TigaPuluhDelapan

51.9K 6.9K 1.4K
                                    

Yuhuuu Star Come back 🥳
*
*
*
Happy reading 💤

"Aku yang berjuang mendapatkan restu, malah dia yang di cintai Eveline" _ Li Penyihir Sadboy T_T

Bella dan Arthur keluar dari dalam kamar, dengan wajah Bella yang tampak cemberut sedangkan Arthur, pria itu tengah berusaha membujuk sang wanita agar mau memaafkannya.

Emely dan Jacop---yang ada di depan pintu, hanya bisa menunduk untuk menyembunyikan senyum geli dari bibir mereka---saat melihat tingkah Arthur yang sedang menggoyangkan lengan Bella yang tengah bersedekap dada.

"Hei, Ayolah maafkan aku." Suara Arthur terdengar merengek.

Namun, Bella tidak luluh dan masih dengan wajah cemberutnya. "Siapa suruh menggangguku, lihat mataku sampai berkantung karena dirimu," balas Bella seraya menunjuk matanya yang tampak berkantung.

Arthur menyengir dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Aku kan tidak bisa tidur, jadi aku mengganggumu saja," ujar Arthur dengan memasang senyum manisnya.

Bella berdecak dan mendorong wajah Arthur dengan telapak tangannya sebelum berlalu pergi dengan wajah yang semakin cemberut.

Bella merasa kesal dengan Arthur, karena pria itu membuatnya terjaga sampai pagi ini. Dari tadi malam selepas pembicaraan mengenai William, tiba-tiba Bella merasa sangat mengantuk namun tidak dengan Arthur, karena pria itu mengalami Insomnia setelah balik dari gua kegelapan.

Saat Bella ingin tidur, Arthur malah menggangunya dengan alasan, agar dirinya ada teman berbicara. Tentu saja Bella kesal, matanya yang sudah tinggal satu wat, malah di ganggu oleh Arthur. Semalam, Bella sudah memarahi Arthur agar membiarkannya tertidur, namun Arthur tidak mendengarnya dan malah menganggu Bella sampai menjelang pagi, dari mulai mencubit pipi Bella, menarik telinga Bella, menggigit hidung Bella, membuka kelopak mata Bella yang sedang terpejam, mendaratkan kecupan di bibir dan menggelitik Bella.

Makanya, pagi ini Bella mendiami Arthur agar pria itu tau rasa.

"Hei, Sayang maafkan aku, aku janji tidak akan mengganggumu saat kau tidur." Arthur menahan tangan Bella, agar langkah wanita itu terhenti.

Bella menatap Arthur kesal. "Pergi sana! Aku masih marah padamu," ketus Bella sembari mengerucutkan bibirnya.

Arthur berdehem pelan untuk menahan senyum gelinya. Marah kok bilang-bilang. "Maafkan aku dulu, baru aku pergi," bujuk Arthur.

Bella menyentak tangan Arthur agar bisa terlepas dan memalingkan wajahnya dengan wajah merengut. "Tidak akan ku maafkan." Setelah mengatakan itu, Bella berlalu pergi dengan mengibaskan rambutnya sampai mengenai wajah Arthur.

Arthur terkekeh dan menggelengkan kepalanya---Merasa gemas dengan wajah kesal Bella. Matanya terus menatap punggung Bella yang menjauh dan tidak mengejarnya. Biarlah dulu, nanti sebentar lagi membujuknya setelah mengurus dokumen negara.

Arthur berlalu pergi ke ruang kerjanya setelah melihat punggung Bella yang sudah hilang di balik tembok.

*****

Zack menatap dua prajurit di hadapannya dengan sorot penasaran.

"Bagaimana, apa kalian sudah menemukannya?" tanya Zack terlihat tidak sabaran.

Arabella Transmigration [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang