Hiraeth (After Saudade)

Bagian Tiga - Keluarga Akash

Haiiii again!!! ❤️

Semoga ga bosen ya nunggunya🤨

Selamat membaca cerita Hiraeth (After Saudade)

***

Bagian Tiga | Keluarga Akash

Selama kamu bahagia, aku rasa itu sudah lebih dari cukup. Dan kamu harus tau, kamu masih menjadi orang yang aku mau.

***

Ini adalah kali kedua Chiara datang ke rumah Akash. Kali pertama dia datang bersama dengan teman-temannya yang lain. Sebenarnya jika dijelaskan secara lebih detail, hubungan Akash dan Chiara tidak sesederhana kelihatannya, karena baik orang tua Akash atau Chiara telah mengetahui ke dekatannya keduanya.

Chiara tau bahwa Akash tipekal familyman, sementara dirinya dibesarkan di keluarga yang keduanya sama-sama sibuk. Jadi, Chiara seperti menemukan keluarga kedua di dalam keluarga Akash.

Seperti sekarang, Chiara baru pertama kali melihat kedatangannya benar-benar disambut. Biasanya kalau dia pulang ke rumah, ya sekadar pulang aja, bertemu orang tuanya pun belum pasti.

Melihat Ibunya Akash mempersiapkan berbagai macam makanan yang tersaji di meja makan, membuat hatinya terenyuh, dia merasa iri. Ingin juga diperlakuin seperti itu.

"Chia... sini Neng, cobain ini sayurnya... udah pas apa belum?"

Chiara yang merasa namanya di panggil langsung menghampiri Ibunya Akash.

"Menurut Ibu sih udah ya, coba kamu cobain."

Chiara menyendok kuah sayur dan mencobanya, lalu dia mengangguk, "Udah pas, Tante, selalu enak."

"Bisa aja si Neng mah."

Chiara memang beberapa kali makan makanan masakan Ibunya Akash, karena terkadang kalau Ibunga Akash datang menjenguk Akash, beliau akan membawakan berbagai macam masakan.

Akash dan Chiara memang berangkat dari Jakarta dini hari, jadi sampai ke rumah Akash sekitar jam 7 pagi. Akash yang langsung naik ke lantai atas untuk membersihkan diri, sementara Chiara yang ikut membantu Ibunya Akash yang masih mempersiapkan sarapan mereka.

"Kamu sarapan dulu aja ya, baru mandi, pasti cape banget. Perlu Ibu panggilin tukang urut enggak?"

"Ngga usah Tante, ini nanti istirahat bentar udah enakan."

"Cuman bilang ya kalau mau, nanti Ibu panggilin. Chia, kamu duduk aja Neng, biarin si Bibi yang siapin makanan ke meja. Ibu mau manggil yang lain dulu."

Sementara Chiara menunggu di meja makan, orang pertama yang datang yaitu adiknya Akash, Reyna. Sebenarnya Reyna dan Akash terpaut usia yang cukup jauh. Reyna yang masuk duduk di kelas 1 SMP langsung menyalimi Chiara.

"Teteh dateng jam berapa?" tanya Reyna yang kini mengambil tempat di samping Chiara.

"Jam tujuh kayanya Na, aku bawain sesuatu buat kamu. Nanti selesai sarapan ya."

Wajah Reyna langsung cerah dan tersenyum sumringah, "Asikkkkk, kamu aja Teh yang jadi Kakak aku, jangan si Akash."

"Si Akash, si Akash, bocil. Jitak nih." Akash yang sudah turun dan entah kapan datangnya. "Sana pindah, aku mau duduk di samping Chia."