Malam indah

17 3 1
                                    


Kehidupan nya seperti baru, berbeda dengan yang sebelumnya, tiada kehangatan dan cinta, hanya angin dingin perusak hati dan jiwa. kadang manusia tak pernah bersyukur, tapi ada juga manusia yang pasrah.

Tepat tengah malam, khusus malam ini hujan tak datang, Zagi di depan rumah orang tuanya yang kosong itu dan menuju ke pintu belakang, dia buka paksa pintu kayu itu dengan sebuah besi dan penjepit kertas.

Entah sejak kapan dia pandai dalam hal itu, pastinya dia tidak mempelajarinya di sekolah.

Brakk....

Pintu itu terbuka.

Dia masuk seperti tuan rumah yang telah kembali luar negeri.

"tempat menyedihkan ini, jadi milikku sekarang"

"tempat dimana 18 tahun aku berlindung"

Meski baru ditinggal beberapa hari oleh orang tuanya,  rumah itu sudah seperti berhantu, setidaknya harus di bereskan agar layak di huni. Zagi sengaja hanya membersihkan bagian belakang, dan membiarkan bagian depan kumuh, agar orang tidak curiga, ada anjing yang menghuni rumah itu.

"apakah ada bahan makanan yang tersisa ? aku harus mencari makanan"

Tidak ada makanan di sebuah rumah kosong, kecuali sayur dan buah-buahan busuk dipenuhi ulat.

Zagi mengambil pisau dapur lalu memainkannya seperti sebuah laga aksi.

"aku bisa makan dengan pisau ini !!"

Lalu ia pergi dari sana, menuju suatu tempat, sebuah gang kecil di pinggir kota, tampak menunggu seseorang datang.

Tak lama kemudian sepasang kekasih datang melewati gang itu, namun Zagi malah sembunyi.

"Kalian diam di tempat atau aku tembak !" teriak seseorang laki-laki berbadan besar

"siapa kamu, mau merampok ya ?"

"serahkan barang-barang kalian"

"tooloooong !!!" teriak sang perempuan.

DORR....

lalu sang perampok pun menembak tangan si perempuan.

"aaaa...."

"tidak sayang bertahanlah" 

Sang laki-laki memeluk perempuannya dan menyerahkan harta benda yang ia miliki, sang laki-laki tidak berdaya. Perampok mendapatkan apa yang inginkan dan pergi meninggalkan mereka.

Namun saat berjalan di kegelapan sang perampok terjatuh, dengan darah mengalir dan leher yang digores.

(''----'')


Zagi nampak keluar dari gang itu dengan santai seolah tak terjadi apa-apa, di sakunya terisi uang yang banyak. dia lalu membeli kebutuhanya dengan uang itu.

Jalan kakinya terhenti, sebuah tv swasta memberitakan tentang peristiwa yang terjadi beberapah hari yang lalu.

"Permisa, sebuah penelitian biologis berbahaya telah dilakukan oleh ilmuwan Prof. Kendash dan beberapa okmun pemerintah, mereka memanfaat orang-orang tunawisma sebagai subject percobaan, pemerintah sudah menetapkan hal tersebut terlarang dan ilegal. bagi yang merasa, mengetahui dan melihat orang yang menjadi subjek ataupun korban silahkan melapor ke pihak berwajib untuk mendapatkan penanganan."

Zagi menghentikan langkahnya.

"apa aku harus melapor?" 

"tapi orang-orang yang selamat itu, mereka seolah-olah malah memiliki kemampua dalam tubuhnya dan tidak merasa dirugikan". ucap dalam hatinya

Silent DogsWhere stories live. Discover now