"Balik ke tempat lo!" Tegas azril

Azril sudah tidak bisa menahan nya lagi.

Sebenar nya azril sudah memperhatikan sifat echa yang akhir akhir ini sering bermalas malasan soal latihan baket.

Dua hari kemarin juga dia izin tidak masuk latihan di tim nasional.

Azril jadi bingung sendiri, sejak terakhir kali mereka jalan bareng di mall itu mood echa benar benar membuat azril naik pitam.

Walau pun emang sebenar nya mereka sering berantem, tapi biasanya kan mereka brantem karena terlalu rajin bahas baket. Sedangkan ini echa udah kaya yang males banget sama basket.

Dan itu bikin azril jengkel.

"Tuh kan, pak ketu lagi badmood" bisik tiara pada vivi dan jihan

"Kurang gula mungkin si azril hari ini" balas vivi

"Gue udah bilang! Gue lagi gak mood! Budek lo?!" Tegas echa

"Wah, berantem lagi nih pasti" ucap jihan yang langsung diangguki oleh vivi, tiara dan adit juga tian yang dari tadi ternyata nguping mereka bertiga.

Azril menatap echa dengan tajam, tangan nya mengepal menahan emosi lalu jari tangan nya menunjuk ke arah echa.

"Badmood bukan alasan lo bisa berlaku se enak nya, semua orang juga punya masalah. Mendadak lupa kewajiban, lo?!" Tegas azril

"Udah cukup gue diemin tingkah childish lo belakangan ini, kali ini gue gak akan diem aja!" Tambah azril yang setelah itu kembali melakukan pemanasan bersama tiara, dan di ikuti oleh anak anak lainnya.

"Budek juga lo? Pemanasan sekarang!" Sentak azril yang melihat echa sedari tadi hanya diam mematung memandangi nya.

Echa menghembuskan nafas beratnya lalu kembali berjalan ke arah zidan.

"Ada masalah apa?" Tanya zidan sambil melempar bola ke arah echa, memulai pemanasan dengan mendribble bola lalu melempar nya kembali pada echa.

"Bukan apa apa" jawab echa

"Berantem lo sama si refan?" Tanya zidan sambil menerima kembali bola basket dari echa

"Maybe" ucap echa malas

"Kalo bosen sama refan bilang, gue bisa pacarin lo kalo lo mau" ucap zidan

"Gue gak lagi mood becanda dan" balas echa sambil melempar bola basketnya pada zidan dengan sedikit keras.

Dua jam kemudian latihan baksetpun selesai, echa merasa mood nya sedikit membaik setelah dia melempari zidan dengan bola basket beberapa kali.

Echa melirik ke arah azril, laki laki yang tadi memaksa nya berlatih, ada hal postifinya juga azril memaksa nya berlatih, mood nya sedikit membaik, jika saja tadi echa pergi dari lapangan, mungkin saat ini dia sedang uring uringan sendiri di dalam kelas.

Azril menyadari echa sedang memperhatikan nya, dengan cepat azril langsung melempar botol air minum di tangan nya ke arah echa.

Echa langsung menangkap botol air minum itu, lalu meneguk nya, begitu juga dengan azril, dia meneguk habis sisa air minum botol yang tadi di minum tian.

Echa memperhatikan azril, keringat di dahi dan pelipis azril meluncur bebas sampai ke rahang nya yang tegas, jakun nya bergerak saat azril meneguk air minum itu.

Echa baru sadar, dilihat dari sisi manapun, visual azril memang terbilang tampan, bahkan lebih tampan dari refan.

Astaga alexa, jangan mulai. Echa menyadarkan kembali pikiran nya yang akan meliar kemana mana.

.
.
.
.

Azril mengganti baju nya dengan seragam bakset lain, sore ini sama seperti biasanya, dia harus ikut latihan di tim nasional bersama echa.

Echa sudah izin tidak masuk dua hari kemarin, dan hari in azril memaksanya kembali berlatih.

Entah azril yang terlalu memaksa atau echa yang mood nya mungkin sudah membaik, echa menuruti azril dan ikut kembali latihan bersama nya sore ini.

Dan seperti biasa juga, baik senior cewek yang menggoda azril lalu senior laki laki yang menggoda echa, bagi para senior itu mungkin azril dan echa adalahan mainan baru mereka.

Azril menepis tangan seroang wanita saat wanita itu akan memegang perut sixpack nya, wanita dengan notaben senior dia di tim nasional itu mendengus kesal karena sikap dingin azril.

"Minggir" tegas azril

Wanita itu menyamping lalu memberikan akses untuk azril keluar dari ruang ganti baju.

Azril dapat melihat dengan jelas, bagaimana para senior laki laki yang sedang menggoda echa di salah satu bangku penonton.

Alam menyentuh rambut echa yang tergerai se pinggang, yuda mencubit cubit pelan pipi kanan echa, dan gibran....

"Alexa!" Panggil azril sedikit berteriak saat gibran baru saja akan menyentuh lutut echa, dan saat ini echa hanya mengenakan celana pendek diatas lutut khas anak basket.

"Iya?" Kaget echa menatap azril yang sedang berjalan cepat ke arah nya.

Azril menatap tajam ke arah gibran saat dia sudah berdiri diantara mereka.
Tangan nya mengepal menahan emosi.

"Kenapa?" Tanya echa pada azril

Azril menepis tangan firman yang sedari tadi terus memelintir ujung rambut echa lalu dia mencondongkan tubuh dan wajah nya ke arah telinga kanan echa.

Echa meneguk susah payah salipa nya, jarak anatara wajah nya dan wajah azril sangatlah dekat, sedikit lagi saja azril maju, mungkin pipi nya dan pipi azril akan bertabrakan.

"Lo gak pake stoking?" Bisik azril

"Lupa, stoking nya tadi gue tinggal di tas. Tas gue kan di mobil lo" jawab echa juga berbisik di telinga azril.

"Gue ambilin, balik ke ruang ganti sekarang!" balas azril yang setelah itu kembali menegakan tubuh nya

"Berasa dunia cuma punya lo berdua ya?" Sindir gibran tersenyum menyeleneh ke arah azril

"Tutup mulut kotor lo, selagi gue masih mau ngomong baik baik sama senior kaya lo." Bisik azril pada gibran

Setelah nya azril langsung membawa pergi echa dari kerumunan senior hidung belang itu.

Echa pergi ke ruang ganti sedangkan azril pergi keluar gedung, lebih tepat nya ke mobil dia yang ada di parkiran.

Azril membuka pintu mobil nya lalu mengambil ransel hitam milik echa.

Azril mencari stoking hitam selutut yang biasa echa pakai untuk latihan di dalam ransel echa.

Senyuman terukir di bibir azril saat dia menemukan apa yang sedang dia cari.

Azril berniat me-resleting kembali ransel echa, sebelum dia melihat sesuatu dibalik buku paket tebal yang echa bawa.

"Vibrator? Buat apa?" Beo azril bingung.

Dan sedetik kemudian senyum azril semakin mengembang, tersirat rasa penasaran sekaligus tidak percaya pada apa yang sedang dia pikirkan saat ini.

Tbc....

Next?
Voment !!!!!!!

Iresetible QueenWhere stories live. Discover now