DelapanBelas

94.9K 10.7K 526
                                    

Happy reading

--------

Bella berdiri di depan aula kerajaan. Matanya memandang para pelayan yang tengah sibuk berlalu lalang, untuk menghias aula ini menjadi sangat indah. Hari ini adalah hari ulang tahun putri Eveline yang ke tujuh belas, dan sebentar malam akan di adakan acara yang akan di hadiri para raja, ratu dan bangsawan dari berbagai kerajaan.

Bella tersenyum lebar melihat aula yang tadinya biasa saja dan sekarang menjadi luar biasa, dengan hiasan bunga-bunga yang cantik di beberapa pojok. Bella ingin membantu mereka, namun tidak di izinkan, dan berakhirlah ia hanya memandangnya.

Kimberley yang tengah menuntun para pelayan yang sedang menghiasi aula langsung tersenyum saat melihat Bella. Wanita itu menghampiri Bella dan tersenyum manis.

"Kau di sini." Bella langsung tersenyum saat melihat Kimberley.

"Iya, Ibu," balas Bella.

Kimberley kemudian diam dan ikut melihat-lihat para pelayan yang tengah menghias, namun ia langsung mengingat sesuatu, dan kembali menoleh ke arah Bella.

"Ah, aku sampai lupa, tadi Moriz dan Derral mencarimu," ujar Kimberley pada Bella. Karena memang ke dua pangeran itu mencari Bella.

"Di mana mereka, Ibu?" tanya Bella.

Kimberley tampak sedang mengingat-ingat. "Ah, aku lupa mereka di mana, coba kau tanya sama para pelayan, mungkin mereka melihat ke dua pangeran itu," ujar Kimberley, "Segeralah temui mereka, aku rasa Moriz sangat merindukanmu, beberapa hari ini 'kan, kalian tidak bertemu."

Ah, benar juga, sudah beberapa hari ini, Bella tidak melihat dua pangeran itu. Bella mengangguk dan mengucapkan terima kasih pada Kimberley, sebelum berlalu pergi, mencari keberadaan pangeran muda itu. Lagipula, Bella sudah merindukan mereka.

Bella melangkah menuju tempat latihan di ikuti Emely dan beberapa pelayan. Setelah bertanya pada prajurit yang melintas tadi, dia bilang kalau pangeran Acheron itu sedang berlatih dengan Arthur. Dan benar saja, ke dua pangeran itu tengah berlatih pedang bersama Arthur.

Bella tersenyum melihatnya dan langsung menuju kursi yang berada di bawah pohon dan mendudukkan bokongnya di kursi kayu itu.

"Ah, Kakak ipar, mengapa harus berlatih sekarang, aku sedang ingin bertemu dengan Kakak!" Derral tampak tidak semangat mengacungkan pedangnya.

Bukan hanya Derral, Moriz pun sama tidak semangatnya. Moriz rindu dengan Bibinya dan ingin menemuinya, tapi malah di paksa Arthur untuk latihan. Huh! Menyebalkan.

Apalagi, sudah beberapa hari ini, Moriz dan Derral tidak melihat Bella semenjak kejadian Bella mogok makan. Waktu itu, Moriz dan dan Derral ingin menemui Bella, tapi malah di cegah oleh Zack, dan mengatakan jika Bella tidak bisa di temui karena sedang bersama singa.

Terpaksa Moriz dan Derral pergi, dan mengurungkan niat untuk bertemu Bella. Dari pada ngotot mau bertemu, dan malah berakhir di terkam singa, kan gak lucu.

Arthur berdecak dan mengarahkan pedang kayu ke arah Derral, dan Derral menangkisnya. "Cepatlah berlatih, agar kalian cepat pergi dari sini!" kata Arthur membuat Moriz dan Derral tercengang.

Memang, Arthur mulai menambah waktu latihan ke dua pangeran Acheron ini, agar cepat mahir dan bisa kembali ke kerajaan mereka. Semua ini Arthur lakukan, agar ke dua pangeran ini tidak berdekatan lagi dengan Bella, karena Arthur tidak suka jika Bella berdekatan dengan laki-laki lain selain dirinya. Bahkan pengawal pribadi Bella, Arthur suruh berdiri lima meter dari posisi Bella, supaya tidak berdekatan. Berlebihan memang.

"Astaga Paman, kau sudah mau mengusilku dan Kak Dellal." Moriz geleng-geleng kepala. "Kau sungguh jahat Paman," lanjut Moriz dramatis.

Derral mengangguk menimpali. "Benar, kau sungguh jahat dengan mengusir kami, Kakak Ipar, aku akan mengadukan mu pada Kakak!" timpal Derral.

Arabella Transmigration [SELESAI]Where stories live. Discover now