💌 Prolog💌

Mulai dari awal
                                        

"A-anu Bu.. Myria bantu nenek j-jualan lagi setiap pagi." ujar Myria menendukkan kepalanya, sambil berusaha setenang mungkin, padahal mah dia gugup luar biasa.

"Oh begitu, ya sudah enggak apa-apa kok, Nak. Hayuk Myria masuk kelas nya saja," ucap Bu Ranti sambil mempersilahkan Myria Masuk kedalam kelas nya.

"Dor tegang ae kusut" Qaila

"Astagfirullah, ya gusti" ucap Keduanya berbarengan sambil mengelus dadanya perlahan-lahan.

Nah kalian tau? Itu yang mengagetkan mereka adalah salah satu sahabat Myria dari dulu. Yaitu
Qaila dan dia sangat menyukai seorang Liam dari dulu saat dekat dengan Myria. Dia suka mencari tahu juga apa yang Liam suka dan tidak sukainya.
Tetapi Liam menganggapnya sebagai seorang adik nya sendiri. Betapa sakitnya hatinya itu saat Qaila mengetahuinya, tetapi namanya seorang Qaila tetaplah Qaila. Dia akan berbicara terus menerus, dan mengungkapkan rasanya kepada seorang Liam.

"H-hai Kak Liam" sapa Qaila terbata-bata, dan merasa canggung.

"Hai juga Qail, ya sudah kakak pulang dulu ya Myria. Jaga diri baik-baik..
Jangan bandel apalagi main basket terus kecapek an. Bye Myria, Bye juga adek Qaila." Ucap Liam sambil mengacak-ngacak rambutnya Qaila, dan Qaila di buat baper oleh seorang Liam Anugraha.

Sehingga setelah itu Qaila melamun saja, dia hanya melihat punggung seseorang yang dia cintai mulai berjalan menjauhi nya.

Lalu Radea datang..

"Halo guys...eh, itu Qaila kenapa, My?" tanya Radea

"Entahlah.. kesurupan mungkin itu anak,"jawab Myria sembari mengangkat bahunya, dan dia berjalan terburu-buru menuju ke arah kelasnya itu.

Sehingga mereka pun sadar bahwa Myria telah berjalan jauh meninggalkan mereka ke kelasnya.

"Woi, lah anjir My, jangan tinggalin kita dong, woi Myria Az Zahra," teriak mereka berdua sembari berlari mengejar Myria.

Saat Myria di kelasnya dia tidak melalukan aktifitas apapun selain mendengarkan gurunya yang sedang menjelaskannya itu, sedangkan Qaila dan Radea mereka ribut sekali sejak tadi, untungnya saja yang mengajar kelas mereka hari ini bukan Bu Susi.

Myria pun tidak habis pikir dengan tingkah mereka berdua yang terbilang sangat konyol, sehingga dia hanya mengeleng-gelengkan kepalanya.

🎤🎤🎤🎤

Bell istirahat pun berbunyi.

Kringgg...Kringg...Kringg...

"Yesss!! Whatsapp gais. Kita kekantin dulu skuy,"ajak Radea.

Radea sangat bersemangat soal Kantin, karena saat di kantin dia bisa memakan semua makanan hingga dia kenyang.

Tetapi saat mereka lagi berjalan tiba-tiba Myria tidak sengaja menabrak seseorang dan membuatnya jatuh mengenai apa yang di bawa orang tersebut.

"Woi, jalan tuh pakai mata dong, bukan pakai dengkul. Ada matakan, Lo? Apa jangan-jangan lo itu buta lagi?!" bentak orang tersebut, membuat Myria kaget setengah mati.

"Astagfirullah...nih, bocah kasar amat," batin Myria

"Eh, iya sorry," ucap Myria setengah berbisik, tetapi orang yang diajak berbicara memiliki pendengaran yang sangat tajam.

Jujur, didalam hatinya Myria itu tak habis pikir manusia didepannya itu kenapa sangat tega membentaknya di muka umum.

"Huh, apa kata Lo? Sorry? Lo Enggak lihat apa? Baju basket gue itu basah karena, lo!" desis Azland sembari menunjuk wajah Myria.

My worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang