46 [ Truth ]

893 169 54
                                    

Mendengar percakapan Yedam bersama Chaeyoung di sekolah tadi bikin gue ga habis pikir. Jadi, Yedam sebenernya masih nggak percaya dengan ucapan gue ?

Saat ini gue membaringkan tubuh di atas kasur sambil menatap atap kamar. Berusaha mencari alasan kenapa Yedam nggak percaya dengan ucapan gue dan justru lebih mempercayai ucapan Chaeyoung.

Tok Tok

"Pir gue masuk ya" Raesung masuk ke kamar gue sambil membawakan setoples nastar, makanan favorit gue. Meskipun sebenernya gue tergiur banget pengen makan nastar nya sekarang tapi pikiran gue saat ini lagi riweuh.

"Lo ngapain rebahan kayak patrick begitu ?" tanya Raesung yang sekarang malah makanin nastar.

"Lagi galau gue sung" jawab gue dengan diikuti hembusan napas yang berat. Mau dipikir berapa kali pun gue nggak menemukan alasannya.

"Galau kenapa lo ? Pacar lo selingkuh ?" tanya Raesung.

"Nggak, bukan gitu. Dia masih nggak percaya kalo lo gak suka sama gue, padahal kan lo udah bilang sendiri ke gue kalo lo nggak suka. Lagian ga mungkin juga kalo lo suka sama gue sung, ya kan ?"

Raesung diam, dia berhenti makanin nastar nya dan menatap gue dengan lama. Gue yang menyadari perubahan ini, beralih posisi menjadi duduk dan menatap Raesung dengan wajah bingung.

"Ya kan sung ? Lo nggak mungkin suka sama gue kan ? Yedam nggak bener kan ?" tanya gue lagi.

"Yedam bener kok"

Jawaban dari Raesung membuat gue terdiam macam patung. Jadi, ucapannya Yedam bener ?

"I have liked you since the first time we met" ucap Raesung lagi sambil menatap gue. Tatapan matanya kali ini bukan tatapan mata jahil yang sering dia berikan, tapi tatapan mata kecewa.

"Sung, bercanda lo nggak lucu"

"Gue lagi nggak bercanda"

Baik gue dan Raesung sekarang terdiam, kami hanya mampu menatap satu sama lain. Hingga akhirnya Raesung angkat bicara.

"Gue butuh waktu dan keberanian bertahun - tahun buat bilang itu ra. Gue takut kalo gue nyatain perasaan ini, bikin hubungan kita jadi canggung"

Saat ini rasanya pikiran gue ngeblank, jadi selama ini cewek yang selalu diceritain Raesung, cewek yang bikin Raesung patah hati dan sedih ternyata itu gue sendiri ?

"Maafin gue sung"

Tanpa sadar airmata gue keluar dan bikin Raesung panik.

"Nyet kok malah lo sih yang nangis ? Aturan gue yang nangis disini" kata Raesung dengan nada panik. Tapi tetep aja, air mata gue nggak berhenti keluar. Untuk menenangkan diri gue, Raesung pun segera memeluk gue.

"Udah gausah nangis, lo nggak salah ra" ucap Raesung sambil mengelus kepala gue dengan lembut. Sedangkan gue masih tetap menangis dan mengucapkan kata "maaf" berulang kali seperti kaset rusak.

"Maafin gue sung"

***

Cukup lama gue nangis sampai nggak terasa waktu sudah malam. Sebenarnya gue nggak nangis sendiri, Raesung akhirnya juga ikutan nangis. Jadilah kami berdua nangis barengan, karena sekarang sudah malam Raesung mutusin buat pulang ke rumah nya dan nenangin diri dulu.

"Udah sana lo masuk, rumah kita deket ini ngapain nganterin gue pulang"

"Kali - kali sung, sebagai sahabat yang baik gue nganterin lo pulang"

Padahal rumah kami samping - sampingan tapi rasanya jarak rumah kami berdua tuh jauh banget.

Tiba - tiba Raesung menghadap ke arah gue dan memegang kedua bahu gue.

"Ra, gue tau ini lancang. But, can I hug you ?" tanya Raesung.

Gue menganggukan kepala dan langsung memeluk Raesung dengan erat.

"Maafin gue sung"

"Iyaa gue udah maafin lo kok, gausah minta maaf terus. Lo nggak salah apa - apa"

Gue pun memeluk Raesung semakin erat, gue bener - bener ngerasa bersalah banget sama Raesung. Dan Raesung pun mengeratkan pelukannya ke gue, sambil mengusap kepala gue.

Tanpa gue sadari, ternyata Yedam memperhatikan kami berdua dari kejauhan sedari tadi.

"Seharusnya gue percaya ucapan Chaeyoung"

***

Adek Kelas [ Bang Yedam ] ✅Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora