneh. Namanya seperti tidak asing. Begitu sangat familier. Rasanya Ji Hee seperti pernah mendengar nama itu di suatu tempat. Apa mereka pernah berkenalan sebelumnya? Kim Min Ji. Entahlah. Mungkin hanya perasaannya saja.
Tak terasa waktu cepat berlalu. Mereka sudah saling mengenal selama tujuh bulan lebih lamanya. Banyak hal yang mereka lakukan bersama. Makan siang bersama, sesekali menonton film, jalan-jalan. Sampai pada puncak tertinggi, ternyata Min Ji telah menyimpan perasaan pada Ji Hee. Mereka memang baru kenal, tapi hal itu tidak bisa menepis kenyataan soal perasaan Min Ji pada Ji Hee. Hari-harinya selalu di penuhi dengan kegembiraan semenjak ia mengenal gadis itu.
Tapi tidak,
Tidak lagi sampai hari itu datang.
Hari dimana perasaannya benar-benar hancur menjadi berkeping-keping. Seandainya ia bisa memutar waktu, rasanya ia tidak ingin berkenalan dengan gadis itu. Harusnya ia tidak membawa jaket itu. Harusnya, harusnya ia tidak duduk disana saat itu. Harusnya. Tapi semua itu sudah terlambat. Entah dia memang begitu bodoh atau dia telah dibutakan oleh cinta,
Saat itu Kim Min Ji dan Park Jimin berada diruang latihan dance. Sedang istirahat setelah menguras habis semua keringat mereka bersama penari yang lain,
"Min Ji-yaa." Ucap Jimin sembari menyeka keringatnya dengan handuk kecil di bahunya.
"Ada apa Hyeong?" Min Ji menutup botol minumnya.
Tidak peduli apakah saat ini waktu yang tepat atau tidak, Jimin hanya ingin segera memberitahukannya sekarang. Jimin sudah gelisah sejak kemarin, kalau ia tidak memberitahukan pada Min Ji sekarang juga, ia pasti akan membenci dirinya sendiri.
"Setelah ini kau akan pergi kemana?" Tanya Jimin basa-basi.
Min Ji melihat jam dilayar telfon miliknya, "Aku akan pergi bertemu dengan Ji Hee."
"Jangan pergi menemuinya," Sergah Jimin begitu tiba-tiba.
Min Ji hanya diam terpaku. Ia memperhatikan Jimin. Setelah diperhatikan lagi, gelagat Jimin memang sudah aneh sejak kemarin.
"Gadis itu namanya, Kim Ji Hee 'kan?"
"Sebenarnya ada apa Hyeong? Katakan saja."
"Apa kau menyukainya?"
Min Ji mengangguk, "Tentu saja. Aku kan sudah pernah cerita."
Jimin menghela nafas panjang, tak sampai hati rasanya. Ia tidak ingin menyakiti hati teman yang sudah dianggap seperti adiknya ini, "Kau tau kan jika Tae sudah bertunangan?"
Astaga!
Min Ji membeku. Tak berkutik.
"Dia adalah tunangannya Kim Taehyung."
Kalimat itu...
Membuat hatinya sakit.
"Aku melihatmu bersamanya kemarin. Sebenarnya aku sudah mengenal Ji Hee cukup lama, tapi aku tidak menyangka bahwa Kim Ji Hee milikmu adalah orang yang sama dengan Kim Ji Hee milik Tae. Dia juga kembaran dari Ji Ho," Lanjut Jimin. "Harusnya aku sudah mencari tau sejak pertama kali kau bercerita tentangnya, Minnie. Maafkan aku."
Min Ji masih tak percaya dengan yang diucapkan Jimin barusan, "Serius??!!!" Ia masih belum bisa menerima kenyataan pahit yang di hadapinya, "Hyeong!! Kau yakin??!!" Bentak Min Ji.
YOU ARE READING
We're Learn
FanfictionTerungkapnya satu-persatu kepahitan masa lalu, pertemuan sadis yang tidak pernah diinginkan, perjuangan menggapai dan mempertahankan mimpi yang melambung tinggi, mempererat indahnya keharmonisan, hingga ketulusan pengorbanan yang terluapkan. 🌏 W•U ...
