TigaPuluhTujuh

Mulai dari awal
                                    

Arthur menghela napas. Tanpa Bella ketahui, jika tangannya terkepal erat saat berkata, "Tapi William mengingatnya. Bahkan sampai sekarang. Dan kau tahu? Karena kau menolongnya sewaktu kecil, dia sudah menaruh rasa padamu. Dan sekarang, dia berniat merebutmu dariku." Napas Arthur memburu saat mengatakan itu.

Tentu saja Arthur marah. Sekarang Bella adalah miliknya dan pria kurang ajar dari karajaan musuhnya itu mau merebut Bella. Ohoho, langkahi dulu mayat Arthur baru bisa merebut Bella.

"Maksudmu, William menyukaiku?" tanya Bella.

Arthur mengangguk dengan rahang mengeras.

"Pria itu sudah pernah masuk ke wilayahku tanpa sepengetahuan diriku. Sial! Bahkan dia pernah bertemu dengan Eveline."

Informasi dari prajurit rahasia yang di tugaskan Arthur sangat banyak mengenai William dan itu membuat Arthur marah besar.

"Apa dia sudah sejauh itu?" tanya Bella sembari memegang telapak tangan Arthur.

Arthur mengangguk. "Dari yang prajuritku katakan, William sudah berkali-kali datang ke wilayahku untuk memantaumu, namun setiap kali dia datang, hanya akan bertemu dengan Eveline," tutur Arthur lagi.

Bella mengulum bibirnya dengan perasaan berkecamuk.

"Apa kau akan menyukainya juga dan meninggalkan ku?" Bella langsung menatap Arthur dengan mata melotot.

"Apa maksudmu bertanya seperti itu? Memangnya kau mau jika aku akan menyukainya?" Bella balik bertanya.

Arthur langsung menggeleng dan memeluk Bella. "Tentu saja tidak." Bella terkekeh, "Makannya, jangan bertanya seperti itu," ujar Bella balas memeluk Arthur.

Meninggalkan Arthur? Bella mana bisa.

"Lantas, bagaimana tindakanmu selanjutnya mengenai William? Apa dia masih sering datang ke sini?" tanya Bella seraya melepaskan pelukan.

Hening sejenak.

"Aku akan memperketat pengawasan, dan melakukan pemeriksaan di setiap perbatasan," ujar Arthur yang kembali terdiam saat mengingat sesuatu yang masih ia simpulkan dari semua informasi yang ia dapatkan. "Tapi, ada satu hal lagi ...," ujar Arthur.

"Apa?"

"William sepertinya sudah tidak menyukaimu lagi dan berpindah menyukai Eveline,tapi itu hanya pemikiranku saja," ujar Arthur. Prajurit rahasia itu mengatakan, jika William setiap datang hanya akan memantau kamar Eveline dan pernah membawa Eveline keluar dari area Istana saat malam hari dan itu membuat Arthur bingung.

"Bagaimana kau bisa beranggapan seperti itu? Tunggu, apa kau sudah lama mengetahui ini?" tanya Bella.

"Ya, aku sudah lama mengetahuinya," ujar Arthur, "Maka dari itu, aku akan berusaha menjauhkan Eveline dari William. Aku tidak mau jika Eveline bisa jatuh cinta dengan pria sialan itu!"

"Apa mereka berdua sudah berkali-kali bertemu?" tanya Bella lagi.

Arthur mengangguk. "Aku takut jika Eveline bisa mencintai pria itu. Aku tidak akan membiarkannya, lagipula aku takut jika itu hanya salah satu taktik William, dia sengaja mendekati Eveline agar bisa lebih dekat menggapai mu," ujar Arthur.

Arabella Transmigration [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang