19|Dandelions

41 7 8
                                    

Happy Reading.
I don't know how i feel when i write this part. But.. Jungkook is really strong man.
_

_____________________________________

Minyoung berjalan beriringan menuju kantin bersama Jungkook. Mereka baru saja berdiskusi tentang topik riset mereka bersama Profesor Han. Dan benar saja laki-laki paruh baya itu bersemangat menunggu hasil riset thesis mereka.

Meski dihujami tatapan dari orang-orang yang mereka lewati, gadis itu tak lagi peduli. Entahlah sejak mendengar kata-kata Jungkook tempo hari dia jadi punya keberanian tersendiri. Keberanian untuk menjadi diri sendiri..

Saat memasuki pelataran kantin, Minyoung berjalan ke tempat duduk biasa mereka makan. Jungkook mengekor dibelakang.

Taehyung menegur "Kau sudah ketemu sama Profesor Han?"

Minyoung mengangguk setelah duduk di kursinya "Iya dan dia benar-benar menyukai topik riset kami, benar kan Jung?" tanya gadis itu dengan senyum sumringah.

Taehyung cukup tertegun dengan reaksi Minyoung. Gadis itu berubah dan senyum di wajahnya terukir jelas.

Jungkook terkekeh "Benar sekali" balasnya tak kalah cerianya. Gadis itu balas tersenyum

Lalu mereka berdua mengobrol dengan asik sendiri. Sesaat Jungkook berkata-kata sambil tertawa ringan disusul Minyoung yang merespon dengan ikut tertawa.

Didepannya Taehyung hanya diam memperhatikan Minyoung yang tidak henti-hentinya menampilkan senyumnya pada Jungkook. Gadis itu bahkan tidak lagi memperdulikan orang-orang yang kini memperhatikannya mereka.

Tanpa sadar perasaan tidak nyaman dihatinya menyeruak didalam dada. Taehyung menggertakkan geraham diam-diam.

"Kalian cepat sekali akrabnya, aku tak menyangka Minyoung bisa berteman dengan seseorang secepat ini," ujar Jimin disana.

Keduanya mendadak menghentikan obrolan mereka. Minyoung dan Jungkook terdiam.

Gadis itu mengontrol raut wajahnya "Memangnya kenapa? Kau keberatan dengan itu?"

"Belakangan ini mereka memang terlihat sangat akrab. Aku juga tidak nyangka, Minyoung ada perubahan," balas Euna pada Jimin

"Ey emangnya kenapa, bukankah itu bagus. Min kecil kita sudah ada kemajuan," sahut Hyeri sambil mengacak-acak pucuk kepala Minyoung.

"Ya! Kau bilang apa... Min kecil!?" tanya Minyoung sambil sedikit sinis pada Hyeri.

"Aku hanya bercanda," balasnya sambil terkekeh-kekeh.

Beberapa saat kemudian Hyeri membelalakan matanya, dia menunjuk seseorang dengan sumpitnya. "Ituu Guan!?"

Semua pasang mata yang heran mengikuti arah sumpit gadis itu. Dan mereka semua kaget melihat siapa yang datang sambil membawa nampan nasinya.

Laki-laki bermarga Lai itu berjalan dengan santai tak mengindahkan semua pasang mata yang menatapnya nanar.

Guanlian menaruh nampan nasinya dimeja Minyoung dan teman-temannya. Mereka semua menatapnya heran.

"Apa yang kalian lihat eoh! Jaga mata kalian sebelum ku congkel dengan sumpit!" geramnya pada semua orang setelah ngambil posisi disamping Taehyung.

Tidak perlu menunggu lama semua orang sudah mengalihkan pandangannya dari Guanlin. Disampingnya Taehyung hanya menghela nafas jengah.

"Datang-datang langsung berteriak seperti gorila." ucap Taehyung acuh tak acuh.

"Kau tak suka? Mau berkelahi?"

Taehyung menghelakan nafas jengah sekali lagi.

"Dasar kekanak-kanakan."

Blood Line|Jjk [On Going]Where stories live. Discover now