part 54

768 84 8
                                    

Tiati ama typo,, jangan lupa votement okeh?? Happy reading guys!!





































———

Kedua manusia itu keluar dari lift, lisa takjub dengan pemandangan didepannya. Ada sebuah gazebo dengan meja kecil yang menghidangkan sajian makan malam.  Dan pemandangan kota california dimalam hari sebagai pelengkap suasana. Sebut saja mereka dirooftop.

"Kamu yang nyiapin semua ini kak??" tanya lisa tak percaya, jaemin mengangguk. "Aku nyiapin ini spesial buat kamu ly,, aku tau gimana perjuangan kamu sebulan ini. Aku juga tau kamu cape ngurusin ini itu,, tapi kamu nggak pernah ngeluh" senyum jaemin lalu memeluk pinggang lisa.

Lisa tersenyum didalam pelukan jaemin, lalu gadis itu membalas pelukan jaemin. "Makasih love,, makasih" bisik lisa, jaemin tersenyum lalu mengusap kepala lisa lembut. "I don't need your thanks,, but i need your love to me more" bisik jaemin, lisa terkekeh pelan lalu melepaskan pelukannya.

Lisa menangkup kedua pipi jaemin, membuat kedua mata jaemin tertuju pada dirinya. "You've already succeeded in making me fall in love with you. I don't need your romance, all I need is for you to be with me. That's all I want" ucap lisa lalu mengecup bibir jaemin.

Jaemin terkesima ketika lisa tersenyum manis padanya. "Asalkan kamu janji untuk selalu ada disisi ku,, aku berjanji akan tetap mencintai mu" ucap lisa tersenyum tulus, jaemin juga tersenyum melihatnya.

"Jaemin Giovano Agusta berjanji untuk mengabdi pada Lalisa Alquenna Vanessa"

Lisa tertawa pelan mendengarnya, kemudian tangan jaemin menarik lembut tangan lisa menuju gazebo yang ada dirooftop itu.

Keduanya duduk dibawah gazebo yang terang karena ulah lampu ditemani cahaya rembulan yang membuat suasana diantara kedua manusia itu bertambah romantis.

"Dimakan yaa makanannya,, aku belajar masak sama mama soalnya" ucap jaemin, lisa tertawa. "Kok belajar masak??" tawa lisa, gadis itu penasaran.

"Biar bisa masakin kamu sama anak anak nanti"

Lisa menatap datar jaemin yang hanya menunjukkan cengirannya, lisa menghela nafas kasar. Tak mengerti dengan cara berpikir jaemin.

"Pliss kak,, kita aja masih pacaran" ucap lisa memelas, jaemin yang mendengar itu menatap lisa dengan tatapan menggoda. "Jadi maunya diajak ke pelaminan??" goda jaemin, lisa melotot lalu memukul lengan pria itu kesal. Membuat jaemin meringis kesakitan.

"Terserah kamu deh na,, aku capek" ucap lisa sebal lalu rebahan diatas gazebo itu. Jaemin mendekati lisa lalu membawa kepala gadis itu kepangkuannya. "Capek yaa??" tanya jaemin sambil mengurut dahi lisa, lisa mengangguk pelan.

"Dimakan lis,, kamu habis ngedance tadi" ucap jaemin, lisa memonyongkan bibirnya sebal. Membuat jaemin gemas lalu mengecup bibir lisa, lalu jaemin menggesekkan hidung mencungnya dengan hidung lisa.

"Minta dikode hmm??" smirk jaemin, lisa tersenyum tipis. "Mau lagi dong kak" jaemin melotot lalu memukul pelan mulut lisa. "Diajarin siapa hah?!" pekik jaemin, lisa mendengus sebal. "Diajarin kamu lah na" sebal Lisa, jaemin menunjukkan cengirannya.

"Oh iya,, lupa. Hehehe"

Ingin rasanya memaki pria itu, lisa kembali duduk lalu memakan dinner nya yang dibuatin jaemin. Jaemin mengikuti kegiatan lisa. Jaemin teringat bahwa dia belum menonton dance lisa karena mempersiapkan dinner romantis mereka.

Jaemin mengambil hpnya lalu membuka aplikasi youtube kemudian mencari channel universitas penyelenggara kejuaraan itu. Jaemin mempercepat waktunya hingga dimenit lisa memulai dancenya.

Jaemin melotot lalu menatap tak percaya pada lisa yang sedang asik makan. "Kamu kok ngedancenya seksi banget??" lisa langsung noleh saat jaemin berkata seperti itu.

"Disuruh bu Minzy,, apa?! Nggak boleh?!" ucap lisa melotot, kalo kayak gini jaemin jadi takut kan. "Nggak,, boleh kok" cengir jaemin, lisa mengangguk lalu kembali melanjutkan makannya.

Jaemin meringis, liat aja. Kalo udah nikah nanti jaemin bakal balas dendam, soalnya cuman dia yang boleh lihat. Walaupun nanti.

"Btw jaehyun ngapain didepan kamar gw nungguin rose??" tanya lisa lalu melahap sushinya. "Dia mau nembak rose" jawab jaemin santai, lisa yang mendengar itu langsung tersedak. Jaemin hanya bisa mengelus punggung lisa pelan.

"Ditembak?! Berarti rose mau mati dong?!" pekik lisa histeris, jaemin sedikit lola mendengar ucapan lisa. "Ayo kak! Keburu rosenya mati!" ucap lisa lalu menarik tangan jaemin, namun pria itu tidak kunjung bergerak.

"Lis,, bukan ditembak itu maksudnya" ucap jaemin sabar, lisa menoleh. "Terus apa dong??" tanya lisa polos, jaemin menghela nafas sabar. "Mau taken maksudnya" jawab jaemin, lisa lola. Namun sedetik kemudian gadis itu ber'oh'ria.

"Oh,, dari tadi kek"

Ingin rasanya jaemin melempar lisa dari rooftop.

————

Rose menghampiri jaehyun yang sedang memainkan hp di pintu kamarnya. "Udah lama nunggu??" tanya rose, jaehyun menoleh lalu memasukkan hpnya kedalam saku celana. "Belum" jawab jaehyun, rose mencibir. Kata jaemin aja dia udah lama nunggu, bisa bisanya pria ini berbohong.

"Ngapain nungguin gw disini??" tanya rose penasaran, jaehyun terdiam. "Temenin gw cari Angin yaa??" pinta jaehyun, rose tampak berpikir. Boleh juga, lebih baik menghirup udara segar sebelum lomba basket besok.

"Boleh,, langsung aja" ucap rose, jaehyun mengangguk lalu menggenggam tangan rose. Rose yng diperlakukan seperti itu udah dugun dugun sendiri, tanpa rose sadari, jaehyun tersenyum tipis sambil sesekali melirik genggaman tangannya dengan rose.

Saat di lobby, mereka bertemu dong hae yang sedang menenteng kresek berwarna putih. "Pak dong hae??" sapa jaehyun lalu menyalin tangan dong hae diikuti rose. "Iya,, kalian mau kemana malam malam gini??" tanya dong hae.

"Mau cari Angin bentar pak" jawab jaehyun, dong hae mengangguk paham. "Kalau gitu pulangnya jangan malam malam yaa?? Jam 9 sudah harus dihotel" ucap dong hae, jaehyun dan rose mengangguk.

Kedua manusia itu pamitan pada dong hae lalu berjalan kaki menuju taman yang tidak jauh letaknya dari hotel. Jaehyun dan rose pun duduk bersebelahan disebuah kursi yang tersedia di taman itu.

"Bulannya cantik yaa??" senyum rose sambil menatap bulan yang ada diatas langit. "Iya,, tapi bagi gw lu yang lebih cantik" ucap jaehyun santai, rose menoleh dengan wajah sangarnya.

"Apa lu bilang?!" ucap rose melotot. "Senyum lu lebih cantik" jawab jaehyun santai, tangan rose terulur untuk mencubit pipi jaehyun. "Aduh! Sakit rose!" rengek jaehyun. "Siapa yang ajarin lu gombal kayak gini Jeffrey?!" seru rose galak, nyali jaehyun jadi ciut.

"Ju-jungkook"

"Good boy"

Rose melepaskan cubitannya, jaehyun mengaduh kesakitan sambil mengusap pipinya yang merah. "Gw serius rose,, gw nggak main main" ucap jaehyun serius, rose memutar tubuhnya menghadap jaehyun.

"Mungkin lu tau dari lisa kalo gw suka sama lu,, itu nggak bercanda rose. Gw serius kalo gw cinta sama lu,, gw sayang sama lu. Maaf kalo gw gantungin lu selama ini,, gw cuman belum siap buat nembak lu" ucap jaehyun menggenggam tangan rose, rose terdiam.

"Roseanne,, do you want to be my girlfriend??" tanya jaehyun, rose mengatupkan mulutnya tak percaya. Akhirnya penantian nya selama ini terwujudkan juga, rose mencubit pipinya. Memastikan bahwa ini bukan mimpi atau rekayasa.

Namun gadis itu mengaduh sakit, menandakan bahwa itu semua bukanlah mimpi. Jaehyun tertawa pelan melihat rose yang menunduk gugup.

Sedetik kemudian jaehyun kaget dan terhuyung ketika rose memeluknya secara tiba tiba. "Yes,, i want" bisik rose, jaehyun tersenyum tipis lalu membalas pelukan rose. Pria itu senang pastinya, akhirnya memiliki hubungan yang a pasti dengan gadis yang dicintainya, roseanne.

Malam itu, bulan menjadi saksi bahagianya kedua manusia karena sudah tydack jomblo lagi. G, karena sudah menyadang status sebagai sepasang kekasih baru.



Jangan lupa votement okeh?? 55 untuk part selanjutnya See u next part guys!!

Our house ᶠᵗ (97ˡⁱⁿᵉ)✔Where stories live. Discover now