Kesempatan Kedua

114 4 1
                                    

"Ayah tak perlu meminta maaf padaku karena ini bukan salah Ayah. Lagi pula aku melakukan itu juga untuk Ayahku karena dia ingin aku menjadi istri Laks dan belajar untuk mencintainya. Tapi sampai sekarang aku tak bisa mencintai Laks," kata Ragini menurunkan tangan Durga.

Ragini berbalik dan dia melihat orang tuanya yang berdiri dari tadi disana.

"Ragini kenapa kau tak menceritakan semuanya pada Ayah dan Ibu? Jika kau menceritakannya kau tak akan menderita begitu lama dan Ayah pasti akan mendukung keputusanmu untuk bercerai dengan Laks walaupun belum waktunya. Ayah ingin meminta maaf padamu karena semua ini juga salah Ayah," kata Shekar.

"Bukankah Ayah menyuruhku menjadi istri yang baik. Jadi aku melakukan hal itu sampai kesabaranku habis pada Laks. Dan satu hal lagi, Ayah tak perlu meminta maaf padaku," kata Ragini.

"Baiklah Ragini. Ayo kita pulang sekarang," kata Shekar.

"Tunggu dulu Ragini," kata Laks menghampiri Ragini dengan menangis karena menyesal sudah sangat menyakiti Ragini.

"Ragini maafkan aku, aku sudah melakukan kesalahan yang sangat besar padamu. Aku tak tau jika kau melakukan itu bukan karena cinta. Jika kau katakan yang sebenarnya aku tak akan menyakitimu dan membuatmu menderita. Aku melakukan semua itu karena aku ingin kita segera bercerai. Tapi hari ini aku ingin kau memberiku kesempatan kedua padaku. Aku berjanji padamu aku tak akan menghianatimu ataupun membuatmu menderita lagi," kata Laks melipat kedua tangannya dan memohon pada Ragini untuk memberinya kesempatan kedua.

"Maaf Laks. Aku tidak bisa," tolak Ragini.

"Aku mohon Ragini maafkan aku dan berikan aku kesempatan kedua untuk memperbaiki semua kesalahan ku," kata Laks.

"Maaf Laks. Aku tetap tidak bisa," kata Ragini.

Laks menurunkan tangannya lalu dia memegang tangan Ragini. Laks menampar dirinya sendirinya dengan tangan Ragini berulang kali.

"Kau boleh menamparku sepuasmu Ragini. Kau juga boleh melakukan apapun padaku aku akan menerimanya. Tapi tolong maafkan aku dan tolong berikan kesempatan kedua padaku," kata Laks.

Ragini langsung melepaskan pegangan Laks dan langsung menampar Laks.

PLAKK

"Aku tidak akan memaafkanmu ataupun memberikan mu kesempatan kedua," tegas Ragini.

Mendengar itu Laks langsung memegang kaki Ragini dan dia meminta maaf kembali.

"Ragini aku mohon padamu tolong maafkan aku dan berikan aku kesempatan kedua," kata Laks memohon.

"Laks lepaskan aku," kata Ragini yang berusaha melepaskan pegangan Laks.

"Aku mohon Ragini," kata Laks.

Ragini melihat ke arah Ayah dan Ibunya. Mereka mengangguk dan itu menandakan agar Ragini memaafkan Laks dan memberikan dia kesempatan kedua. Dengan berat hati dan terpaksa Ragini setuju untuk melakukan itu.

"Baiklah Laks. Aku memaafkanmu dan aku akan memberikanmu kesempatan kedua," kata Ragini membantu Laks berdiri.

"Benarkah Ragini?" tanya Laks meyakinkan.

"Iya Laks," kata Ragini lalu tersenyum.

Laks menghapus air matanya lalu memeluk Ragini dengan erat tanpa memperdulikan orang yang ada disana.

"Terima kasih Ragini," kata Laks bahagia.

"Laks cepat lepaskan pelukanmu, tidak enak dilihat oleh mereka," kata Ragini dan Laks langsung melepaskan pelukannya.

"Ragini aku akan membawa kopermu ke kamar," kata Laks.

"Tidak perlu Laks. Aku bisa membawanya sendiri," kata Ragini.

"Ragini orang tuamu ada disini. Jadi kau bicaralah dengan mereka dan aku yang akan membawa kopermu ke kamar," kata Laks lalu pergi ke kamar dengan membawa koper Ragini.

"Kenapa dia baik padaku? Apa ini semua drama yang dilakukan agar aku memaafkannya atau dia benar-benar sudah berubah. Tapi aku terpaksa memaafkanmu dan memberimu kesempatan kedua itu karena Ibu dan Ayah," batin Ragini dan dia juga heran melihat perubahan sikap Laks padanya yang berubah 180°.

"Shekar, Janki dan Ragini ayo duduk," kata Durga.

Mereka semua lalu duduk, sedangkan Shivin memutuskan untuk menemui Laks kembali.

"Ragini terima kasih karena kau sudah memaafkan Laks dan juga memberi dia kesempatan kedua. Ragini jika dia sampai menyakitimu lagi kau langsung bilang pada Ayah," kata Durga.

"Iya Ayah," kata Ragini.

"Durga aku meminta izin padamu agar kau mengizinkan Ragini berkerja di kantorku karena aku ada proyek besar diluar kota jadi sementara Ragini akan menggantikanku. Tapi itu hanya sementara saja karena putraku yang ada diluar negeri akan segera pulang untuk menggantikanku mengurus perusahaan," kata Shekar.

"Tentu saja aku mengizinkannya Shekar," kata Durga.

Ragini sangat senang mendengar itu karena dia sebenarnya bosan di rumah karena tak melakukan apapun dan dia juga bahagia karena Kakaknya akan segera pulang. Disisi lain Shivin sampai di kamar Laks dan Shivin melihat Laks yang sedang menaruh pakaian Ragini di lemari. Laks yang melihat Shivin datang, dia langsung menghampiri nya.

"Terima kasih Shivin karena kau telah membuatku sadar akan kesalahan ku," kata Laks.

"Jika sebelumnya aku tau kalau Ragini masih mencintaiku. Aku tak akan memberitahu semuanya tentang Kavya padamu. Sekarang aku tak peduli kau sahabat atau bukan, tapi aku akan merebut Ragini darimu Laks. Karena Ragini hanya milikku seorang dan aku yakinkan padamu kalau Ragini juga hanya mencintaiku sampai kapanpun," tegas Shivin.

"Waktu yang akan menentukan itu Shivin. Aku akan membuat Ragini berlahan-lahan mencintaiku dan aku akan selalu membuatnya bahagia," kata Laks.

"Baiklah. Kita akan bersaing secara sehat untuk mendapatkan Ragini dan Ragini yang akan menentukan siapa yang akan dia pilih diantara kita sampai pernikahanmu dan Ragini berusia 6 bulan," kata Shivin mengulurkan tangannya.

"Aku setuju dengan mu," kata Laks mengulurkan tangannya lalu mereka berjabat tangan. Dengan itu artinya Laks dan Shivin setuju untuk bersaing secara sehat untuk mendapatkan Ragini.

Tum Ho Mera Pyaar [ TAMAT ]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora