Alena terus mencari namanya, berdesakan dengan banyak orang tapi tangannya langsung ditarik oleh Irena untuk memasuki kelas.

"Udah jangan dicari, gue tau kita ada dikelas mana," uajrnya lagi membuat Alena semakin bingung.

Alena mengangguk, mengikuti saja Irena.

Irena membawanya masuk kedalam kelas X IPA2, didalam sana sudah banyak orang. Dan ketika mereka masuk, Alena lah yang menjadi pusat perhatian. Bukan karena dia cantik atau apa, tapi karena masalah yang menimpanya.

"Hey guys, ternyata si gak tau malu gabung dikelas kita. Iyuh banget gak sih?!" teriak salah satu siswi yang berpenampilan serba mewah. Menatap Alena jijik.

"Ngapain sih masuk kelas ini," cemooh salah satu dari yang lainnya.

"Hama Lo!" Ucap yang lain lagi.

"Gak pantes Lo ada disini," cemooh siswi tadi.

Alena yang mendengar itu semua hanya diam, ia bingung harus berbuat apa. Kenapa ia jadi selemah ini.

Alena menggenggam erat tangan Irena, membuat Irena tau jika dia meresa terganggu.

"Jaga ucapan kalian! Kalian gak denger penjelasan kepala sekolah tadi hah?!" Bela Irena dihadapan semua orang. Alena tercengang, ternyata Irena bisa marah juga.

"Wih, ternyata dia punya bodyguard nih gaes. Gue takut, hahahaha," ucap salah satu dari mereka mencibir.

"Kita gak takut! Kita bisa kok, suruh orang tua kita sewa pengacara lalu dengan mudahnya terbebas dari masalah. Kita kan kaya," siswi tadi berjalan menghampiri mereka dan mendekati Alena lalu mendorongnya kuat. Untung saja ada Irena, jadi dia tak jatuh.

"Harta bokap nyokap aja bangga. Kalian gak malu apa?" Geram Irena balas mendorong siswi itu.

"Biasalah. Orang sirik mah gitu," ujar siswi itu lagi menatap Alena dan Irena remeh.

Pintu terbuka lebar, membuat semua beralih kerah itu. Ternyata, itu salah satu guru, dan menghentikan perdebatan diantara mereka, membuat kelas menjadi hening.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu, selamat pagi. Berhubung hari ini hari pertama kalian ada dikelas ini, jadi hari ini ibu khususkan untuk perkenalan diri saja.
Dan, saya tidak mau melihat perdebatan seperti tadi.
Oke, agar kalian saling mengenal satu sama lain, kita mulai perkenalan, pertama dari ibu dulu ya.
Perkenalan nama saya Mia, saya mengajar pelajaran biologi dan sekaligus sebagai walikelas kalian. Saya harap, kalian bisa bekerja sama dengan baik.
Dan meghindari kasus bullying, ibu tidak mau mendengar itu disini. Kalian paham?
Ya sudah silahkan perkenalan diri kalian, berdiri dibangku kalian," tutur Bu Mia panjang lebar. Dan diangguki oleh seisi kelas.

Mulailah acara perkenalan, dimulai dari ujung kanan bangku bagian depan. Alena dan Irena ada dibangku kedua, jajaran ketiga dari kiri.

Perkenalan terus berlanjut, hingga tibalah orang tadi yang mengatai Alena berdiri. Ternyata namanya Cynthia, dia anak pengusaha. Yang gayanya sok cantik. Alena muak melihat mukanya apalagi melihat sikapnya. Rasanya ia ingin muntah.

Kini berganti pada Alena, Irena dan yang lainnya. Akhirnya semua sudah memperkenalkan diri. Dan sekarang mereka sudah saling tau nama mereka, saat ini mereka sedang membagikan organisasi kelas.

"Kamu jadi sekretaris utama kelas ini," Alena ditunjuk oleh Bu Mia. Membuat semua makin terlihat tak suka padanya. Alena tak perduli, ia malas mendengar dan melihat tatapan mereka.

"Terimakasih Bu," ujar Alena tersenyum kaku.

Semua sudah terbagi tugas masing-masing. Dan kini saatnya mereka beristirahat. Alena tak pergi kekantin, karena ia membawa bekal.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 11, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

RUMITWhere stories live. Discover now