14. semangat Roza!

70 52 30
                                    

Selamat membaca:)

Mohon maaf jika masih banyak kesalahan 🙏


    Roza termenung menatap kearah depan dengan pandangan kosong.

    "Woy! Roza!"panggil Stella yang membuat Roza kembali ke alam sadar nya.

    "Lo kenapa sih? Kenapa ngelamun terus?"

    Roza menggeleng pelan "gk."

    "Seriusan?"

    "Hm."

    Stella mengembuskan napas pelan
"Kita emang baru kenal, lo belum kenal gw atau pun sebaliknya, tapi gw selalu yakin kalo lo punya hati yang baik dibalik sikap dingin lo.

    Roza memandang sendu kearah Stella
Sebegitu nya kah ia Dimata Stella, Roza bukan nya tidak ingin berbagi cerita tetapi ia masih takut jika masa lalu itu terulang lagi.

    "Thanks."balas Roza singkat sembari tersenyum.

    "Za.."

    "Hm"

    "Gw... Mau cerita boleh?"tanya Stella.

    Roza menganggukkan kepalanya" cerita aja."

    "Mm... Gw heran sama Dimas sekarang, akhir-akhir ini dia beda banget."

    Roza mengerutkan keningnya bingung "beda?"

    "Yah.. beda za, dia mulai cerewet dari sebelumnya, dan..."

    "Dan..?"

    Kedua pipi Stella bersemu secara tiba-tiba " lebih.. perhatian."

    Roza tersenyum tipis mendengar ucapan Stella.

    "maybe he fell in love."

    Ucapan Roza membuat kedua mata Stella membulat tiba-tiba.

    "Apa an sih za, gk mungkin!"

    "gk ada yang gk mungkin di dunia ini."

    "T-tapi kan..."

    Sebuah plastik hitam muncul dihadapan Stella.

    "Loh?"

    Stella mengerutkan keningnya melihat Bagas menyodorkan sebuah plastik hitam.

    "Dimakan."ujar Bagas yang masih setia menyodorkan kantung plastik yang ia bawa.

    "Buat gw?"tanya Stella yang tak percaya.

   "Bukan, buat kucing Lo."sengut bagas.

    Stella mengerutkan bibir nya.

    "Yah buat Lo lah, Lo belum makan dari pagi, nih."

    Bagas melempar kantung plastik itu kepada Stella dan berlalu pergi meninggalkan nya.

    "I-itu beneran Bagas za?" Tanya Stella yang masih tak percaya.

     Roza mengedik an bahu nya "mungkin."

     Tak jauh dari tempat Stella dan Roza dibalik pintu kelas terlihat Dimas yang diam memperhatikan Stella yang terlihat senang dengan pemberian Bagas.

     Wajah Dimas seperti biasa, diam dengan ekspresi yang sulit dijelaskan, ia yang hendak masuk sembari membawa kantung plastik berisi roti dan air putih mengurungkan niatnya dan berlalu pergi meninggalkan kelas.

***

    Seorang pria paruh baya dengan kumis tebal nya sedang menatap murid nya satu persatu dengan wajah garang.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 19, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ROZARTHA (New Version)Where stories live. Discover now