TigaPuluhSatu

51.9K 6.9K 780
                                    

Happy Reading 🖤

Arthur menatap dalam wajah Bella yang masih setia memejamkan matanya. Perasaan rindu melanda Arthur beberapa hari ini. Namun, ia tidak bisa berbuat apa-apa. Hanya ritual bulan merah yang dapat menyadarkan Istrinya ini. Dan, ritual itu akan di lakukan besok malam. Arthur berharap, semoga ritual itu berjalan lancar, dan Bella bisa kembali sadar.

"Besok. Besok kau akan segera sadar. dan aku akan menghukum-mu, setelah kau sadar karena telah membuatku menjadi gila seperti ini." Arthur tersenyum tipis dan mengecup kedua mata Bella yang masih terpejam.

Arthur merasa gagal menjadi suami. Karena tingkah kekanak-kanakannya, Bella menjadi seperti ini. Ya, Arthur menyalahkan dirinya atas apa yang menimpa Bella sekarang. Kalau saja dia tidak marah dan mendiami Bella, mungkin ini tidak akan terjadi. Mungkin sekarang Bella tengah tersenyum bersamanya. Mungkin Bella tengah membalas pelukannya.

"Maafkan aku ...," lirih Arthur yang setengah menindih tubuh Bella. Tangannya mengusap surai cokelat Bella dengan sayang. "Jika saja aku tidak mengabaikan mu, dan terus berada di sampingmu, mungkin ini tidak akan terjadi. Ku mohon, maafkan aku."


Arthur meneteskan air mata. Dadanya terasa sesak melihat wanita yang di cintainya masih terbaring lemah. Arthur bersumpah, jika wanita di hadapannya ini telah sadar, Arthur tidak akan mengabaikan atau meninggalkannya lagi, Arthur akan menjaga dan melindunginya.

"Ritualnya akan di lakukan besok. Jika ritualnya berjalan lancar, dan kau akan kembali sadar, kau berhak memarahiku," lirih Arthur. Jika aku bisa selamat.

"Aku sangat merindukanmu. Dua Minggu ini, terasa seperti bertahun-tahun." Arthur memindahkan tangannya yang semula mengusap surai Bella, menjadi mengusap pipi Bella. "Aku mencintaimu. Ku mohon, bertahanlah dan tunggu aku kembali."

Zack yang sedari tadi berdiri di ambang pintu, menatap Arthur sendu. Siapa saja yang melihat penampilan Arthur sekarang, pasti akan menatap haru. Pria yang terkenal sangat kejam dan juga dingin, sekarang berubah menjadi seorang pria yang terlihat sangat berantakan. Dan itu hanya karena wanita yang di cintai nya.

"Yang Mulia," panggil Zack pelan.

Arthur memejamkan matanya dan mengusap air matanya. Pria itu berdehem dan menoleh ke arah Zack.

"Persiapan untuk ritual besok telah selesai. Sekarang sudah waktunya anda pergi untuk bermeditasi di gua kegelapan, Yang Mulia," ujar Zack menjelaskan.

Arthur menghela napas dan menatap Bella singkat sebelum kembali menatap ke arah Zack.

"Aku akan pergi. Ingat pesanku, kau harus menjaga Istri-ku dengan baik sampai aku kembali. Jangan biarkan orang asing masuk ke dalam ruangan ini, kecuali keluarga kerajaan," jelas Arthur.

Zack mengangguk. "Hamba akan menjaga Ratu dengan baik sampai anda kembali, Yang Mulia. Anda tidak perlu khawatir, keselamatan Ratu akan menjadi tanggung jawabku."

Arthur mengangguk pelan. "Kau pergilah dulu. Aku mau melihat Bella sekali lagi, sebelum aku pergi ke gua kegelapan," kata Arthur. Zack mengangguk patuh, dan keluar dari dalam ruangan-membiarkan Arthur.

Arthur kembali duduk di sisi ranjang dan menggenggam tangan Bella. "Ini akan menjadi hari yang berat. Untuk pertama kalinya, aku melakukan ritual iblis untuk menyembuhkan mu. Ini tidak gratis, setelah kau sadar, kau harus membayarnya dua kali lipat." Arthur terkekeh dan mengangkat tangan Bella yang di genggamnya, kemudian mengecupnya lembut.

Arabella Transmigration [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang