"Kamu pasti salah satu korban Agatha. Dia itu banyak pacarnya. Dasar sok kecantikan," ujar pelayan itu kesal, "Baiklah akan aku berikan alamatnya kepadamu. Pasti dia sekarang lagi bersama pacarnya yang lain. Biar tahu rasa. Tunggu sebentar akan aku tuliskan untukmu."

Axel meninggalkan kedai setelah mendapatkan alamat rumah Agatha dan bertanya arah. Saking tergesa-gesa, pria itu menabrak seseorang di pintu keluar. Hanya butuh berjalan dua puluh menit sampai tiba di tempat tujuan. Axel mengetuk pintu sekali dengan keras. Menunggu sebentar. Tidak ada yang membuka pintu. Axel mengetuk lagi lebih kencang berulang kali. Sama saja, tidak ada yang menjawab. Pria itu mengintip dari jendela. Seragam pelayan Agatha tergeletak di lantai sehingga Axel yakin wanita itu ada di dalam rumah. Lagi-lagi pria itu mengetuk pintu, tetapi hasilnya tetap sama.

Tidak ingin kedatangannya sia-sia, Axel berjalan ke sisi samping rumah dan membuka pagar yang tidak terkunci. Pada sisi kiri rumah terdapat tiga jendela. Axel mengintip pada setiap jendela. Kosong. Tidak ada tanda-tanda penghuni di dalam rumah. Saat hampir tiba di jendela terakhir, Axel dapat mendengar suara seseorang. Bukan suara dua orang. Suara yang tidak asing di telinganya. Semakin mendekati jendela, suara itu semakin jelas terdengar. Jendela terakhir sedikit terbuka. Axel menaiki sebuah ember sebagai pijakan, kemudian mengintip. 

Kelopak mata Axel terbuka lebar melihat pemandangan di dalam sana. Sepasang pria dan wanita sedang memadu kasih di atas ranjang. Sang wanita sedang berada di atas tubuh si pria. Keduanya mendesah keras menikmati kegiatan panas mereka. Ranjang ikut bergoyang dan mengeluarkan suara berdecit. Axel sedikit membetulkan posisinya karena penasaran. Sang wanita jelas adalah Agatha, tetapi si pria di bawahnya tertutup oleh tubuh molek Agatha. 

Saat Agatha menyingkir dari atas tubuh sang pria dan mengubah posisinya menjadi menungging, Axel baru bisa melihat lawan main Agatha. Awalnya Axel tidak percaya, tetapi matanya tidak mungkin salah. Yulius. Pria itu sedang bermesraan dengan wanita yang bukan istrinya.

Axel kehilangan keseimbangannya dan jatuh.

Tiba di rumah, Axel merubuhkan tubuhnya ke atas sofa di ruang tengah. Kepalanya bertambah berat. Belum selesai masalah semalam, sekarang ditambah lagi dia harus menyaksikan suatu adegan yang sama sekali tidak ingin dia tahu. Perselingkuhan. Pengkhianatan.

Agatha dan Yulius malah membuat Axel teringat kembali pada malam dia memergoki Marisa dengan Renzy. Kedua pasangan itu sama-sama telah mengkhianati pasangan resmi masing-masing. Tidak bisa dimaafkan. Akibat terlalu keras berpikir, Axel tertidur di atas sofa.

__________

"Anda akhirnya datang. Saya kira Anda lupa." Poppy menyambut kedatangan Axel.

"Maafkan saya datang terlambat," balas Axel merasa tidak enak karena terlambat tiga puluh menit.

Poppy mengajak Axel langsung menuju ruang makan di mana Sukma dan Yulius sudah menunggu. Axel merasa sedikit canggung bertemu dengan Yulius, sekaligus merasa jijik dan marah. Padahal bukan Axel yang dikhianati.

"Apakah Anda tadi sore berhasil menemukan rumah Agatha?" Poppy tiba-tiba bertanya seraya menyendokkan makanan ke dalam mulut.

Axel terkejut begitu juga Yulius, "tidak, saya tidak berhasil menemukan rumahnya. Dari mana Anda tahu saya mencari Agatha?"

"Sewaktu di kedai, anda menabrak saya. Anda bahkan tidak menoleh ke belakang. Sedang terburu-buru sepertinya. Saya tanyakan kepada, Belinda, yang jaga kasir. Katanya, Anda mencari Agatha dan Belinda memberikan alamat rumah Agatha kepadamu," jelas Poppy.

Axel melirik sedikit ke arah Yulius yang ternyata menatapnya balik. Mereka berdua diam saling memandang, seolah-olah sedang saling berkomunikasi dalam batin. Axel tidak ingin merusak suasana atau bahkan menceritakan yang telah dia lihat karena memang itu bukan urusannya. Hanya saja pria itu sangat tidak suka dengan perselingkuhan. Axel tahu betapa menyakitkan disakiti oleh seseorang yang seharusnya menjaga janji suci pernikahan. Axel memilih bungkam.

Rahasia Yang Terkubur [TAMAT~> terbit eBook]Where stories live. Discover now