𒀭 ֹ. ⋆ ࣪ ִֶָ O3⬫ ׄ 𓈒 ૪ ࣪ ˖ 𓈒 𒀭

1.1K 146 114
                                    

Jangan lupa Vote and Komen.
Typo adalah hal yang manusiawi semua orang bisa mengalaminya.

Typo adalah hal yang manusiawi semua orang bisa mengalaminya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"M-makasih ya ruto, udah mau anter pulang." Ucap Justin sambil tersenyum kearah Haruto.

"Ya sama-sama, besok pagi saya datang lagi." Ucap Haruto yang membuat Justin bingung.

"T-tapi saya biasanya diantar-."

Belum sempat Justin menyelesaikan kata-katanya itu, namun sudah dipotong oleh Haruto.

"Sekarang saya yang antar, tidak ada penolakan. Sana masuk." Suruh Haruto pada Justin. Justin pun hanya mengangguk pasrah, lalu ia keluar dari mobil Haruto dan masuk ke dalam rumahnya.

Haruto mengira jika Justin akan tinggal di rumah orangtuanya atau di apartemen, namun ternyata dia memiliki rumah sendiri, dan itu cukup besar dan luas.

Tanpa pikir panjang, setelah melihat Justin telah memasuki rumahnya, Haruto pun melajukan mobilnya tersebut dan meninggalkan rumah Justin.

Di dalam rumah, Justin masih membayangkan sekaligus memikirkan sifat Haruto yang dikenal sangat dingin, namun malah sangat baik kepadanya.

Jika diakui, Justin memang sudah jatuh cinta karena perlakuan baik Haruto pada dirinya. Sungguh Justin tak berbohong.

Ia bahkan ingin terus bersama dengan Haruto agar dirinya bisa selalu dekat dengan bosnya itu.

Namun ada satu hal yang mengganjal di hati dan dipikirannya dan itu menghambat perasaan Justin terhadap Haruto.

Pertama, Justin dan Haruto baru pertama kali bertemu, dan posisi Justin hanyalah sebagai Sekretaris semata tidak lebih. .

Kedua, Justin takut jika ia terus-terusan dekat dengan Haruto, maka Haruto akan merasa risih dan malah memecatnya dengan alasan yang cukup masuk akal.

Justin tak ingin kehilangan pekerjaan ini, hanya karena perasaannya terhadap Haruto, lebih baik ia memendamnya sendiri daripada harus kehilangan pekerjaannya itu.

Dan yang terakhir adalah Justin sangat mirip dengan Jeongwoo dulu. Justin takut jika Haruto hanya menggunakan Justin sebagai pelampiasan rindunya pada Jeongwoo dan bukan pada Justin.

Justin tak melarang itu karena ia sudah tau jika Haruto memang mencintai Jeongwoo dahulunya, namun apa yang terjadi jika Justin sudah jatuh hati pada Haruto namun Haruto malah menganggapnya sebagai alat pelampiasan saja?. Itu akan sangat menyakiti perasaan Justin sendiri. Justin juga manusia kan? Dia juga pasti memiliki perasaan.

Itulah sebabnya ia menekankan dirinya agar tidak membawa perasaan jika Haruto berlaku baik dan manis kepadanya.

Sekarang Justin memilih untuk menonton acara televisi sebagai hiburan.

Dirinya memutuskan untuk mandi dan makan malam setelah melepaskan lelah karena seharian kerja.

Ia malas membuka handphonenya dikarenakan baterai yang habis. Ia lebih memilih untuk men-charge handphonenya saja.

𝐁𝐞𝐭𝐭𝐞𝐫 ▶𝐇𝐚𝐣𝐞𝐨𝐧𝐠𝐰𝐨𝐨 [END]Where stories live. Discover now