EmpatPuluhSembilan

48.6K 6.9K 1.1K
                                    

YUHUUU STAR COME BACK:V XIXIXI

SELAMAT MEMBACA JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN<3

(☆▽☆)

Keadaan perbatasan timur terlihat sangat berantakan. Mayat berserakan di mana-mana, sedangkan kedua kubu masih saling menjatuhkan. Langit yang semula cerah, kini berubah menjadi hitam, seolah menutupi matahari agar tidak melihat pertumpahan darah ini.

Kubu Estemoral terlihat kalah jumlah, karena rombongan dari Arthur belum tiba. Namun mereka tidak menyerah, walaupun terpojok, Prajurit-prajurit itu tetap bergerak maju.

Suara pedang saling beradu menjadi backsound di tempat itu. Pohon-pohon yang tertanam subur, kini menjadi hantaman dari ratusan anak panah dari kubu lawan---terlihat seperti hujan panah.

"TERUS MAJU, DAN JANGAN PERNAH MENYERAH!" Suara instruksi keras dari salah satu prajurit, membangkitkan jiwa semangat dari kubu Estemoral.

Maju melangkah, menangkis dan menebas. Dan juga melepaskan anak panah dari arah belakang, semuanya di lakukan oleh Prajurit Estemoral.

Mengatur formasi seperti ajaran dari Arthur mereka lakukan. Dan itu sedikit membantu menjatuhkan beberapa dari kubu musuh.

Di lain tempat, rombongan Arthur terus memacu kudanya dengan kencang. Melewati jalan setapak yang di kelilingi pohon-pohon besar.

Suara hentakan kaki kuda yang saling menyaut, menjadi irama pengantar rombongan itu ke medan perang. Setelah lama perjalanan, akhirnya rombongan Arthur tiba di perbatasan timur.

Manik biru lautnya menatap tajam ke arah kubu lawan. Mengangkat pedang sebagai instruksi, Arthur berseru keras, membangkitkan jiwa semangat dari semua rombongan yang mengikutinya.

"SERANG!" teriak Arthur seraya mengarahkan pedangnya ke depan, hingga para prajurit yang melihat itu, lantas bergegas maju dan ikut membantu Prajurit lain yang tengah berjuang.

Sedangkan Arthur, pria itu belum turun ke Medan perang, karena perasaan mual yang kembali menyerangnya. Zack yang melihat Arthur tidak beranjak, lantas menghampiri setelah menjatuhkan beberapa lawan.

"Apa kau tidak akan turun berperang?" tanya Zack.

Arthur berdehem sejenak. "Aku mual lagi," tutur Arthur pelan membuat Zack melotot.

"Astaga, mengapa kau harus merasakan ngidam di saat-saat seperti ini?" tanya Zack tidak habis pikir.

Arthur mengedikkan bahunya acuh. "Entah apa sebenarnya kemauan anakku sekarang," ujar Arthur kemudian menatap Zack memelas, "Zack, sepertinya aku ingin makan mangga muda," tutur Arthur.

Zack tercengang. "Astaga, tolong tunda dulu, kita sedang berperang bukan berlibur." Zack terlihat depresi menghadapi Arthur.

Arthur berdecak. "Tapi aku ingin makan sekarang," ujar Arthur ngotot, "sepertinya seru makan mangga muda sambil melihat Raja Roxania dan rombongannya menari." Arthur tersenyum membayangkannya.

"Astaga ...." Cukup! Zack tidak bisa berkata-kata lagi. Tolong Zack sekarang juga! Mengapa Arthur harus NGIDAM di saat seperti ini?

Menghela napas, Zack menatap tajam pada Arthur yang masih anteng di atas kudanya. "Sebaiknya kau berperang dan jatuhkan semua musuh dulu, dengan begitu kau bisa mendapatkan apa yang kau inginkan," jelas Zack terdengar lelah.

Arabella Transmigration [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang