"Kenapa papa bawa dia disini tanpa persetujuan putra pertamanya ini?" ucapnya dalam hati dengan mengepalkan tangannya ingin memukul kaca mobil.
Gilang menatap tajam perempuan yang duduk di sebelah Daniel, "Siapa dia pa?" tanya Gilang tak ingin berkontak mata dengan wanita yang masih terlihat sedikit muda dari papanya.
"Oh iya Papa lupa ngasih tau kamu, kenalin ini tante Yustin calon mama kamu nanti," Jelas Daniel menjalankan mobilnya dengan santai.
"Halo Gilang, kenalin tante Yustin," sapa Yustin tersenyum lebar kearah belakang kursi mobilnya menatap Gilang, namun Gilang tak menatap sedikitpun Yustin bahkan enggan untuk berbicara padanya.
"Gilang, itu calon mama kamu loh," ujar Daniel memberitahu Gilang agar bersikap sopan pada calon istri nya itu.
"Jangan harap anda menjadi ibu saya! Karena saya lahir bukan dari rahim anda!" tegas Gilang.
"Ngomong apa kamu Gilang!!" tungkas Daniel memukul stir mobil.
Melihat itu Yustin merasa tidak enak dengan keributan antar bapak dan anak itu, Yustin memutuskan untuk berusaha memecahkan masalah keributan kecil itu, "Emm udah, mas aku nggak masukin hati kok, aku tau perasaan Gilang sekarang," ucap Yustin lembut mengelus lengan Daniel agar emosinya reda, Daniel hanya mengangguk pelan.
"Gilang kamu udah makan belum?" tanya Yustin.
"Bukan urusanmu!" jawab Gilang dengan nada tak santai, "Gilang mau turun disini aja, Pa!" lanjut Gilang cetus membuka pintu mobil dengan paksa.
"CUKUP GILANG! KAMU INI KAYAK ANAK KECIL AJA!!" kini Daniel berucap dengan nada kerasnya membentak Gilang yang langsung terdiam mendengar ucapan Papanya, membuat suasana menjadi hening.
"Sudah mas, biarin aja jangan dibentak gini kasian dia.." ucap Yustin membuka suara memecah keheningan itu.
"Maaf Tin, aku kebawa emosi," lirih Daniel membenahi posisi duduknya dan menjalankan mobilnya.
Gilang hanya menatap kaca mobil dengan mata yang merah menahan air matanya ingin keluar, karena ia tidak menyangka Papanya akan menikah dengan rekan kerjanya menggantikan posisi ibunya yang sudah meninggal.
"Sampai kapanpun mama nggak boleh digantiin sama Tante-tante murahan ini!" gumam Gilang dalam hati.
~🍃~
Drtttt... Drttt...
Ponsel Jelita berdering di meja belajarnya, Jelita yang sedang membuka paket berisi lightstick milik NCT body band korea yang baru saja datang, langsung menuju ke sumber suara tersebut dengan cepat, setelah dilihat nya ternyata...
"HAH?! DEMI APA GILANG TELEFON GUE?!!!!" ucap Jelita dengan senang membulatkan matanya dan mengusapnya memastikan kalau dia tidak sedang dalam mimpi ataupun angan-angannya.
Jelita menerima telefon itu dengan senang hati, "hallo Gilang ada apa?"
"Sini lo sekarang!" ujar Gilang menjawab Jelita dari telefonnya.
"Kemana, Lang? emang ada apa?" tanya Jelita bingung karena tak biasanya dan tak pernah Jelita mendapat ajakan dan telefon dari pria ini.
"Gue tunggu di taman deket rumah lo sekarang!" pinta Gilang dengan mengakhiri percakapan telefon itu.
YOU ARE READING
||BEAUTIFUL LIGHT✨||
Teen Fiction"To the point! Gue gasuka bertele tele!!" ucap pria itu lantang dari tengah hujan deras menguyur "LITAA SUKAA SAMA KAMU!! LITA MAU JADI PACAR KAMU" Jawab gadis itu sedikit mengigil karena kena air hujan "Kalo iya lo mau.. Sini peluk gue.." pinta...
