Sasuke mengusap matanya untuk menghilangkan kekaburan dan menjatuhkan tasnya di tanah. Tubuhnya berada pada batasnya, jika dia bertarung dengan semua kekuatannya di lain waktu, itu mungkin akan menjadi yang terakhir. Mungkin dia akan mati, tapi dia merasa itu baik-baik saja, atau dia akan kehilangan penglihatannya, dan yang ini tidak dapat dia diterima. Sasuke membencinya.

Kemudian kakinya berhenti untuk melihat Distrik di depannya. Sekarang Distrik itu hanyalah hamparan tanah, tidak ada satupun kayu atau batu yang tersisa. Distrik Uchiha benar-benar telah dihancurkan. Sepertinya Suigetsu, Kanda, Tomioka serta Daisuke mengerjakan tugasnya dengan baik.

Sasuke mendongak, hujan sudah mereda tapi langit masih mendung. Dia menjatuhkan diri ke tanah, menutup matanya dan membiarkan air hujan membasahi dahi dan tubuhnya.

Tepat di sini, di tempat ini, beberapa tahun yang lalu, ada seorang anak laki-laki yang sedang berbaring di tempat tidurnya, melamunkan hal-hal yang tidak penting sambil menunggu suara ibunya memanggilnya untuk makan malam.

"Sasuke-san?"

Alisnya berkerut. Ibunya tidak akan pernah memanggilnya san. Sasuke membiarkan matanya terbuka untuk menatap orang yang memanggilnya.

Hyuuga Hinata sedang berdiri di atasnya dengan payung untuk melindunginya dari tetesan air hujan.

"Apa kau baik baik saja?"

"Ya, sebelum kau datang." Sasuke kembali menutup matanya dan berharap perkataannya cukup untuk mengusirnya.

Hinata terdiam sesaat. "Uh-huh, maafkan aku, aku hanya.. Hitomi-chan selalu menanyakan kapan kau  kembali."

Oh, ini terdengar menggelikan. Kapan terakhir kali seseorang menanyakan kepulangannya? Sasuke menertawakan dirinya sendiri.

"Aku akan menemuinya besok."

Hinata membungkukan badannya sedikit kedepan. "Apa kau menghindariku, Sasuke-san?"

Saat Sasuke kembali membuka matanya, pemandangan yang pertama kali dia lihat adalah wajah Hinata dengan rambut panjangnya yang berayun akibat tertiup angin.

Rambutnya berayun maju mundur di depannya, yang membuatnya bertanya-tanya tentang bagaimana Hinata bisa menjadi seorang Kunoichi disaat dia masih mempertahankan rambut sepanjang itu tanpa berniat memotongnya.

Kemudian matanya mengeryit saat menyadari sesuatu. "Kau memotongnya." 

Hinata berkedip tidak mengerti "Hm?"

"Kau memotong rambutmu." Sasuke ingat saat pertama kali mereka bertemu, dia melihat ujung rambut Hinata agak bergelombang, namun sekarang terlihat lurus.

"Ya, hanya sedikit, tidak ada yang menyadarinya." Hinata berpaling ketika senyuman kecil menyelimuti bibirnya. kemudian dia kembali menegakan tubuhnya yang diikuti oleh Sasuke yang bangkit dari posisinya.

"Mendegar cerita dari Kurosuke tentang apa yang terjadi di masanya. Apa Sasuke-san akan membatu konoha jika sesuatu seperti itu terjadi dimasa ini?"

Sasuke menaikan satu alisnya. Namun dia tidak berniat menjawab. Apa Hinata sedang mencoba untuk menjaga obrolan mereka tetap berlanjut? Tapi itu adalah pertanyaan yang bodoh.

Ditatap seperti itu oleh Sasuke membuat Hinata menjadi gelisah. Sebenarnya dia ingin bertanya mengapa lelaki itu menghindarinya, tapi sepertinya Sasuke menghindari topik yang satu itu. "A-aku mendengar ayahku membicarakan sesuatu tentang ancaman besar yang akan segera tiba, tapi tidak ada orang di luar Hyuuga yang mengetahuinya. Ja-jadi aku berharap jika Sasuke-san berada di pihak Konoha pada saat itu tiba."

in-betweenWhere stories live. Discover now