Chapter 26

16.2K 1.5K 38
                                    

Dia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia ... Jaemin.

Kedua tangan cowok itu yang semula berada di saku celana, berlahan di keluarkan, tertegun melihat Dira di apartemen Jeno. Wajah Jaemin sedikit mengeras, merasa kesal entah kenapa.

Jeno sendiri melempar senyum miringnya setelah menutup pintu apartemen, meraih sepatu Dira yang terjatuh, kemudian menatap bergantian Jaemin dan Dira yang saling tatap.

Jeno maju berdiri di samping cewek itu, menggenggam tangan Dira membuatnya refleks berjengit, lalu meremas sedikit dengan senyum yang masih terpasang.

Dira meringis, berusaha melepaskan genggaman Jeno yang sekarang semakin menyakitkan. Ia menoleh kembali ke Jaemin, yang juga sedang menatapnya---ah ralat menatap ke arah genggaman Jeno.

"Kak Jaemin ak---"

"Oh, lo di sini?" Jeno menaiki sebelah alisnya. "Tapi gue lagi gak nerima tamu."

Ucapan Dira langsung terpotong karena Jeno lebih dulu menyela.

Setelah mengatakan itu, ia menarik tangan Dira melangkah bersamanya. Melewati Jaemin yang selalu diam tidak mampu melakukan apapun meskipun dirinya mau.

Dira memberontak minta di lepaskan, ingin menjelaskan pada Jaemin kenapa dan ngapain saja ia di apartemen Jeno. Alasannya agar Jaemin tidak berpikiran negatif tentang dirinya, cukup masa lalunya yang buruk. Nama dan wajahnya jangan ikut buruk juga di mata orang lain.

Namun tentunya tenaga cowok itu lebih kuat, Jeno berhasil membawanya masuk ke dalam lift menuju parkiran basement.

🍂🍂🍂

Di perjalanan menuju sekolah suasana mobil porsche panamera Jeno hening, sebelum suara Dira mengudara mengutarakan sesuatu yang terus mengganggu cewek itu.

"Harusnya biarin aku jelasin ke Kak Jaemin."

Jeno menoleh sekilas. Terlihat sekali kalau cowok itu terganggu dengan ucapan Dira. Jeno memegang erat setir mobilnya.

"Jelasin apaan? Lo bukan siapa-siapanya." Jeno mendesis tajam.

"Tapi penting Kak, kalau Kak Jaemin berpikiran yang enggak-enggak gimana?"

"Lo mulai sekarang harus belajar untuk gak peduli omongan atau pikiran orang lain tentang lo," kata Jeno seraya membelokkan mobilnya.

"Tapi di sini posisinya aku yang salah, wajar dong mau ngejelasin," balas Dira melipat tangannya di depan dada, matanya lurus menatap ke depan.

Jeno terkekeh sinis, "terserah, gue gak peduli."

Di tempat duduknya, Dira mendesah jengah. Cewek itu memalingkan wajah ke samping, memang benar kalau Jeno bilang tidak peduli. Tapi itu cuma di bibirnya saja, lain dengan sikapnya nanti yang pasti membuat Dira bersalah pada Jaemin, lagi.

Devil Boyfriend [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang