#32

55.1K 2.3K 32
                                    

Typonya bundaa🙌

_______________________

"Gue disini" ucap seseorang yang ternyata itu adalah Lusi yang berada di ambang pintu dengan sebotol bir di tanganya. Farrel yang melihat itu langsung menghampiri sang empu yang terlihat sangat kacau.

"Lusi! Lo ngapain sih minum minuman kayak gini huh?!" Tanya Farrel tapi tak digubris oleh Lusi. Mata sayunya masih lekat memandangi Faro yang tengah kebingungan menatapnya.

"Kalian semua jahat! Hiks .. kalian semua udah lupain gue, lo semua lebih peduli Aylin dari pada gue! Hiks" ujarnya seraya menangis.

"Kita semua ga lupain lo ..  tapi sikap lo yang buat kita jauh" timpal Wisnu.

"Diam! Lo semua gak pantes nyalahin gue! Akar dari permasalahan ini adalah Aylin!!" Teriaknya frustasi.

Adel tahu Aylin sangat takut melihat sikap Lusi saat itu, dengan cepat Adel membawa Aylin agar berada dibelakangnya.

Mata sendu yang berurai air mata itu kini menatap Adel, lebih tepatnya adalah Aylin yang berada dibelakang Adel dengan tatapan tajam menghunus.

Ia menatap botol bir ditanganya kemudian tersenyum miring. Tanpa babibu ia melempar botol berisi alkohol itu ke arah keduanya.

"Adel!!" Ucap mereka bersamaan. Melihat itu dengan sigap Wisnu berlari menghampiri Adel dan langsung menarik pergelangan tanganya untuk menghindar, namun ia tak sempat menarik Aylin. Dan ..

Pyarrr!

Suara botol berisi alkohol itu pecah namun anehnya Aylin tak merasakan apapun, ia tak merasakan sakit jika benar botol itu mengenai dirinya. Perlahan ia membuka matanya mendapati Faro yang tengah berada didepanya menjadikan lenganya sebagai tameng agar botol itu tak mengenai dirinya.

Semua orang tercengang kala mendapati darah yang menembus kaos yang Faro kenakan.

"Gio!!" Teriak semua orang.

"Lo gilaaa huh?!!" Sarkas Raka pada Lusi yang menatap nanar ke arah Faro.

"Udah bro dia cewek" ucap Dion menenangkan raka yang berapi-api.

"Beruntung lo cewek, kalau lo cowok abis lo sama gue!" Ujar Raka disertai penekanan tiap katanya.

"M-mas .. d-darah" ucap Aylin takut seraya memegang lengan Faro. Namun, Faro hanya menggeleng mencoba meyakinkan Aylin bahwa dirinya baik-baik saja.

Lagi dan lagi air mata itu jatuh. segera Aylin membawa Faro untuk ia obati.

Semua orang disana pergi satu persatu, mencari kedamaian. Mereka pikir liburan ini akan menjadi liburan yang paling menyenangkan namun, dugaan mereka salah.

Tinggalah Lusi yang sudah terduduk lemas di atas rerumputan ruangan outdoor tetap dengan tatapan nanarnya.

"Kenapa lo lakuin hal gila itu?" Tanya Farrel mendekati Lusi. Bukanya menjawab Lusi kembali berdiri dari duduknya, berjalan dengan tatapan kosong menuju pagar pembatas balkon vila ini.

"Lusi! Lusi lo mau kemana jawab pertanyaan gue!" Teriak Farrel memanggil Lusi namun tak ada satupun kalimat yang keluar dari bibir sang empu.

COLD CEO is MY HUSBAND (TERBIT)Where stories live. Discover now