👙Part 1👙

5.6K 247 3
                                    

"Safaaaa."

Suara teriakan yang berasal dari luar pagar rumahnya itu membuat Safa bergegas keluar rumah.

"Armiko sialan! Enggak usah teriak-teriak bisa nggak sih?!"

Orang yang diomeli hanya menunjukkan cengirannya. Pemuda yang usianya sama dengan Safa itu melangkahkan kakinya, masuk ke dalam halaman rumah. Mendekati sang pemilik.

Miko; lelaki yang tadi berteriak dan membuat bising itu merangkul bahu Safa. Mengiring sang pemilik rumah untuk masuk ke dalam.

Safa yang sudah kesal, menggeplak kepala Miko kencang.

"Yang punya rumah siapa, Bego!"

"Ya lo lah, Saf. Masa gue?"

"Terus kenapa malah lo yang ngajak masuk?"

Miko berhenti sebentar. "Emang kalau gue ngajak berumah tangga, lo mau?"

Terdiam. Safa bingung membalas apa. Masalahnya Miko sekarang memasang wajah seriusnya. Sebelum wajah itu berubah menjadi merah padam karena tertawa terpingkal-pingkal. Menertawakan wajah terdiam Safa.

Bagi Miko, wajah Safa yang seperti itu benar-benar menghiburnya.

"Keep calm, Saf. Lo kayak nggak tahu gue aja."

"Berisik!" ketus Safa lantas melangkahkan kakinya menaiki tangga; pergi ke kamarnya untuk bersiap.

Sepeninggal Safa, Miko duduk di sofa yang ada di ruang tamu. Mengecek ponselnya, takut ada pesan penting.

"Udah stay aja, Mik." Ucapan seseorang yang menghampiri Miko, membuat lelaki itu mengalihkan pandangannya.

Miko menganggukkan kepalanya. "Apa kabar, Mbak Shai?"

"As you see."

"Mbak ke atas dulu, ya?"

"Iya, Mbak."

Tak lama dari kepergian Shaima; kakak perempuan dari Safa, orang yang Miko tunggu akhirnya menunjukkan diri.

Ia sudah siap dengan memakai kaos putih bertuliskan 'Bonjour' yang dipadu padankan dengan rok selututnya yang berwarna cream. Tak lupa juga, sneakers putih favoritnya.

"Lama banget dandan begitu doang,"cibir Miko

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Lama banget dandan begitu doang,"cibir Miko.

Safa berdecak. "Idih, please ya ... gue kalo siap-siap gak pernah lama. 15 menit juga jadi. Apalagi ini cuma ke kampus."

"Iya, Sayang iya." Safa mendelikkan matanya sebal mendengar panggilan itu.

Miko juga tahu jika Safa itu tipe perempuan yang tidak pernah ribet dengan apa yang dipakainya. Bahkan terkadang gadis itu selalu mengenakan pakaian yang sama setiap harinya. Katanya dia ambil yang ada ditumpukkan atas aja.

Safa [END]Where stories live. Discover now