Sementara di dalam toilet Shan hanya berbaring di dalam Bathtub yang tengah terisi air, lalu ia memejamkan matanya dan terlelap begitu saja.

**

Jam menunjukan pukul 2 siang, Jeno tengah menikmati waktunya bersama Hyunjin dan Sena di sebuah Cafe yang tak jauh dari kampus.

"Kemarin malam lo diantar pulang sama Shan, kalian saling kenal sebelumnya?" Tanya Sena yang tak puas dengan jawaban Shan saat malam itu.

Jeno berdecak pelan, "Shan sodara tiri gue, bokapnya sama nyokap gue baru nikah tiga hari yang lalu," sahut Jeno yang membuat Sena dan Hyunjin terkejut. Mereka tahu soal pernikahan ibunya Jeno yang kedua, namun mereka baru tahu bahwa Shan adalah saudara tirinya Jeno.

"Shan bilangnya lo cuma kenalan dia, tapi dia bawa lo pulang, dan itu yang bikin gue curiga," ujar Sena.

"Jadi, selama ini Shan kerja di tempat lo kerja?" Tanya Jeno pada Sena.

"Baru beberapa hari sih, tapi dia anaknya cepat akrab sama banyak orang, termasuk gue," sahut Sena, dan Jeno mengangguk kecil.

Jeno terdiam memandang minumannya, ia penasaran dengan Shan yang kenapa bisa jadi seperti itu, maksud Jeno, Shan terlihat tidak baik-baik saja, dan menutupi ketidak baik-baikkannya dengan sikap menyebalkan.

"Gue yakin lo tertarik sama Shan," ujar Hyunjin seraya tertawa pelan, dan Sena ikut menertawakan.

"Jangan sampe, Kasian bonyok mereka," sahut Sena, sementara Jeno hanya berdecak kecil.

Ddrtt
Drrtt

Jeno meraih ponselnya yang berdering di atas meja, lalu ia menjawab panggilan tersebut.

"Iya kak?"

"Bunda di rumah? Gue pengen mampir."

"Mampir aja, kebetulan suaminya lagi kerja, dia pulang larut," sahut Jeno dengan santai, membuat Hyunjin dan Sena saling berpandangan sejenak.

"Lo masih ngampus?"

"Hm."

Tiba-tiba sambungan terputus, dan Jeno mendengus sebal.

"Jadi, kakak lo gak ikut tinggal sama lo?" Tanya Hyunjin yang mendengarkan percakapan Jeno dan seseorang melalui ponselnya.

"Enggak, dia udah punya apart sendiri, dia juga udah punya kerjaan, gak enak ikut tinggal sama gue," sahut Jeno.

"Apa lo bakal pindah juga kalau lo udah lulus dan dapet kerjaan?" Tanya Sena, dan Jeno menganggukan kepalanya.

"Ck, harusnya lo nikmatin harta bokap baru lo, ngapain sungkan-sungkan?" Ujar Hyunjin.

"Ya gue tau dirilah anjng, kasian nyokap gue yang enggak enak sama suaminya."

Hyunjin dan Sena hanya tertawa, sementara Jeno hanya mendengus sebal, entah kenapa moodnya tidak baik hari ini, pikirannya terus tertuju pada Shan, ia benar-benar penasaran, pasalnya setiap kali Yunho melihat Shan, Yunho terlihat muak dan membenci anak kandungnya tersebut, apa mungkin Shan melakukan kesalahan besar?

Entahlah, Jeno harap ia bisa mencaritahu.

**

Shan sudah berada di rumahnya sejak satu jam yang lalu, kini ia tengah berdiri di depan lemari pendingin yang terbuka, ia meraih satu kotak jus dan mendengus sebal, jus alpukatnya habis.

"Shan, bibi Han bilang sama bunda, kalau kamu suka minum Jus kemasan, mulai sekarang bunda yang bakal bikinin kamu jus, karena jus kemasan itu enggak baik, ada yang memakai bahan pengawet," ujar Tiffany yang melihat Shan terlihat sebal karena jusnya habis.

Shan nampak tak peduli, ia hendak pergi, namun Tiffany menahan lengannya dan tersenyum.

"Kamu duduk aja, ada buah alpukat segar, biar bunda yang buatin," ujar Tiffany, tanpa di duga Shan duduk di salah satu kursi, namun masih dengan raut wajah dinginnya.

Tiffany pun menyiapkan alat untuk membuat jus, sementara Shan hanya duduk di kursi, kemudian ia menikmati potongan buah melon yang tersedia di atas meja makan.

Sebelumnya, Shan tidak pernah dimasakkan oleh ibunya, sebab semua tugas dapur bibi Han yang mengurus.

Shan tersenyum kecil, ia bahkan tidak tahu ibunya itu bisa memasak atau tidak.

Tiba-tiba kursi di depan Shan berderit, membuatnya mengangkat kepalanya dan melihat Jeno yang duduk di hadapannya, nampaknya Jeno baru saja pulang kuliah.

"Apa?" Tanya Shan dengan nada malas, karena Jeno tengah menatapnya saat ini.

"Jangan nyuruh-nyuruh nyokap gue sesuka hati lo," ujar Jeno yang melihat situasi saat ini.

"Enggak, bunda yang mau bikinin jus buat Shan, Shan enggak nyuruh," sahut Tiffany yang membuat Jeno terdiam sejenak.

Sementara Shan tersenyum menyebalkan, "bego," bisik Shan, dan Jeno hanya mendengus kecil.

Jeno menolehkan kepalanya ke samping ketika mendengar suara langkah kaki yang mendekat.

"Sorry gak sopan, tapi gue disuruh langsung masuk sama security di depan," ujar seorang pria yang baru saja datang, pria itu mengenakan kaos hitam dengan celana Jeans senada.

Hal itu membuat Tiffany tersenyum, ia mematikan belendernya.

"Shan, maaf, ada anak sulung bunda yang datang," ujar Tiffany yang merasa tidak enak ketika anak sulungnya datang.

Sementara Shan hanya diam dengan mata yang bertatapan dengan anak sulungnya Tiffany.

"Jaehyun," panggil Tiffany, namun keduanya tetap diam, membuat Tiffany dan Jeno bingung.

Shan berdeham sejenak, ia pun beranjak dari kursinya dan pergi memasuki kamarnya, mengabaikan panggilan Tiffany karena jusnya sudah jadi.

"Lo kenal Shan?" Tanya Jeno pada kakaknya, yang tak lain adalah Jaehyun.

"Dia saudara tiri lo?" Jaehyun malah balik bertanya.

"Ya jawab aja, lo kenal Shan?" Tanya Jeno yang mendadak terlihat kesal, sebab ia melihat perubahan sorot mata Shan yang menjadi sendu ketika bertemu tatap dengan Jaehyun.

"Iya, adik kelas gue di sekolah SMA," sahut Jaehyun seraya tersenyum kecil.

"Lo gak bikin masalah kan?" Tanya Jeno lagi.

"Jen, kenapa kamu nanya kayak gitu?" Tanya Tiffany.

"Gak apa-apa, nanya aja," sahut Jeno, lalu ia beranjak dari kursinya, sementara Jaehyun hanya diam.

"Mana jusnya Shan? Biar aku yang anterin ke kamarnya," ujar Jeno, lalu Tiffany menuangkan jusnya di gelas, kemudian memberikannya pada Jeno.

Tanpa mengatakan apapun lagi, Jeno pergi ke kamar Shan, sementara Jaehyun hanya diam memandang kepergian Jeno.

Jaehyun tidak tahu kalau dunia sesempit ini, ia bisa kembali bertemu Shan, terlebih sekarang Shan adalah saudara tirinya.

.
.
.
.
Tbc

Next?

TIM JENO SHAN?

TIM JAEHYUN SHAN?

TIM LUCAS SHAN?

Kalian tim mana?

My Bad Sister || Hold Me Tight + Lee Jeno ✔️Where stories live. Discover now