PART 5

56 1 0
                                    

Setelah menjalankan ibadah sholat isya dan berdzikir Irvan pulang menuju rumah, berniat menyusul untuk makan malam bersama keluarganya

"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam, abang lama banget ke mesjidnya ngapain dulu sih?" Tanya Tiara adik bungsu Irvan

"Kepoo amat sih" sahut irvan sambil menyentuh hidung sang adik

"Ih abang main rahasia-rahasian, awas ya ade ga siapin makanannya nih" balas Tiara

"Gambek nih yee, abang sekalian sholat isya sehabis itu dzikir" Irvan menjelaskan sambil memeluk pundak adiknya dan menggiringnya keruang makan

"Oh gitu,ngobrol dong bang jadinya kan aku ga kepo,dikirain abang kecantol sama janda sebelah rumah"

"Lah emang kita punya tetangga janda dek, ko abang ga inget ya, memang siapa dek?"

"Itu tuh bang Nenek Marni, kan nenek Marni Janda. kali aja abang minat kan udah lama jomblo"

Sambil melepaskan rangkulan irvan Tiara segera menjauhinya untuk dapat melancarkan maksudnya meledek kakaknya

"Dasar adik durhaka masa abangnya dijodohin sama nenek Marni, awas yah sini abang jitak kamu"

Mengambil ancang-ancang untuk mengejar adiknya,langkah Irvan terhenti ketika suara berat menginterupsi, suara itu adalah suara Pak Naswar ayah dari kakak beradik ini

"Kalian ini kalau terpisah bilangnya kangen,giliran ketemu berantem mulu kerjanya" ujar Pak Naswar

"Ade tuh yah masa abang mau dijodohin sama nenek Marni" adu Irvan

"Ih dusta itu yah, mana ada ade jodohin abang, kan ade cuma nawarin kalau abang mau itu juga hehehe" Tiara melakukan pembelaan

"Sama saja itu sih jodohin,dasar kamu ade durhaka sini abang jitak kamu sampai botak"

"Botak kaya abang dong,hehe weeeek"setelah meledek kakaknya Tiara lari kedalam kamar menghindari kejaran Irvan

"Wah udah berani ngatain abangnya ya, sini dek abang jitak biar botak kaya abang"

"Sudah-sudah maklumi adikmu niatnya cari perhatian kamu, karena kamu pulangpun jarang dirumah malah sibuk sama hobi kamu motoran, dia juga pengen diperhatikan juga kaya motor kamu itu" sindir sang ayah

"Iya yah, Irvan bakal sering luangin waktu dirumah deh, soalnya kalau pulang kerumah Irvan keinget terus Almarhumah Ibu yah" wajah Irvan mendadak sendu

"Harus ikhlas Van,awalnya ayah juga berat melepas ibu, tapi ibu sudah tidak merasakan sakit lagi dan ayah yakin Ibu ditempatkan disisi Allah dengan damai karena semasa hidup ibu kamu adalah perempuan sholehah,lembut dan baik hati, sekarang ayah tinggal menunggu waktu suatu saat bisa berkumpul kembali dengan Ibumu" Berucap hal tersebut tiada terasa pak Naswar meneteskan airmatanya

"Iya yah Irvan juga merasakan sosok Ibu adalah sosok yang baik walau buat Irvan ibu pergi terlalu cepat, ko kita jadi sedih-sedihan begini sih, yuk yah temanin Irvan makan" ajak Irvan kepada ayahnya untuk mencairkan suasana haru yang terjadi

"Ayah sudah makan tadi bareng adik-adikmu,sekarang kamu makan ya sudah disiapkan sama Tiara tadi, yang banyak makannya kamu kelihatan kurus tuh, ayah mau keteras dulu"

"Iya yah, jangan lama-lama diteras ya yah angin malam tidak baik untuk kesehatan"

Irvan pun beranjak ke meja makan membuka penutup makanan, sudah tersedia beberapa lauk yang terlihat lezat tapi Irvan merasa nafsu makannya belum datang, entah kenapa ia hari ini merasakan suasana hati yang campur aduk dihari yang sama,mulai dari suasana senang bertemu dengan seseorang dan suasana hati yang merindu merasakan kehilangan seseorang, tapi untuk menghargai makanan yang sudah dimasakan sang adik tersayang

Irvan mencoba untuk memakan hidangan didepannya, sementara ada seseorang diwaktu yang sama namun ditempat berbeda sedang mengalami kegundahan yang sama seperti yang Irvan alami sekarang...

Hai ketemu lagi nih mohon maaf hiatus kelamaan sedang fokus dengan urusan lain yang lebih prioritas, semoga para pembaca memaklumi ya, mulai minggu ini Insya Allah akan rutin update deh, tolong supportnya dari kalian ya jangan lupa vote,follow dan share

CINTA SI BARET BIRU (TAHAP REVISI)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें