1.Aksara

939 79 26
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar" (Q.S Al-Baqarah: 153).
___________________________

Angin menggoyangkan rumput. Embun pagi dari daun menetes membasahi tanah. Matahari sudah terbit dari tempatnya bersemayam memancarkan semburat baghaskara yg menyilaukan.

Asa menutun langkahnya ke gerbang sekolah yang selama 4bulan telah dijadikanya tempat menimba ilmu. Membenarkan letak kacamatanya dan berjalan dikoridor dengan buku ditangannya. Di dengarnya bisikan bisikan yang tak mengenakan dengan membaca "La tahzan" dalam hati.

"Anak koruptor tuh"

"Jangan deket deket anak haram kalo gak mau sial"

"Ibunya aja koruptor pasti bapaknya pembunuh"

"Miskin tapi kok bisa sekolah di sekolah elite ini"

"Kalo gak jalur beasiswa ya pasti jalur korupsi"

Asa mulai masuk ke kelasnya tak lupa membaca doa dan menyapa teman sekelas, "assalamu'alaikum." Tak ada satupun yang menjawab salam padahal semua teman sekelasnya beragama islam

Mendudukan dirinya ditempat bangkunya berada. Tak lama guru pelajaran sejarah masuk kekelas.

"Assalamualaikum anak anak."

"Wa'alaikumussalam bu."

"Buka halaman 123 pelajari terlebih dahulu lalu kerjakan soalnya."

Tangannya bergerak mencari halaman 123 serta mulai mempelajarinya lalu mengerjakan soalnya sesuai perintah guru. Asa memang sangat menyukai pelajaran sejarah karna baginya sejarah itu penting. Mungkin sebagian orang akan beranggapan jika pelajaran sejarah itu membosankan karna mengungkit kejadian masa silam.

Bel istirahat pertama telah berbunyi. Semua murid sudah keluar dari kelas, berbeda dengan asa yang hanya diam memikirkan jika ia kekantin maka uangnya akan menipis tapi jika ia tidak ke kantin pasti akan lapar karna dari semalam belum makan apapun.
Kantin disekolah ini dibedakan per kelas yaitu kelas 10 berada di lantai dua, kelas 11 dilantai tiga, kelas 12 dilantai empat dan kantin guru berada dilantai dasar.

Asa memutuskan ke kantin dan segera memesan makanan lalu duduk disalah satu bangku dengan mata yang fokus pada buku hingga dirinya merasakan sesuatu yang panas mengguyur punggungnya. Di liriknya sesorang yg menumpahkan bakso dengan sengaja.


"Ups sorry, panas ya?" Ucap cewek berambut panjang yang tak lain adalah Sisil dan dibelakangnya ada kedua antek anteknya.

Dia hanya diam tak menggubris ucapanya karna ini sudah bukan rahasia publik lagi jika sisil cs suka membully.

Brak

Kedua antek antek sisil menggebrak meja namun asa tetap masih diam saja tanpa ada niatan untuk menatap mereka.

"Kalo diajak ngomong tu bales," bentak sisil.

Aksara Rakabumi [Terbit]Where stories live. Discover now