Yunho tersenyum tipis, tiba-tiba ia semakin mendekat pada Shan, lalu memukuli wajah Shan dengan keras, membuat Shan tak bisa melawan.

Brugh

Shan terjatuh menabrak pintu, lalu Yunho menjambak surai Shan, namun Shan hanya menatapnya dengan tajam, seolah pukulan seperti itu tak ada apa-apa untuknya.

"Berhenti berbicara soal kepemilikan, hak asuh kamu masih ada pada saya," desis Yunho.

"Licik," bisik Shan.

"Papa adalah seorang pria yang licik, bermain dengan banyak wanita menggunakan harta mama, siapa tau papa memang mengharapkan kematian mama untuk kebahagiaan papa sendiri," lanjut Shan.

"Ya, kamu benar. Harusnya kamu membuat mama kamu mati lebih cepat, kamu seorang pembunuh," sahut Yunho seraya menyeringai kecil, membuat Shan mengepalkan kedua tangannya.

"Jung Yunho, aku akan membuat kamu melepaskan semua harta mama," desis Shan dengan tatapan tajam.

"Ya, lakukan jika kamu bisa!"

"Ahk!" Jerit Shan saat Yunho menarik surainya dan membenturkan dahinya ke dinding di samping pintu.

"Lepas!!" Jerit Shan seraya memukul lengan Yunho, namun Yunho tetap melakukan hal itu berulang kali.

"Asal kamu tau, kamu hanya anak gak tau diri yang bisanya membantah ucapan orang tua!! Menjadi jalang dan mempermalukan keluarga!!"

"Kenapa papa memperlakukan aku kayak gini?! Apa papa itu papa kandungku?!!" Pekik Shan yang membuat Yunho melepaskan jambakannya.

"Kapan saya perlakukan kamu dengan buruk sebelumnya? Kamus sendiri yang membuat saya melakukan hal ini, kamu membunuh mama kamu karena kamu hamil!" Sahut Yunho yang menbuat Shan terperanjat dan menunduk, air matanya menetes begitu saja ketika bayangan ibunya yang meninggal dunia karena berita kehamilannya.

"Disini kamu yang bersalah! Jangan melimpahkan kesalahanmu pada saya!" Bentak Yunho lagi, membuat Shan mengepalkan kedua tangannya.

Yunho menarik bahu Shan, hingga Yunho dapat melihat kondisi wajah Shan saat ini.

"Dengar, jika Tiffany atau Jeno mengetahui hal ini, kamu akan menyesal, masih banyak cara yang bisa saya lakukan untuk membuatmu takluk pada saya," bisik Yunho, lalu ia keluar dari ruangannya, meninggalkan Shan yang berusaha menahan tangisnya.

**

Jam menunjukan pukul 8 malam, Jeno mengerang kecil ketika terbangun dari tidurnya, ia baru saja ketiduran di sofa ruang tengah.

"Jeno, ayo makan malam," ujar Tiffany dari arah dapur, Jeno pun menghampiri Tiffany yang sudah duduk di kursi meja makan bersama Yunho, entah sejak kapan Yunho tiba di rumah.

"Maaf, aku ketiduran," ujar Jeno seraya duduk di hadapan Tiffany.

"Ya, makan," sahut Yunho seraya tersenyum kecil.

"Aku harus panggil Shan," ujar Jeno.

"Shan enggak ada di rumah, dia pergi dari siang," sahut Tiffany.

"Ah belum pulang," gumam Jeno seraya mengangguk kecil.

"Gak usah peduliin anak itu, dia enggak tau caranya berterimakasih, dia cuma anak yang ingin hidup bebas menjadi jalang," gumam Yunho.

"Enggak kayak gitu, Shan cuma kurang kasih sayang, aku bakal sabar buat mendapatkan hati Shan," sahut Tiffany seraya tersenyum kecil, dan Yunho hanya megangguk kecil.

Jeno memulai makan malamnya, ucapan Yunho pada Shan terdengar plin-plan, ia meminta Shan untuk menjadi lebih baik lagi, namun kali ini seolah ia tidak memperdulikan Shan dan kelakuannya.

My Bad Sister || Hold Me Tight + Lee Jeno ✔️Where stories live. Discover now