||26||

3.1K 457 116
                                    

Bagaikan kabut yang berterbangan di tengah pegunungan, anak-anak kos berurutan kembali menuju kamarnya masing-masing. Subuh, pesta bakar-bakaran baru selesai. Tampak dari wajah mereka yang bersinar cerah, sepertinya berjalan baik tak ada gangguan. Tentu juga membawa kebahagiaan 'kan?

Suasana kost-kostan yang sekarang berlainan di hari-hari lalu. Perbedaannya jelas betul mampu Daniel saksikan. Dulu yang sunyi tak sedikit interaksi, kini bisa ia lihat langsung bagaimana para penghuni saling berhubungan. Daniel simpulkan, mereka bener-bener akrab.

Membeku di tengah-tengah lorong, Daniel tidak ada minat untuk bergabung. Terpaku lurus memandang ke depan, hingga tertinggal dia seorang di sana. Lainnya pergi dengan membawa senyuman.

Tidak ada pergerakan sama sekali. Bahkan sebuah wajah yang melongo ke sisi kepala Daniel tak ia pedulikan.

Pikiran Daniel seperti kosong. Akankah ia dikendalikan?

"Nil, Lo kerasukan, ya?"

"HAH?!"

Jay tersentak ke belakang. Saking kagetnya ia susah untuk berkata-kata. Sudah berkali-kali berada di situasi begini, namun Jay masih merasa belum terbiasa. Rahangnya menegang menyaksikan tubuh Daniel kaku dengan kepala yang mendongak ke atas. Mulutnya membuka, kedua mata Daniel melotot lebar, dan kakinya tanpa alas mengambang dari lantai pijakan.

Fix, pikiran Jay tak terbantahkan. Daniel kemasukan makhluk astral.

Bingung harus mengambil tindakan apa, Jay beruntung bahwa Heeseung datang tepat waktu. Cowok itu nyaris meledak ketawanya ketika melihat muka pucat Jay, hampir kalau situasinya tak seburuk ini.

"Nggak taukk!!" Sahut Jay cepat sebelum Heeseung melempar pertanyaan.

"Buruan pegangin!" Perintah Heeseung yang lebih dulu memposisikan diri hendak meraih badan Daniel yang dua kali lebih berat dari aslinya.

Jay meringis lebih dulu, Daniel sangat mengerikan keadaannya. Dia jadi berpikir dua kali untuk membantu.

"Jay, gue bakar ya kepala Lo! Cepetan, berat ini!" Heeseung kewalahan sendiri, Jay bergegas mendekat meskipun perasaan dilanda ketakutan.

"Duo Abang syaland pada kemana emang?! Nggak ada rasa tanggung jawabnya," gerutu Jay yang tampak kesusahan menarik tubuh Daniel.

"Urusan penting!" Balas Heeseung diakhiri decakan.

Tubuh Daniel makin naik ke atas dan tetap di posisi seperti itu sekeras apapun untuk digerakkan.

Daniel memberontak. Kejang-kejang. Heeseung dan Jay gelisah. Itu berlangsung selama dua menit. Badan Daniel yang bergerak brutal berangsur-angsur melemah. Merosot, dan sigap Heeseung dan Jay tangkap.

"Nil, Lo nggak apa-apa 'kan?" Tanya Heeseung dengan wajah menekuk khawatir.

Yang ditanya tak menyahut. Justru Daniel merundukkan kepala dengan mengeluarkan erangan kecil. Heeseung beralih pada Jay yang menggeleng pertanda ketidaktahuan.

"HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA!"

Tawa Daniel pecah. Reflek menjauh, tentu Heeseung dan Jay dibuat kaget terhadap perubahan sikap Daniel yang tiba-tiba.

"Bang, setannya masih ada?" Bisik Jay yang tak sekalipun berpindah menatap Daniel ngeri.

"Burem. Nggak tahu," sahut Heeseung diselingi gelengan. Tampak sama bergidik nya.

"Aduh-aduh, lucu! Geli banget perutnya-- HQHQHQHQHAHAHAHAHAHA!"

Tak habis-habisnya Daniel tertawa. Mulutnya makin lebar membuka. Sampai-sampai ia guling-gulingan di lantai saking tak kuatnya menahan tawa.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 11, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

KOST LAND ||KAMAR 13||Where stories live. Discover now