23. Taman

328 50 6
                                    

ALFAREZI mempercepat langkah kakinya pura-pura tidak mendengar seorang gadis yang meneriaki namanya sambil menyusul langkahnya dengan berlari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.































ALFAREZI mempercepat langkah kakinya pura-pura tidak mendengar seorang gadis yang meneriaki namanya sambil menyusul langkahnya dengan berlari.

"Aduh kenapa setan ngikutin gue, sih!"Rutuknya.

"KAK ALFA!"

GRAP!

"Eh?" Spontan langkah Alfa terhenti, lalu berbalik badan.

"Kak Alfa apa kabar?" pertanyaan yang dilontarkan Bella kepada Alfa sembari melepaskan cekalannya di pergelangan tangan lelaki itu.

Lelaki yang masih mengenakkan baju dobok sehabis berlatih berniat pulang sekarang, me-setting berekspresi kaget. "Kok kenal sama gue?"

Bella mengulas senyum manis. "Siapa, sih, yang gak kenal sama siswa tampan, pinter dan Waketos di sekolah ini," jawabnya mengerling jahil.


Pengen banget Alfa lelepin kepala Bella ke sumur.


Tapi lelaki itu langsung manggut-manggut, lalu tersenyum manis menanggapinya.

"Bisa aja." Setelah mengatakan itu raut wajah lelaki itu berubah kembali dengan heran. "Eh, tadi lo tanya apa kabar sama gue? Emang kita akrab, ya? Atau—"

Bella mengangguk mengulas senyum manis memperlihatkan lesung pipitnya. "Kak Alfa gak inget sama aku?" Alfa menggelengkan kepalanya cepat, tetap pura-pura tidak tahu. "Ini aku Bella temen Kak Alfa waktu SD. Eh, maksudnya aku Adik kelas Kakak waktu SD. Sodara tirinya Achazia juga," jelasnya.

"Inget, kan?" Tanya Bella masih dengan senyuman manis yang tidak luntur dari wajah sok polosnya.

Alfa pura-pura berpikir sejenak, sebelum akhirnya dia ber-oh ria, tersenyum miring. "Bella yang selalu ngejar gue, ngintilin gue kemana-mana, dan selalu ngirim surat, bekel makan, coklat, dan bunga. Itu, ya?" Tanya Alfa penuh tekanan. Sengaja.

"Iyaa."

Bella maju satu langkah memperkikis jaraknya bersama Alfa. Lalu bersuara rendah. "Kak Alfa tahu, kan, apa alasan cewek bersikap seperti itu sama cowok?"

Gadis itu kemudian tersenyum miring melihat Alfa yang hanya terdiam kaku. Seolah paham jawaban Alfa, ia menepuk dada bidang lelaki itu. "Iya itu. Tapi sayang ... Kak Alfa udah punya pacar," lirihnya berekspresi sedih.

Kemudian, Bella mendekatkan bibirnya pada telinga kiri Alfa. "Gue tahu semua tentang lo," bisiknya.

Kembali menarik wajahnya dan mundur satu langkah dengan tatapan tak luput dari wajah Alfa. "Sampai jumpa lagi, Kak Alfa!"

Life Acha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang