Tie II

14 0 0
                                    

Malam itu keributan terdengar dalam kesunyian. tak ada yang tau pertemuan diam-diam Zagi dan Trace.

sejauh ini ilmu penyusupan Trace benar-benar luar biasa.

Zagi melemparkan sebuah kayu kearah Trace

wajahnya tak menunjukkan dia senang

"jadi secara tidak langsung kau penyebab bencana bagiku" geram Zagi

"...."

tak ada jawaban dari Trace, sepatah kata pun tak keluar

Zagi meraih kerah jas nya.

"katakan suatu hal agar aku bisa kembali seperti, dikenal keluarga ku, diingat teman-temanku, sahabat ku semuanya kembalikan semunya" 


Zagi meneteskan air mata

tiba-tiba Trace memeluk Zagi 

"kau bisa menuju ke gudang milik Kendash yang lama, ada mesin waktu disana, aku bisa membantu mu "


"kau punya waktu 6 hari Trace, sebelum aku dihukum oleh para polisi dan penegak hukum"


Trace tertawa dari balik topengnya

"kau seperti bayi yang merengek meminta permen Zagi" kata Trace


Dari luar ada penjaga yang terbangun, curiga dengan bisik bisik dari dalam rumah.


pintu pun dibuka namun hanya kegelapan yang nampak

(lampu dinyalakan)

terlihat Zagi tergeletak meringkuk

meringis kesakitan memegangi perutnya


Penjaga bertanya

"kenapa kamu ?"

"aku ingin ke kamar mandi lalu perutku terbentur meja" saut Zagi

malam itu berlalu terlalu cepat 

Zagi yang menjalani karantina, dijauhkan dari kota.





Pagi pun tiba.

jauh dari sisi Zagi, Han terlihat memandangi rumah kosong itu.

rumah yang ditinggal Zagi dan Eclipse.

"kamu kenapa sayang ?" tanya ibunya

Han hanya menggelengkan kepalanya

"kamu seperti anak remaja yang terlibat cinta segitia"

Han menggeleng lagi.

tak tau mau berbicara apa pada ibunya.


disisi lain disebuah pemukiman kumuh

terlihat Eclipse sedang menatap langit

"andai saja aku banyak uang , pasti aku bisa beli rumah"

dari belakang pundaknya ditepuk.

Eclipse menoleh terkejut, dia melihat tak ada siapapun



seketika mulutnya ditutup oleh tangan

Silent DogsWhere stories live. Discover now