23

6 0 0
                                    

Display kaca itu pun membuka setelah Acen berhasil menyelesaikan permainan dari kotak itu.

Dengan agak ketakutan Aden meraih lampu ajaib tersebut. "T--terus gimana nih, ges?"

Acen hanya menggelengkan kepala.

Adul menggaruk-garuk pelipisnya yang tak gatal. "Coba aja dipencet tombolnya kaya di cerita Aladin itu?"

Aden mengamati sebuah tombol merah di atas gagang lampu tersebut. "K--kalau yang keluar makhluk jahat, gimana?"

"Ah, gak mungkin Manusia Serigala yang menikah sama Cinderella dan Putri Tidur yang takut sama kodok nipu kita?" bantah Acen.

Setuju dengan pendapat Acen, Aden pun menekan tombol lampu ajaib itu.

BESHHH ... Seketika asap putih tebal mengepul dari ujung lampu ajaib itu.

Karena terkejut Aden melemparkannya ke lantai gua.

"ADAWW!" sebuah suara berteriak kesakitan dari dalam asap tebal tersebut. "Hati-hati dong, mas bro!" Kemudian sesosok makhluk berkulit biru berpakaian adat Timur Tengah muncul dari balik asap tebal itu.

"M--maaf, o--om jin," Aden ketakutan.

Acen dan Adul pun merapat ketakutan ke punggung Aden.

"Oh, saya bukan jin!" protes makhluk itu. "Saya cuma seorang aktor yang dibayar buat dicat biru kulitnya, terus disuruh pakai pakaian gombrong ini sama sepatu lancip yang kegedean ini!"

"Ho' oh," timpal Aden. "Kalau itu kami juga tahu, om!"

"Oke, deh!" tegas makhluk itu. "Jadi apa permintaan kalian?"

Tanpa ragu Aden pun menjawab. "Kami ingin kembali ke tempat asal kami!"

"Bisa!" dengan yakin makhluk itu berkata. "Jadi biayanya seribu lima ratus keping emas!"

Seketika Aden. Acen, dan Adul tertegun.

"Apa?" tanya makhluk itu yang melihat ekspresi mencurigakan dari mereka bertiga. "Jangan-jangan kalian gak punya duitnya, ya?"

Serempak mereka bertiga mengangguk dengan khawatir.

Makhluk itu menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal. "Bisa saja, sih," katanya kemudian. "Tapi kalian harus bekerja sebagai pencuci piring selama dua puluh tahun di Planet Mars."

Sekali lagi Aden, Acen, dan Adul saling berpandangan kebingungan.

"Kebetulan aku buka restoran di sana."

***

Aden, Acen, dan Adul adalah tiga remaja tanggung yang terjebak dalam dunia yang penuh dengan makhluk aneh yang mirip dengan yang diceritakan dalam dongeng. Umm ... tidak sepenuhnya mirip, sih.

Mereka bertiga telah melalui berbagai ketakutan, kebingungan, dan keputusasaan dalam pencarian jalan menuju kembali ke dunia asal mereka selama di sana. Walaupun akhirnya mereka bertiga selama dua puluh tahun bekerja sebagai pencuci piring pada sebuah restoran di Planet Mars, tetapi setidaknya setelah itu mereka dapat kembali pulang dengan selamat tanpa kekurangan sesuatu apa pun.

TAMAT

TERJEBAK DI NEGERI DONGENGWhere stories live. Discover now