🍁 Bullying

40 2 0
                                    

"Tuhan, ambil saja nyawaku

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

"Tuhan, ambil saja nyawaku. Aku tidak sanggup hidup berdampingan dengan iblis dan segala kekejaman yang ada di dunia ini."
-Aluna Shaviera-

🍂

"Mau sampe kapan lo di situ? Ban motor lo bocor kan? Ayo gue anterin pulang," ujar seorang cowok membuyarkan isakannya.

Juliet mendongak menatap cowok itu dalam-dalam. "Al... Vaska?"

"Vaska? Kok kamu jadi baik?" tanya Aluna dengan polosnya.

Alvaska memutar bola matanya lantas mendengkus kesal. "Lo mau duduk di situ terus apa mau pulang?"

"Mau pulang," jawab Aluna jujur.

"Makanya buruan naik!" titah lelaki itu.

Aluna menatap motor lalu wajah Alvaska secara bergantian. "Naik ke motor kamu?"

Alvaska geregatan sendiri. "Aish, ya iyalah! Mau naik ke mana lagi emangnya? Lo tuh pinter-pinter tapi blo'on ya!" sungutnya.

Aluna tersentak, membuat kepalanya menunduk. "Maaf, aku kan berniat memastikan aja."

"Cepet naik!"

"Naik nggak ya? Tapi kalo enggak, juga aku pulangnya gimana? Dompet ketinggalan di rumah sama hp aku lowbat," batinnya.

"Lo mau naik apa nggak? Sebelum gue berubah pikiran dan ninggalin lo sendirian di sini," Alvaska berucap lagi dan pastinya dengan nada yang sungguh tidak enak untuk didengar.

"I- iya," jawab Aluna pada akhirnya. Setelah memakai helm lantas ia naik ke motor besar berwarna merah tersebut.

Leganya ada orang yang bersedia mengantarnya pulang walaupun orang tersebut sering merudung dan menjahili dirinya, pikir Aluna.

Namun, Aluna idak tahu saja jika Alvaska yang berada di depannya tersenyum miring. Target sudah memakan umpan darinya.

Lima belas menit berlalu Aluna tidak merasa curiga dengan Alvaska, hingga ia merasakan hal yang janggal. Ini bukan jalan menuju rumahnya, pikirnya.

Ia menepuk bahu Alvaska. "Vaska, ini kan bukan jalan ke rumah aku. Kamu salah ambil rute tadi."

"Emang," jawabnya enteng.

"Terus kenapa kita lewat sini?"

"Ya suka-suka gue lah, mau apa lo?" sengak Alvaska.

Alvaska terhenyak, perasaannya jadi tidak enak. "Kamu bakalan nganter aku pulang kan? Mama aku bisa marah kalau aku pulang terlambat."

"Nggak!"

Gadis itu meneguk ludah, ia takut jika Alvaska melakukan hal yang tidak-tidak pada dirinya. Ditambah lagi jalan yang mereka lalui ini sangat sepi, membuat pikiran Aluna bertambah kalut.

ALASKALUNAحيث تعيش القصص. اكتشف الآن