"Emang nggak boleh?" sahut Gilang sinis.

"Iya boleh banget dong! Malah dikira kita kayak pacaran gituu,"

"Dih ngarep banget," ucap Gilang melirik.

"Iya siapa tau, Gilang mau pacaran sama Lita hehe," Jelita hanya tersenyum menatap terus Gilang yang seperti tidak  mempedulikan keberadaanya.

Cangung awalnya mereka hanya duduk dan terdiam tidak tau harus bicara apa, Jelita mencoba untuk tidak menganggu Gilang yang sepertinya sedang fokus dengan flash card yang dibuat Gilang sendiri.

Gilang menhela nafas berat ketika ia ingin memberi air mineral untuk Jelita, ia sangat gengsi ketika ia harus memberi botol berisi air itu untuk Jelita yang sepertinya kehausan, akhirnya ia memasang dan mengatur muka dinginnya untuk berpura-pura tidak peduli dengan Jelita tetapi hatinya sedikit luluh ketika melihat paras cantik Jelita yang sedang mengusap keringatnya dengan lengan kirinya.

"Nih buat lo!" ucap Gilang menaruh botol mineral disebelah Jelita tanpa menatap lawan jenisnya.

"Beneran buat Lita?" tanya Jelita sangat antusias dan senang.

"Hm" jawab Gilang dengan dehemannya.

"Makasih ya Gilang, perhatian sama pacarnya," sahut Jelita asal.

"Sabar, anak orang sabar Lang.. gue gampar bisa melayang lo.." umpat Gilang dalam hati sambil menggelengkan kepalanya perlahan.

~🍃~

"Hiisss sebel pula aku nii," gerutu Rere di bangku kursi tempat duduk nya di kelas.

"Kamu teh kenapa atuh, Re?" tanya Metta siswa yang duduk disebelah Rere asal Kota Garut.

"Sebel kali aku ni!! Punya temen nggak tau pada kemana, bertelur kah?" ucap Rere mulai emosi.

"Emang si Ellena sama si Jelita teh kemana? Kok kamu sendirian?"

"ASTAGFIRULLAH METTA! KALAU GUE TAU YA NGGAK BAKAL AKU NANYA SAMA LO!" jawab Rere mencoba untuk menahan emosinya yang akan meluap.

"Ih kok ngamok bor... santai aja atuh Re, nanti mereka juga bakal balik ke kelas kok," kata Metta menepuk-nepuk pundak Rere.

"Puntenn, nyariin gue ya?" tanya Ellen memasuki kelas dan mengampiri Rere yang tampak sudah emosi.

"Kemana aja sih lo?!"

"Lo tau nggak? Gue baru aja di jadian..." bisik Ellen di telinga Rere dengan senyuman tipis.

"Hah?sama siapa?" sahut Rere ikut kaget.

"Sama Na Jaemin," jawab Ellen tertawa keras sambil menepuk keras tangan Rere sampai tangan Rere hampir merah.

Rere hanya melirik kesal melihat sahabatnya yang tertawa tidak jelas, "Nggak lucu! Jaemin tuh abang gue!" ucap Rere tidak mau kalah.

"Aulah, laper gue"

"Makan tuh Jaemin"

"Astagfirullah kamu bedosa banget," jawab Ellen memukul kepala Rere dengan buku.

"Di nistain mulu lah aku ni," gumam Rere.

~🍃~

"Gilang, Jelita balik ke kelas dulu yaa.." pamit Jelita menatap Gilang yang masih sibuk dengan buku dan bolpointnya.

Dengan cepat Gilang memberesi bukunya dan ikut berdiri disamping Jelita dengan tatapan dingin, "gue anter," ucap Gilang menoleh ke arah Jelita.

"Kan cuman deket,Gilang," jawab Jelita menggaruk-garuk lehernya yang tidak gatal.

"Cepet jalan!" tegas Gilang.

"T-tapi Gilang ini kan-"

Tanpa pikir panjang, Gilang memberanikan untuk mengandeng tangan Jelita dan menariknya untuk segera berjalan karena sebentar lagi akan masuk kelas, "lama!" gumam Gilang.

Jelita hanya menurut saja kemauan Gilang, tapi ia juga senang karena Gilang mengandeng tangannya layaknya seorang pasangan remaja pada umumnya saat pacaran, di perjalanan menuju kelas ia sedikit tersenyum tipis begitupun Gilang yang memeri senyuman tipis kepada Jelita.

Gilang dan Jelita sama-sama tidak mau melepaskan genggaman erat itu, membuat beberapa siswa takjub dengan hubungan Gilang dan Jelita yang membuat siswa semakin ingin tau hubungan apa yang sedang dijalani mereka berdua.

Sampainya di depan kelas Jelita, Gilang melepaskan genggaman itu sedikit kasar, entah kenapa tiba-tiba ia menjadi kembali dingin.

"Udah! Nggak usah senyum-senyum," tegas Gilang mengarah ke Jelita.

"Iyaa, makasih ya udah nganterin sampai kelas," ucap Jelita tersenyum lebar, membuat Gilang tak kuat dan menahan ingin membalas senyumnya.

"Hm, buruan masuk, udah jam," pinta Gilang meninggalkan Jelita begitu saja.

"Terimakasih pangeran Es," gumam Jelita mencium tangannya sendiri karena masih ada sisa parfum dari tangan Gilang.

~🍃~



























#TBC

🌱🌱🌱

HALO GUYS-! AUTHOR BALIK LAGII😭

Maaf ya udah hampir 1 bulan nggak update :'( maaf baget author akhir-akhir ini sibuk banget, jadi maaf ya kalau sekarang jarang up 🙏🙏

Jangan lupa jaga kesehatan dan makan-makanan yang bergizi dan sehat selau 😊

Makasih banyak udah bersabar, dan udah baca Cerita ini, jangan lupa votmen

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 01, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

||BEAUTIFUL LIGHT✨|| Where stories live. Discover now