"Aku sudah menyelidikinya selama beberapa bulan sebelum mengatakannya padamu," Keith meletakan beberapa berkas ke meja Mike. Pria itu meraihnya dan meneliti setiap kertas yang di berikan oleh Keith.

Beberapa isi berkas itu memuat artikel-artikel tentang ayahnya yang merupakan pebisnis sukses di Amerika.

"Aku tidak mengerti.." Mike menggeleng pelan.

"Ayahmu mengadakan pesta besar-besaran tiga tahun lalu. Menurut tanggalnya itu tiga minggu setelah kepergian Lia," Keith menunjukan salah satu artikel yang memuat berita tersebut.

"It's huge. Pesta itu di bicarakan dimana-mana karena Blake menyumbang sejumlah dana yang cukup fantastis ke yayasan amal. Jika ayahmu tahu bahwa adikmu meninggal dalam kecelakaan pesawat mana mungkin mengadakan pesta sebesar itu?"

"Dan coba kau perhatikan pria ini," Keith menunjukan berkas yang lain. Terlihat seorang pria berwajah kaku tengah berdiri di sudut keramaian dan tampaknya sedang menatap sesuatu dengan pandangan serius.

"Ini hasil dari rekaman CCTV di sebuah pusat perbelanjaan. Beberapa bulan sebelum kejadian pesawat jatuh. Aku menyelidiki adikmu sebelum kejadian itu," Keith menghela napas. Ditatapnya Mike dengan penuh rasa bersalah.

"Maafkan aku, Mike. Aku melakukan semua ini tanpa seijinmu."

"Tak apa, lanjutkan."

Keith mengangguk. "Pria ini selalu terlihat dimanapun Lia berada. Aku perlu banyak waktu untuk menguliknya karena dia sangat pintar bersembunyi dan menjaga jarak dengan Lia, sehingga Lia tidak pernah menyadari jika ia tengah diikuti selama...bertahun-tahun."

"Apa pria itu pernah berkontak langsung dengan Lia?" tanya Mike penuh selidik. Kesannya memang agak creepy jika selama ini adiknya dibuntuti oleh seseorang yang tidak dikenal.

"Blake Jones hanya memberinya tugas untuk mengawasi bukan yang lain. Dan dia juga tidak berhak membantu Lia jika sedang dalam kondisi tersulit sekalipun. Ayahmu sangat berhati-hati dalam hal ini, Mike."

"Dan bagaimana kau menghubungkan pria itu dengan ayahku?"

"Aku menemukan ini," Keith menyerahkan selembar foto yang semula bercecer di meja kerja Mike. "Coba kau perhatikan betul-betul."

Mike merebut kertas foto itu lalu mengamatinya lekat-lekat. Foto itu diambil oleh seorang wartawan di pesta yang tadi Keith bicarakan. Sosok Lia memang tidak ada disana. Dan Mike sudah bisa menebak bahwa ayahnya memang cenderung menyembunyikan Lia dari sorotan publik.

Mike kembali memperhatikan sosok pria itu. Meski kualitas gambarnya tidak bagus, namun siluet pria yang berdiri di belakang ayahnya sama persis dengan pria di pusat perbelanjaan itu. Apalagi dengan pakaian serba hitam dan ekspresinya yang seperti batu. Mike yakin itu orang yang sama.

"It is same person, right?"

Mike mengangguk lamat-lamat. Lalu ditatapnya Keith dengan senyum penuh rasa haru. Entah bagaimana caranya ia berterima kasih kepada pria ini.....

"Satu lagi, Mike. Lia pasti dibantu oleh seseorang."

Mike tercenung kembali. Well, siapa lagi kalau bukan ayahnya!

"Bukan Blake Jones," tutur Keith seolah membaca pikirannya. "Kutegaskan kembali bahwa ayahmu tidak pernah membantunya."

---ooo---

Tiga hari kemudian, Mike sudah tiba di Amerika. Bahkan kini ia sedang dalam perjalanan menuju daerah Manhattan. Agatha memberinya nama serta alamat lengkap hotel tersebut bahkan sampai nomor kamar tempat Lia menginap.

FLOW : Everything Has ChangedOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz