"Ren, Lo gak kekantin? Gue anter yu," tawar Alena.

Irena menggeleng, "Gak usah, gue juga bawa maka kok."

Mereka mengeluarkan bekal masing-masing keatas meja. Suasana kelas kini sudah kosong, karena semua pergi. Tapi tiba-tiba saja pintu terbuka dan menampilkan dua orang disana.

Awalnya meraka mengabaikan dua orang itu, tapi mereka menghampiri Alena.

"Hey. Lo yang namanya Alena kan?" Tanya salah satu dari mereka. Membuat mereka mendongak dan menatap mereka bingung.

"Iya kenapa?" Sahut Alena.

"Lo tau nama kita kan?" Tanya siswi dihadapan mereka. Alena pun hanya mengganguk.

"Boleh kita gabung?" Tanya salah satunya lagi, dan dengan cepat dibalas anggukan lagi, oleh Alena. Mereka pun duduk berhadapan.

Alena dan Irena saling bertatapan, lalu melihat dua orang didepannya dengan tataoan sinis dan sedikit mengintimidasi.

"Kalian kenapa liat kita gitu sih? Kita mah beda sama mereka. Kita gak sekejam mereka. Jadi santai aja," ujarnya.

"Kalau boleh gue tau, Lo beneran penyebab kak Harsa waktu itu kecelakaan?" Tanya salah satunya dengan penuh penasaran. Alena mengangguk, karena memang itulah kenyataannya.

Alena menarik nafas, lalu mulai menjelaskan, "Tentang kecelakaan itu memang benar, tapi yang gak benar itu penjelasan dia. Dia ngarang cerita, gue gak pernah maksa dia, malah sebaliknya. Dia selalu maksa gue, sampai gue marah dan nyebabin kecelakaan itu," tutur Alena mencoba menjelaskan yang sebenarnya. Membuat dua orang disana hanya bisa ber 'oh' ria.

"Kalian percaya?" Tanya Alena.

"Kita gak tau harus percaya sama Lo atau sama kak Harsa. Karena kita gak tau kebenaran nya. Kita mencoba untuk tidak memihak pada siapapun, kita gak mau menyudutkan sebelah pihak. Jadi kita mencoba untuk percaya aja sama Lo dan percaya juga sama kak Harsa, toh kata lo penuturan dia gak semuanya salah kan?"

"Iya sih, Lo bener. Ternyata disini masih ada ya, orang yang bisa berpikir jernih kayak kalian. Makasih ya udah percaya sama gue."

Alena tersenyum lebar mendengar penuturan dan sikap orang dihadapannya saat ini. Ternyata masih ada orang bak disini, Alena menjadi tak terlalu tertekan karena ternyata masih ada yang mau mendengarkan nya. Walau itu hanya dua orang saja.

"Jadi kita teman?" Tanya salah satu dari meraka.

"Boleh!" Sahut Alena dengan penuh suka cita.

Mereka saling menjabat tangan, simbol dari perkenalan diri.

"Gue Rheana Melinda Berlice, istrinya sahnya Taehyung BTS, pacarnya Kay EXO, dan gebetan barunya Brigh," ucapnya panjang lebar.

"Lo suka K-Pop juga?" Tanya Alena berbinar-binar.

"Iyalah itu mah bukan rahasia alam lagi. Kenapa memang?"

"Kita sama dong kalau gitu!"

"Oya? Seneng deh kalau udah Nemu temen se jalur gini. Bisa rumpi bareng, hahhahaha."

Sektika itu mereka tertawa bersama membuat salah satu dari mereka memutar bola mata jengah.

"Kapan waktu gue perenalan?" Rengek salah satu dari mereka.

"Eheheh iya maaf lupa, silahkan!" Ujar Alena menghentikan tawanya.

"Oke, nama gue Elina lois Xander. Pecinta basket sejati hahahah."

"Oke, gue gak perlu perkenalan lagi ya karena kalian udah tau. Jadi Irena aja deh," jelas Alena.

"Irena callista collin," ujar Irena sangat singkat, tanpa ekspresi.

"Oke sip udah ya, kita fiks jadi teman?" Tanya Alena memastikan.

"Iya dong pasti!"

"Iya dong pasti!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

******

#OcehanKu....

Akhirnya ada orang yang punya pikiran bener kayak Rheana sama Elina. Jadi punya teman baru deh, Yeay asik!

Komen yang banyak seperti biasa ya gaes✨
Ramaikan Barudak hhi.

Papay, see you next part ♥️

BANDUNG, 06 MARET 2021

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 11, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

RUMITWhere stories live. Discover now