Chapter 2 : Vira & Rafa

219 54 111
                                    

Happy reading 🖤

Typo bertebaran, jadi tolong di ingatkan jika berpapasan dengan typo😉

***

Kepulan asap berterbangan di udara. Tebal, hampir menutupi wajahnya. Siapapun yang melihatnya dari jauh pasti tak akan bisa menebak wajah di balik asal itu. Namun ia tak merasa terganggu sama sekali. Kembali menghisap benda silinder panjang dan menghembuskannya, membuat asap itu semakin banyak.

Matanya menatap lurus ke depan, menangkap segala hal yang dapat di jangkau kedua manik hitam tersebut. Tak berpaling sedikitpun dari objek yang sejak awal di lihatnya, seolah manik itu sudah terkunci di tempat tanpa bisa bergeser lagi.

Pintu di kamarnya terbuka, menampilkan sosok lelaki yang masih mengenakan seragam sekolah. Langkahnya terhenti di tengah ruangan kala tak menemukan seonggok manusia yang menjadi pusat pikirannya. Pandangannya menyapu seluruh kamar dan menangkap pintu balkon yang terbuka setengah.

Ia tersenyum tipis sebelum mendekat dan mengintip sekedar mengetahui apa yang dilakukan adik perempuannya tersebut. Namun ekspetasinya tak sesuai dengan apa yang di lihatnya saat ini.

"Vira!" Tangannya dengan cepat merebut rokok yang terselip di antara jari telunjuk dan jari tengah Vira lalu menginjaknya sampai rokok itu mati.

Vira berdecak kesal. Tatapan datar ia layangkan pada Rafa yang kini juga tengah menatap dirinya garang.

"Apa lo liat-liat? Mau gue culek tuh mata!" ucap Vira tidak santai mengabaikan fakta baru bahwa ia sudah terciduk merokok.

"Sejak kapan lo ngerokok?" tanya Rafa datar. Wajah yang memerah dengan tangan terkepal itu bahkan tak dihiraukan oleh Vira.

"Bukan urusan lo juga," jawab Vira tak peduli.

Rafa menarik napas dan menghembuskannya kasar. Berusaha mengontrol emosi yang bisa meledak kapan saja. Berbicara dengan adiknya degan suasana yang panas tidak akan menghasilkan buah yang diinginkannya.

"Gue tahu lo abis di DO dari sekolah...." Vira diam, tak berniat membalas.

"Gue harap lo maklumin sikap ayah ke lo tadi. Dan seharusnya lo juga nggak bersikap gitu sama Mama," lanjut Rafa yang berhasil meledakkan emosi yang berusaha Vira tahan saat melihat wajah Rafa.

"Maklumin lo bilang? Segoblok-gobloknya gue juga, gue tahu mana yang bener dan mana yang salah!" Nafasnya memburu seirama dengan detak jantung yang dikuasai emosi.

"Oke gue akui gue salah. Catatan BK gue sudah melampaui batas yang alhasil gue di DO dari sekolah." Vira tersenyum sinis sembari menyugar rambut panjangnya.

"Tapi apa harus gue memaklumi kelakuan dia yang sudah nampar anaknya sendiri? Anak kandungnya sendiri! Gue nggak setolol itu, sorry." Rafa mengehela napas kasar mendengar itu, ia berdiri berhadapan dengan Vira.

Matanya menatap pipi kanan Vira yang berwarna merah hampir keunguan itu. Tangannya mengusap pelan bekas tamparan ayahnya, "Gue minta maaf atas nama ayah. Tapi tolong, bersikap baik sama Mama. Dia Mama lo juga."

Vira terkekeh sinis. Ia menepis tangan Rafa yang mengelus pipinya, "Sorry, dia bukan ibu yang melahirkan gue."

"Jadi... Mulai besok kamu sekolah di SMA yang sama dengan gue," ucap Rafa melanjutkan.

Pupil Vira membesar kala suara Rafa memenuhi indra pendengarannya. Ia menoleh ke arah Rafa yang sedari tadi tengah menatap dirinya lembut. "Atas dasar apa lo ngambil keputusan tanpa bertanya sama gue!"

Rafa bangkit dari duduknya, tatapannya berubah tajam. "Gue abang lo, gue hanya mau yang terbaik buat lo!" ucap Rafa ikut terbawa emosi.

Vira terkekeh sinis mendengar jawaban yang meluncur bebas dari orang yang berstatus sebagai kakaknya itu. "Terbaik lo bilang?"

Ia beranjak masuk ke dalam kamarnya. Dadanya sesak saat memandang setiap sudut kamar yang dipenuhi oleh bingkai foto keluarga harmonis, yang kini tak bisa lagi ia rasakan.

Vira melangkahkan kakinya menuju nakas disamping ranjang tidurnya, ia mengambil salah satu bingkai foto yang selalu jaga. Tak terasa satu tetes air matanya meluncur bebas mengingat semua yang terjadi dalam waktu singkat yang mengambil semua yang ia punya.

Rafa hanya bisa memandang sendu punggung Vira yang bergetar. Ia tau apa yang dirasakan adiknya itu, karena ia pun merasakan hal yang sama.

"Vir ...."

Vira membalikkan badannya cepat, mengusap kasar air yang kembali jatuh dari matanya. "Terbaik menurut lo itu belum tentu yang terbaik buat gue!" ucapnya melempar bingkai tersebut pada Rafa lalu berlari keluar setelah sebelumnya menyambar salah satu kunci yang ia punya.

Rafa menatap sendu punggung Vira yang menghilang dibalik pintu. Ia melihat bingkai foto yang sempat ia tangkap saat Vira melemparkan benda itu padanya. Tampak sebuah foto keluarga harmonis yang diharapkan banyak orang.

Ia mengusap pelan air yang jatuh di atas foto tersebut, lantas mendongak berusaha menghentikan lajunya air yang terus menetes tanpa bisa ia cegah.

Memorinya berputar, menampilkan beberapa adegan nyata yang pernah terjadi dalam hidupnya. Adegan-adegan yang menjadi awal mula kebahagiaannya di renggut paksa darinya. Dan adegan-adegan tersebut juga menjadi alasan hidupnya dan Vira seperti sekarang.

Isakan kecil mulai terdengar di tengah sunyinya kamar tersebut. Rafa kembali mendekap bingkai foto itu, berusaha mengais sisa-sisa kehangatan yang ada.

"Maaf," ucapnya lirih hampir tidak terdengar.

~ VI'SKA ~

Halooo, sudah berapa abad aku nggak update? Lama bngt yah hehe

Aku tuh tiba-tiba jadi badmood waktu denger peraturan event di ubah jadinya hanya boleh update sekali dalam seminggu. Sedangkan aku Update pas mood doang :)

Tapi sekarang aku baru tau ternyata peraturan itu nggak jadi, alhasil ngebut deh ini up nya. Mana deadline tanggal 1 Agustus besok lagi :)

Tapi gapapa, misalnya event GWC ini aku nggak sempat nyelesaiin VI'SKA, masih banyak kesempatan lain kok. Aku juga kadang bagi waktu buat nulis COOL GIRL juga. Psstt, COOL GIRL udh mau tamat lohh🤫

Yaa, semoga aja aku bisa nyelesaiin VI'SKA sebelum tanggal 1 Agustus yah😌

Daahh, semoga suka sama ceritanya. See you next time👋🏻

Revisi
Sabtu, 24 Juni 2023

Vous avez atteint le dernier des chapitres publiés.

⏰ Dernière mise à jour : Jun 24, 2023 ⏰

Ajoutez cette histoire à votre Bibliothèque pour être informé des nouveaux chapitres !

VI'SKAOù les histoires vivent. Découvrez maintenant