Chapter 19

17.8K 1.7K 122
                                    

"Dira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dira."

Sentuhan di kepalan tangannya membuat ia sedikit tersentak, kemudian berlahan membuka matanya. Menoleh ke samping, mendapati Jeno sudah ada di samping gadis itu.

Barusan Dira tak melihat adanya Jeno, tapi sekarang cowok itu sudah ada di depannya.

Sekilas Dira menoleh dimana teman-teman Jeno dan Ningning berada tadi--- namun tidak ada. Mereka sudah pergi entah kemana. Menyisakan Dira dan Jeno serta dua murid lainnya.

Kembali ia melihat Jeno. Cowok itu sama sedang menatapnya dengan wajah babak belur. Wajah itu--- wajah Jeno sama seperti di mimpinya, penuh dengan luka.

"Hei ... "

Panggilan bernada lembut itu membuat Dira tertegun. Apa mode power rangers Jeno sedang aktif? Berubah setiap saat. Dira mengamati Jeno yang memilih duduk di sampingnya---menghadap pada gadis itu.

Tiba-tiba Dira teringat bagaimana Jeno datang menyelamatkannya, bagimana cowok itu melayangkan pukulan bertubi-tubi pada mereka tanpa ampun. Cewek itu mengigit bawah bibirnya takut.

Jeno masih saja tidak mengeluarkan kata, menatap lurus Dira tepat di manik coklat cewek itu. Dira menunduk menghindari tatapannya.

"Ma-makasih..." Dira berucap lirih. Mencuri pandang ke Jeno yang tidak membalas ucapannya.

Menghela napas pelan, lalu memejamkan mata sekilas, Dira mendongak menatap Jeno.

"Kak Jeno ak---" ucapan Dira tidak terteruskan, karena jari Jeno dengan tiba-tiba mengelus sekitar sudut bibirnya yang terluka.

"Pasti sakit."

Bibir Dira terkatup. Jeno menatap tajam luka itu, mendesis kesal. Elusan itu dan tatapan Jeno yang berubah lembut padanya mampu melumpuhkan kinerja otak Dira. Lupa kalau tadi ia hampir dilecehkan segerombolan siswa. Jantungnya berdetak kencang, menumbuhkan perasaan tak nyaman di sana.

Oh no! Perasaan ini pernah muncul ... muncul saat ia dan Jeno di Bandung. Perasaan sesaat yang sempat meninggalkan sesuatu yang begitu asing karena perlakuan manis Jeno yang tiba-tiba.

Sialan sekali! Kayaknya Dira termasuk tipe cewek yang baperan.

Jeno menghela napas panjang, menurunkan tangannya. "Gue harusnya bunuh aja tu orang."

Dira sukses melotot kaget.

"Gak usah melotot gitu," ujar Jeno. Jari cowok itu terulur mengelus pucuk kepala Dira.

Elusan lembut lagi dan itu tidak baik untuk hati. Dasar devil mesum!

"Kak Jeno---"

"Jangan."

Aishh... Dira rasanya ingin membunuh Jeno, karna suka sekali memotong ucapan orang. Matanya mengerjap, menunggu kelanjutan perkataan cowok itu.

Tangan Jeno beralih memegang bahu Dira, mengunci mata coklat terang gadis itu. Bagian atas badan Dira sudah tertutupi, berkat hoodie hijau yang dipinjamkan Ryujin padanya.

Devil Boyfriend [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang