13 |NEW CLASS

19 10 36
                                    

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

"Saya mengucapkan banyak kata maaf untuk Alena. Karena ulah saya, dia merasa terpojokkan. Saya tidak bermaksud untuk membuatnya seperti itu, saya hanya mencoba mengungkap kebenaran. Saya mohon dengan sangat,

kepada kalian agar berhenti memojokan Alena. Karena ini bukan sepenuhnya kesalahan dia. Itu saja, terima kasih," tutur Harsa panjang lebar. Lalu ia turun dari pilar, Kemudian memberikan mikrofon itu pada kepala sekolah.

"Baik, terimakasih Harsa. Sekarang bapak mau menyampaikan, jika terdengar ada kasus pembullyan lagi disekolah ini seperti tahun lalu. Yang menyebabkan banyak korban, bapak tidak mau itu terulang kembali.
Jadi bapak mohon dengan sangat kepada kalian, agar saling menghargai, agar tidak ada kasus bullying.
Tolong jangan main-main dengan kasus seperti ini, karena kami dari pihak sekolah akan menindak tegas.
Terimakasih atas perhatiannya, assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu," tegas pak Kadir kepala sekolah SMA Sentosa.

Itulah beberapa penyampaian diacara upacara pagi ini. Semua peserta upacara saling berbisik mendengar penuturan dari Hasra dan juga kepala sekolah. Terutama Alena, kini ia merasa resah. Apa maksud lelaki itu. Kemarin ia menuduhnya dan sekarang ia seolah sangat merasa bersalah.

Sangat jelas terlihat, jika ini sebuah pencitraan dari seorang Harsa.

Apa ini termasuk rencana Irena? Tapi masa sih?
Sebenarnya apa hubungan Irena dan lelaki itu? Jika memang benar ini rencana Irena, Kenapa bisa lelaki itu menuruti Irena?

"Ren, ini bagian dari rencana Lo?" Tanya Alena penasaran, bingung, juga heran.

"Mungkin," sahutnya singkat.

Alena menautkan halisnya, ia tak mengerti dengan jawaban temannya itu. Karena itu tidak terlalu memastikan apa memang iya atu tidak. Entahlah Alena bingung.

Upacara hari ini sudah selesai dilaksanakan dan mereka kini sudah membubarkan diri dan mencari kelas masing-masing. Alena dan Irena naik kelantai tiga, karena disana tempat kelas X.

DI SMA Sentosa ini terdapat tiga lantai. Lantai pertama, di huni kelas XII dan beberapa ruangan penting lainnya.

Lantai kedua, dihuni oleh kelas XI, dan ruangan tambahan lainnya.

Dan lantai tiga dihuni oleh kelas X, dan juga tempat lain. Kemudian terakhir itu, rooftof  tempat dimana sering dijadikan tempat bolos anak-anak bandel.

"Ren, kita seke...." Ucap Alena  terputus.

"Kita pasti sekelas," terang Irena pasti. Membuat Alena keheranan.

"Kok tau?" Tanya Alena kebingungan.

Irena hanya diam tak menjawab pertanyaan Alena barusan. Dan mulai mencari nama mereka dipapan nama, yang terpampang didepan setiap kelas. Mereka masuk kelas IPA, anak IPA terbagi menjadi lima kelas begitupun IPS.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 11, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RUMITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang