Sisi gelap dunia itu ada

11 2 0
                                    

Jiwa itu terkurung dalam mimpinya, manusia yang tak memiliki kebebasan sepenuhnya.  Mereka tidak pernah berpikir untuk mencarinya, mereka hanya ingin hidupnya berlangsung dengan kemewahan.

Pagi buta benar-benar buta, Ia terkejutakan dengan sebuah berita, kakeknya yang telah lama sakit dan terbaring itu, meninggal dengan dua tusukan pisau di dadanya, sungguh kematian yang tragis bagi seorang manusia tua yang bahkan tidak bisa menggerakkan kakinya.

Dia adalah sosok ayah kedua bagi Zagi kecil.

"Aku harus segera pergi menemuinya !!"

Zagi berlari menuju kerumah neneknya, yang tidak begitu jauh.

Disana begitu ramai, para warga dan polisi, bahkan keluarga besar sudah datang.

"mereka adalah mantan keluarga ku, mereka semua tidak mengenalku"

Zagi datang sebagai orang asing yang sengaja menumpang lewat. tanpa sebuah identitas.

"pembunuhan ya, terjadi sekitar pukul 11 malam tadi"

"apa motifnya kira-kira"

Percakapan para polisi membuatnya mengerti keadaan yang terjadi, dia harus mendengarkan banyak cerita dari orang-orang agar dapat memahami lebih dalam.

padahal kemarin tidak ada apa-apa

sepertinya pencurian 

atau murni pembunuhan

Nenek terlihat masih syok dan tidak sadarkan diri, dipangku oleh ibunya, tidak mantan ibunya.

Jenazah kakeknya sudah tiba dari rumah sakit setelah di otopsi, para warga ramai melayat, Zagi memanfaatkan hal itu untuk mendekat. sedangkan ayahnya dipanggil oleh seorang polisi untuk bahan penyelidikan.

Setelah pemakaman kakeknya semua keluarga besar masih berkumpul di sekitar kuburan, kecuali Zagi, dia sembunyi di balik pohon besar, setelah kuburan sepi barulah ia datang mendekati.

"selamat siang kakek"

"sudah lama kita tidak bertemu, aku tak tahu apakah kakek masih ingat aku ?"

"terkahir aku ingin bertemu kakek, aku diteriakki pencuri oleh nenek, membuatku tak jadi ketemu kakek"

"tunggu aku disana ya kakek"

Seseorang tampak datang sendirian, pria jas hitam dengan topi fedora.

"kau cucunya ya?" tanya orang itu

"tidak untuk sekarang"

"aku mengenalnya, namaku Anrhima, aku bisa memanggilmu siapa ?"

"Zagi, hanya Zagi"

"malam nanti ikutlah denganku aku, akan kuberi sebuah pekerjaan yang berupah besar"

Orang itu pergi meninggalkan kuburan dan jauh pergi. menyisakan Zagi dan rasa pedihnya.



Tengah malam tiba, meski agak terlambat Zagi mencoba menemui Anrhima, disebuah tempat makan kecil di pinggir jalan, tempat para pengemis berteduh.

"Namaku Zagi"

"kau telat 3 jam, dan kau datang tanpa raut bersalah" tegur Anrhima

Mereka digiring kesebuah tempat VIP di sebuah diskotik para penghuni jalanan, ditemani dua wanita seksi.

Tapi Anrhima menyuruh para kupu-kupu malam pergi karena ini pertemuan khusus yang sangat penting.

"Namaku Anrhima, komandan polisi divisi khusus penanganan mugen"

Silent DogsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang