Chapter 15 ; C.A.S

Start from the beginning
                                    

Wooyoung mengeluh saat merasakan tamparan keras pada pipinya membuat anak itu kembali tersungkur. "Dengar." Kepalanya ditarik untuk yang ke sekian kalinya. "Ibumu dan kau adalah sebuah beban yang menyulitkan jalanku." Kalimatnya kasar menusuk ke tepat ke jantung.

"Yoojin tidak seharusnya menyembunyikanmu dan ibumu itu."

Wooyoung memperhatikan bagaimana pria asing itu berjalan mondar - mandir didepan wajahnya. "Sial. Seharusnya Yoojin lebih pandai lagi menyembunyikan sesuatu. Jadi dia tidak akan kehilangan barang berharganya bukan?" Katanya lagi tertawa keras.

"Apa maksudmu?! Lepaskan aku, kau bajingan!" Wooyoung berteriak dan memberanikan dirinya mengutuk pria didepannya.

Marah dengan apa yang Wooyoung katakan, pria itu menggeram dan mencengkram rahang Wooyoung kasar. "Jaga bicaramu, bocah." Katanya.

Wooyoung memejamkan matanya menahan rasa sakit yang mulai menyerang bagian rahangnya, dia menahan keras tangisannya. Dia bernapas lega saat pria asing didepannya melepaskan cengkraman itu.

"Bos, Joe sudah berhasil membunuh Yoojin, dia sedikit meleset karena ada pengacau."

Wooyoung melebarkan matanya mendengar nama ayahnya disebut, "Ayah! Kau membunuh ayahku?!" Pria itu hanya tertawa.

"Siapa yang berani mengacaukan pestaku?"

DORR!!

Wooyoung memekik saat dia menyaksikan pria yang berdiri diambang pintu terhempas kedepan bersamaan dengan suara peluru yang dilepaskan.

Dia menganga kecil saat beberapa orang asing masuk dan itu membuat dirinya semakin ketakutan karena mereka menodongkan senjata kearah pria yang menahan Wooyoung. Woo tidak tahu apakah kumpulan pria yang baru tiba itu berada di pihaknya atau justru juga ingin membunuh dirinya?

"Choi San?"

Pria yang disebut namanya hanya diam ditempat sambil menodongkan senjatanya, dia tersenyum menyeramkan.

"Untuk apa kau bera—"

DORR!

Wooyoung kembali memekik karena suara tembakan itu, dia mundur ketakutan saat melihat tubuh tak bernyawa itu terjatuh keras ke lantai beton dan darah mulai merembes keluar dari dahinya yang bolong karena peluru.

"Dia terlalu banyak bicara." San menyimpan pistolnya dan menatap Wooyoung datar dan memerintahkan anak buahnya dengan sebuah anggukan kepala, berbeda dengan Wooyoung yang berteriak memberontak saat orang - orang San membawanya pergi.

"Lepaskan aku!! Dimana ibuku?! Ayah!! Ibu!!!"


Wooyoung mengerutkan dahinya saat dia melihat sebuah gedung besar yang familiar. Pria misterius ini tidak membawanya ke suatu tempat mengerikan dan menyekapnya, dia justru membawa Wooyoung ke sebuah rumah sakit besar.

'Mengapa dia membawaku kesini?' Batinnya bertanya sambil menatap pria tinggi bersetelan hitam yang memimpin barisan.

Wooyoung tersentak saat pria itu berhenti ditempat dan berbalik, "Bersikaplah dewasa. Jika kau gegabah melarikan diri, aku tidak akan ragu menembakmu." Kata - kata nya menekan membuat Wooyoung ketakutan.

Cosa Nostra ||SanwooWhere stories live. Discover now