29

2.3K 199 5
                                    

"Minwoo! Minwoo!" Wonwoo dan Mingyu mulai panik disaat mereka kehilangan putra mereka di tengah tengah kerumunan.

Wonwoo yang mulai frustasi mulai menitikkan air matanya, "Minwoo! Sayang!"

Mereka tidak berhenti memanggil nama Minwoo hingga seorang perempuan paruh baya menghampiri mereka.

"Kau mencari anak kecil dengan jaket kuning dan celana coklat?" tanya perempuan itu.

"Iya, iya! Apa nyonya melihat anak itu?" tanya Wonwoo.

Perempuan itu menunjuk pada tangga evakuasi, "Tadi aku melihat seseorang membawanya kesana"

"Terima kasih banyak nyonya" ucap Wonwoo sebelum perempuan itu pergi.

"Wonwoo, kau pulang lah lebih dulu" ucap Mingyu pada Wonwoo, "Ada Jeonghan di depan, kau pulang dulu dengannya"

"Tidak! Aku tidak akan pulang tanpa anakku!" ucap Wonwoo.

Mingyu berusaha menenangkan Wonwoo, "Anak kita aman, jadi aku mau kau turuti perkataan aku ya sayang? Pulang dan tunggulah kami di rumah"

Empat orang pria yang tidak asing untuk Wonwoo juga datang menghampiri mereka, ya itu adalah Minghao, Seokmin, Seungcheol dan Jihoon.

Jihoon menghampiri Wonwoo, "Pulang lah Won, biar Minwoo kami yang urus"

"Ada apa ini sebenarnya?!" tanya Wonwoo.

Mingyu mengecup kening Wonwoo, "Akan aku jelaskan nanti—"

"DADDA!!!!"

Perhatian mereka teralihkan pada Minwoo yang berlari ke arah mereka sementara di belakangnya ada seorang pria yang tertatih mengejarnya.

Wonwoo langsung memeluk Minwoo sementara Mingyu mengejar pria itu disusul keempat kawannya.

"Wonwoo, cepat pulang!"

-🥀-

"Apa yang terjadi tadi Minwoo?" tanya Wonwoo pada Minwoo yang kini berada di pangkuannya.

"Minu diculik, mereka sempat bicara mereka ingin dadda datang ke mereka dan berlutut pada mereka. Tapi Minu langsung ikutin pesan dadda buat melindungi diri sendiri, jadi Minu tendang juniornya omnya trus Minu tendang tulang kering omnya trus Minu kabur" ucap Minwoo dengan santainya tanpa menyadari Jeonghan dan Wonwoo benar benar terkejut.

"Minwoo belajar itu semua darimana?" tanya Jeonghan.

"Dari dadda! Kata dadda, Minu harus bisa jaga diri sendiri. Trus dadda ngajarin Minu bela diri" jelas Minwoo.

"Kau harus menjaga putramu, pasti akan banyak yang mengincarnya sebagai menantu nanti"

-🥀-

"Sekarang aku tau kenapa kau benci berdiri di tepi gedung tinggi" kekeh pria itu yang berdiri di tepi gedung tak berdinding itu.

"Kau takut ketinggian ternyata"

Sementara Mingyu berdiri di depan pintu keluar, keempat temannya mendekat ke arah pria itu.

Awalnya pria itu tidak sendirian, namun ya kalian taulah semuanya sudah di bunuh dan tersisa satu pria yang ada di hadapan Mingyu saat ini.

"Kau tidak mau bertanya aku menginginkan apa?" tanya pria itu sambil tersenyum puas.

"Aku ingin anakmu dan si jalang itu mati ditanganku" lanjutnya membuat Mingyu geram.

"Tapi sepertinya kau sudah memberi anakmu bela diri hm?" kekehnya.

"Kupikir kau sudah mati" ucap Minghao.

Ia tersenyum sekali lagi, "Lain kali pastikan apakah aku sudah mati atau belum bodoh"

"Kim Seungmin!!!!"

Mingyu berteriak membuat urat di lehernya muncul.

Ya, pria itu adalah Kim Seungmin.

"Aku masih belum rela kau berkeluarga dengan yang lain, kau bilang hidupmu hanya untukku dan aku hanya untukmu" ucap Seungmin.

"Aku tidak pernah memintamu untuk mempercayaiku" balas Mingyu.

Seungmin melempar smirknya, "Tapi aku mempercayainya dan kau harus bertanggung jawab untuk itu"

"Kim Seungmin, aku memberimu kesempatan. Terjun atau mati ditanganku" ucap Mingyu.

Seungmin menghampiri Mingyu, ia menarik Mingyu ke tepi gedung itu.

"Mati bersamamu" Seungmin menarik Mingyu dan mereka berdua terjun kebawah.

"KIM MINGYU!!!!"














To be continue

Truth ; Meanie✔️Where stories live. Discover now