18|Rival

41 5 12
                                    

Happy Reading
Jangan sungkan untuk Vote dan Komen part ini. Aku menantikan nya ヾ(^-^)ノ
______________________________________

Cahaya yang masuk melalui celah tirai membuang mata gadis itu mengernyit tanda tidak nyaman. Hanya deru nafas tenang dan suara pendingin ruangan yang mengisi kesunyian ruangan tersebut.

Di hari pekan ini. Minyoung masih setia berpelukan bantal guling ditemani dengan selimut yang menutupi hampir seluruh tubuhnya.

Sedangkan satu lantai dibawah tempat tidurnya ramai akan suara hiruk-pikuk mengisi rumah megah itu setiap akhir pekan.

"Ya singkirkan tanganmu dari snack ku Jimin sialan!" teriak Hyeri yang tengah sibuk mengotak-atik stick Playstation.

"Ey kau ini pelit sekali, aku hanya minta sedikit," balasnya tak peduli sambil tangannya mencoba mengambil snack yang berada dipangkuan Hyeri.

Plaak!

"Hajimaaa!" Hyeri nyolot sambil menepak tangan Jimin dan dibalas ringisan kecil dari sang empu.

"Ambil yang lain saja kenapa sih? Ini punyaku." Hyeri memeluk snack itu layaknya boneka yang takut diambil.

"Aku hanya mau yang itu Hyeri-ah," sahut Jimin melemah. Gadis itu tak membalas dia kembali fokus pada permainannya.

"Ya! Guanlin kau curang!" protes Hyeri pada laki-laki yang menjadi lawan mainnya.

"Curang kepalamu!" Guanlin tetap meneruskan kegiatannya mengotak-atik stick melawan Hyeri.

Melihat Hyeri dan Guanlin yang sedang berdebat. Jimin mengambil kesempatan dengan mencuri satu bungkus snack Hyeri.

Setelah mendapatkan snack kesukaannya dia berlari begitu saja menyusul Daniel yang sedang berbincang dengan Taehyung.

"JIMIN-SHIII JUGEULLAE EOH!" (Jimin kau cari mati huh?)

"KEMBALIKAN SNACKKU SIALAN!"

Hyeri mengejar Jimin meninggalkan permainannya begitu saja. Jika di ibaratkan sebuah kartun. Mereka berdua bak tom and jerry yang sedang kejar-kejaran.

"Cih tidak seru." Guanlin membuang stick itu lalu meninggalkan siapapun disana. Dia berjalan menuju Taehyung dan Daniel ikut nimbrung.

Euna duduk di sofa sambil menonton mereka hanya terkekeh-kekeh geli melihat tingkah ketiganya.

"Kalau di perhatikan Jimin dan Hyeri sangat cocok, bukankah begitu?" tanyanya pada Guanlin yang melewatinya.

"Yaa benar.., mereka seperti anjing yang memperebutkan satu tulang," balasnya dengan malas.

"Guanlin! Bahasamu kasar sekali." Euna menatap sinis Guanlin. Laki-laki hanya balas dengan mengedik bahunya samar.

Saat Guanlin menuju ruang tamu dia berpapasan dengan Taehyung. Laki-laki itu bersiul gembira ditengah langkahnya. Sekilas dia memberi Guanlin senyum miring.

Guanlin mengernyit tidak mengerti. Dia melenggang begitu saja. Mendekati Daniel yang sedang duduk santai sambil menyesap kopi.

"Hyeong, cepat bangunkan adikmu! Apa dia koala betina masih tidur jam segini?" keluh kesahnya duduk disamping Daniel.

Daniel menaruh cangkir porselin diatas nakas. Dia menghela nafas kasar menghadapi sikap Guanlin.

"Kau memerintahku!? Apa kau baru saja mengatakan adikku koala?"

"Aishh bangsat, bukan begitu maksudku," elaknya malas setelah mengunyah cemilan yang dia ambil diatas meja.

Daniel melipat kedua tangannya. "Bangsat!? Cecunguk ini mau kupenggal kepalamu eoh? Tidak sopan sekali pada hyeongmu ini," oceh Daniel seperti bapak yang memarahi anak laki-lakinya.

Blood Line|Jjk [On Going]Where stories live. Discover now